Chapter 22| 🐭

604 87 27
                                    

Jihoon mengerjapkan maniknya, dan berusaha memfokuskan dirinya dengan yang ada di hadapannya kali ini.

'Fokus Jihoon-ah kau harus mengalahkannya .... ini peluangmu Ji' monolog Jihoon dalam batin.

Ya Jihoon kali ini masih bertarung dengan Hyunbin untuk memperoleh kebebasannya.

Jihoon sudah bertekad bahwa ia akan mengalahkan Hyunbin bagaimanapun caranya.

Dugh

Dugh

Tampak pukulan pukulan bergantian yang dapat Guanlin lihat di depan mata kepalanya sendiri.

Sesekali Guanlin meringis saat menyaksikan Jihoon yang terkena pukulan dari Hyunbin.

'Hyung bertahanlah' lirih Guanlin dalam benak.

Brak !! Dugh !!

Tendangan keras berhasil dilakukan oleh satu diantara keduanya sebelum akhirnya keduanya tampak terjatuh bergantian.

Kini beberapa lebaman berwarna merah tampak menghiasi wajah Jihoon yang manis, bahkan ada sedikit luka robek di ujung bibir Jihoon.

Lalu bagaimana dengan Hyunbin ?

Tak jauh berbeda dengan Jihoon, Hyunbin juga bisa dibilang sama babak belur nya seperti Jihoon, bahkan kaki kanan Hyunbin berhasil Jihoon takhlukan , sehingga membuatnya sedikit terlihat pincang.

Ya Jihoon berhasil melumpuhkan Hyunbin di detik detik terakhir nya sebelum akhirnya Jihoon jatuh tersungkur melawan Hyunbin.

Tedengar tawaan kecil dari mulut Jihoon di telinga Guanlin dan Hyunbin.

"Hahaha .... aku sudah membuktikannya sunbae ... aku berhasil mengalahkan mu ... jadi kau harus menepati janjimu itu pada kami" ucap Jihoon sambil menopang tubuhnya yang lemah dengan tangan kanannya sebagai tumpuannya berusaha bangkit berdiri kembali.

Hyunbin terdiam.

Ia tak menyahut ucapan Jihoon sama sekali, terlebih dengan kondisi nya yang masih setia terkapar di lantai, akibat tendangan Jihoon yang melumpuhkan kaki kanan nya.

'Sialan bocah itu' lirih Hyunbin dalam benak.

Guanlin yang menyadari perkelahian diantara keduanya telah selesai, langsung dengan cepat mendekat ke arah Jihoon yang tengah babak belur.

"Hyung ... ka..-kau tak apa ?" tanya Guanlin ragu ragu sambil memeriksa satu persatu memar yang berada di sekujur tubuh Jihoon termasuk wajah nya.

Jihoon tersenyum tipis pada Guanlin.

"Hei tenang saja aku tak apa Guanlin-ah ... kau lihat aku menang melawan sunbae itu bukan ?" sombong Jihoon pada Guanlin.

Tak terlalu menghiraukan ucapan Jihoon, Guanlin malah sibuk memerhatikan tubuh Jihoon yang di penuhi memar dan luka.

Manik Guanlin memerah menahan tangisnya.

Tanpa basa basi Guanlin menarik Jihoon kedalam pelukannya.

"Hyung ...."

"Jangan seperti ini Guanlin-ah aku tak apa apa sungguh kau te..-"

Belom sempat Jihoon menyelesaikan kalimatnya, kepala Jihoon tiba tiba terasa berdenyut dan nyeri hebat, dan pandangan nya kabur.

"Hyung ?!" pekik Guanlin kaget saat merasakan tubuh lemas Jihoon dalam pelukannya.

Guanlin segera menggoyang goyangkan tubuh Jihoon yang lemas.

"Hyung ... bangunlah ... jangan bercanda hyung ... hyung bilang akan baik baik saja kan ? hyung" panik Guanlin.

CRYPT [2PARK][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang