Chapter 36| 🦍

496 38 34
                                    

"Appa ...!"

Langkah cepat Tuan Oh memasuki rumah nya diselingi dengan pekikan nya memanggil Tuan Besar Oh.

Tak ada jawaban yang kunjung ia dengan dalam rumah besar itu.

Ia mengedarkan pandangannya pada sekeliling rumah itu, hingga pandangannya bersibobrok dengan Menteri Pertahanan, yang tak lain Tuan Park.

"Kau ikut aku, akan kuberitahu kondisi Tuan Besar Oh," ucap Tuan Park tegas.

Mendengar suara yang terkesan tegas dari Tuan Park, lantas membuat Tuan Oh refleks mengikuti langkah Tuan Park.

Langkah kaki keduanya menuju ruangan khusus yang ada di rumah besar tersebut.

Berbagai alat yang menyerupai layak nya kamar inap rumah sakit sangat kental di ruangan tersebut.

Manik Tuan Oh fokus pada seseorang yang sedang terbaring lemah dengan manik terpejam dan berbagai selang di pasang kan pada tubuhnya.

Tanpa Tuan Oh sadari, cairan bening dari kedua manik nya turun begitu saja membasahi pipinya.

"Apa yang terjadi pada appa ku?" tanya Tuan Oh sambil menggenggam tangan lemah Tuan Besar Oh.

Tuan Park terdiam, ia tak mungkin langsung menjelaskan begitu saja mengenai kedatangan Tuan Kim yang sebelumnya datang ke rumah tersebut, tanpa persetujuan Tuan Besar Oh, karena bagaimanapun Tuan Kim adalah mantan perdana menteri sebelum diangkat nya Tuan Besar Oh menjadi perdana menteri yang sekarang menjabat.

Melihat Tuan Park yang urung menjawab pertanyaan nya, membuat Tuan Oh semakin curiga atas apa yang menimpa sang ayah.

"Apa ini ada hubungannya dengan hal yang sebelumnya appa ku telefon padaku ?" tanya Tuan Oh sedikit putus asa.

Ada rasa bersalah yang besar Tuan Oh rasakan, mengingat sebelumnya Tuan Besar Oh sempat menghubungi dirinya menanyakan mengenai putranya, yang sebelumnya Tuan Oh sendiri menutupi keberadaannya, karena rasa trauma yang ia alami dulu, sehingga demi tidak ingin kehilangan putra nya untuk yang kedua kalinya, ia menitipkannya pada sang sahabat.

Tuan Park, menatapi raut wajah Tuan Oh sejenak, dan setelah nya menepuk bahu Tuan Oh.

"Tuan Besar Oh mengalami serangan jantung mendadak, untuk itu beliau terbaring disini, dan kurasa sebaik nya mulai sekarang harus lebih hati hati, karena orang yang ingin mengincar keluarga Tuan Besar Oh, maupun orang yang berada di pihak Tuan Besar Oh sedang memantau dan mencoba memancing agar Tuan Besar Oh untuk tarik diri dari jabatan yang Tuan Besar Oh jabat kali ini," ucap Tuan Park tegas pada Tuan Oh, yang membuat Tuan Oh berfikir keras mencerna perkataan Tuan Oh.

Selama hampir beberapa menit, pemikiran Tuan Oh terus berputar dengan kalimat yang sebelumnya di ucapkan oleh Tuan Park.

"Jadi maksudmu, yang terjadi kepada putraku itu ... ada hubungannya dengan jabatan appa ?" tanya Tuan Oh yang mulai menyadari maksud dari perkataan Tuan Park.

Tuan Park tak mengeluarkan suaranya, melainkan hanya sebuah anggukan pelan yang akan menjelaskan maksud nya.

Rasa sesak di hati Tuan Oh semakin terasa, ia tak tahu jika hal yang menyangkut putranya, yang selama ini ia tutupi dengan sang ayah justru malah berkesinambungan.

'Astaga ! Mengapa aku tak pernah berfikir ... kalau begitu ... ini semua salah ku ...,' lirih Tuan Oh sambil semakin menggenggam tangan Tuan Besar Oh.

"Appa ... maafkan aku ... ini semua salah ku,"ucap Tuan Oh sedih.

'Kau tak sepenuh nya salah, sifat kebencian dan iri orang itu yang menjadi masalah dari semua ini, aku akan menyelesaikannya, aku tak akan membiarkan dia melakukan hal yang lebih gila dari ini,' benak Tuan Park dalam hati.

***

Seongwu, maupun Daniel kini sudah di ruangan di mana Tuan Lai, maupun Guanlin berada.

Keduanya serasa kikuk berada di sana, karena tiba tiba saja mendapati seorang pemuda yang tak mereka kenal sedang menjaga diruangan tersebut.

Setelah mencoba bertanya, maupun berinteraksi dengan pemuda itu barulah keduanya sedikit menyadari bahwa ada sedikit kemiripan antara pemuda itu dan Jihoon, namun tentu saja keduanya tak ingin menarik kesimpulan lebih jauh sebelum pemuda itu benar benar memperkenal kan dirinya sebagai kakak dari Jihoon.

Dari mana Daniel dan Seongwu bisa curiga dengan Jungkook yang merupakan kakak dari Jihoon ?

Entahlah mereka hanya yakin saja dengan pemuda itu, terlebih keduanya sempat sekilas melihat pemuda dengan gerak gerik mencurigakan seolah menjaga ruangan inap Guanlin tersebut dari luar, dan nama keluarga dari pemuda itu sama dengan Jihoon, yaitu Park.

Bukankah besar kemungkinan dari apa yang dikatakan oleh Jihoon tanpa sengaja, dan pembuktian akan orang orang yang mereka curigai saling terkait ?

Itulah yang mereka pikirkan.

"Jadi, kalian berdua sahabat nya ?" tanya Jungkook pada Sengwu dan Daniel.

Keduanya menganggukan kepalanya membenarkan ucapan Jungkook.

"Jadi ... kalian bersahabat berlima ?" tanya Jungkook tiba tiba, yang membuat keduanya mengerutkan dahinya bingung.

Tak lama Jungkook yang mulai merasa dekat dengan sahabat adiknya itu, akhirnya memperkenal kam dirinya ulang dengan mengulurkan tangannya.

"Hai ... Aku Jungkook, Park Jungkook kakak dari Jihoon sahabat kalian," ucap Jungkook santai.

Daniel, maupun Seongwu langsung menjabat balik tangan Jungkook dan memperkenalkan diri mereka ulang pada Jungkook yang akhirnya mau terbuka kepada mereka berdua, serta mereka juga menganulir bahwa mereka bukan hanya berlima, melainkan bertujuh.

Jungkook tampak menganggukan kepalanya mengiyakan ucapan keduanya.

"A..-aku dimana ?"

Suara lemah namun masih terdengar di telinga ketiganya, sonta membuat ketiganya menolehkan ke arah sumber suara.

"Guanlin !!" pekik Seongwu dan Daniel hampir berbarengan.

Guanlin yang merasa terpanggil atas pekikan yang keras itu lantas langsung mencoba menolehkan kepalanya melihat sahabat nya itu yang kini mendekat ke arah ranjangnya.

"Hy..-hyung ...,"

"Ne ... , ini kami Guanlin-ah ... akhirnya kau sadar, semuanya merundukanmu," ucap Seongwu sambil mengusap kening Guanlin, yang diikuti anggukan kepala oleh Daniel yang berada disamping Seongwu.

Guanlin tampak terharu, ia tak tahu jika dirinya sanggup menghadapi cobaan yang sebelumnya sempat menimpa dirinya.

Mulai dari kasus penculikan, penyerangan, dan tabrakan yang keras, yang berakhir ia berada di ranjang tersebut.

"Hyung ... kita tabrakan ... ada yang menolong kami ... aarghh ...," ucap Guanlin yang diakhiri pekikan keras saat Guanlin mencoba mengingat kejadian yang sebelumya menimpanya.

"Guanlin-ah ! tenanglah ... tak usah berfikir keras," ucap Daniel mencoba menenangkan Guanlin, dengan tangan Daniel yang memberi kode pada Seongwu untuk segera memanggil dokter ke ruangan tersebut.

'Kasihan bocah itu,' benak Jungkook yang hanya melihat dari jauh.

........

TBC

Bagi yang mau baca novel seya yang baru seya remake dari ff - Nielwink judul nya X10,

silahkan baca di akun seya yang satu lagi F_Seya

Genre nya Mystery Romance, kurang lebih hampir satu genre sama ff ini 😊

Kalau ada yang mau tau kapan jadwal up Crypt selanjutnya, kalian bisa liat di ig story seya setiap jam 14.00 disana seya kasih info, apa saja novel atau ff yang akan up di hari itu 😁😁

ig seya : gldseya

See you next chapter

Leave Comment, and Vote ....

.
.

Seya

CRYPT [2PARK][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang