Seorang pria paruh baya kini sudah berada tepat di depan rumah orang yang ia tuju.
Tatapan nya yang tajam dan rahangnya yang mengeras kini sangat jelas terpatri diwajah nya seolah ia sudah berada diatas ambang kesabarannya, yang sudah siap menjatuhkan lawannya tanpa ampun.
Dengan berjalan tegak disertai aura dinginnya dia segera memasuki rumah besar yang di lengkapi dengan keamanan yang berjaga di sekitar pintu masuk.
Berhubunng Tuan Kim memang pernah beberapa kali mengunjungi kediaman tersebut, dan dia dikenal sebagai Perdana Mentri lama, maka seluruh penjagaan disana menuruni tingkat keawasannya pada Tuan Kim, dan menghormati mengizinkan Tuan Kim bertemu dengan pemilik rumah.
Tap
Tap
TapDengan hati hati dan seringaian kecil ia melangkah kan kaki nya menuju ruang tengah rumah itu.
Tuan Kim dapat melihat bahwa pemilik rumah sedang bersama pria paruh baya lainnya.
Ada perasaan suka cita bagi Tuan Kim setelah melihat keduanya berada disana.
'Oh dewi fortuna rasanya memihakku' lirih Tuan Kim dalam benak.
"Hallo Tuan besar Oh yang terhormat," sapa Tuan Kim pada pemilik rumah tersebut.
Sontak Tuan Besar Oh menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.
"Oh Tuan Kim ... tumben kau datang mengunjungi di jam segini ?" sapa Tuan besar Oh, dengan diakhiri pertanyaan pada Tuan Kim.
Tuan Kim hanya tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Ah tidak apa apa aku hanya rindu berkunjung ke rumah mu," ucap Tuan Kim.
'Celaka ... mengapa ia kemari ? ... jika dugaan ku benar ... bukankah dia —' benak Tuan Park menggantung.
Pandangan Tuan Park menjadi gelap, rasanya ia ingin mengumpat dan menghadang Tuan Kim jika mengingat pesan yang disampaikan oleh putra pertamanya sebelum ia mengunjungi Tuan besar Oh.
Sekaligus tujuan kedatangannya mengunjungi Tuan besar Oh adalah mengatakan hal tersebut, hanya saja belom sempat ia bicarakan pada Tuan besar Oh.
Tuan besar Oh yang tak mengetahui maksud kedatangan Tuan Kim langsung mempersilahkan Tuan Kim duduk di sofa yang berhadapan dengannya.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan Kim ?" tanya sopan Tuan besar Oh pada Tuan Kim.
Bagaimanapun bagi Tuan besar Oh ia harus menghormati Tuan Kim karena baginya Tuan Kim merupakan senior dari dirinya sebagai Perdana Mentri, walaupun secara umur Tuan Kim jauh di bawah dirinya sendiri.
Tuan Kim lagi lagi hanya tersenyum dan menyatukan kedua telapak tangannya, serta menatap Tuan besar Oh dan Tuan Park bergantian.
"Seperti nya ada obrolan penting disini sehingga Tuan Park juga berada disini," ucap Tuan Kim seraya menyindir akan kehadiran Tuan Park yang duduk disamping Tuan besar Oh.
Tuan Park dengan tatapan teduh menatap Tuan Kim yang menyindir dirinya.
"Sepertinya tidak jauh dengan alasan anda Tuan Kim, saya disini juga hanya karena rindu dengan Tuan besar Oh untuk berbincang dengannya," telak Tuan Park.
Tuan Kim yang mendengarnya seakan kebakaran jenggot, dan emosi nya kian memuncak, sedangkan Tuan besar Oh yang mulai menyadari akan kejanggalan yang terjadi hanya terdiam dan mempelajari kemana arah pembicaraan tersebut.
Tuan Kim menatap Tuan besar Oh sejenak, sebelum akhirnya Tuan Kim melepaskan topeng nya yang seolah tak ada perasaan kesal pada Tuan besar Oh.
"Ck kurasa Tuan besar Oh kita ini sangat lugu" decak Tuan Kim tiba tiba, yang membuat Tuan besar Oh tercengang tak dapat berkata apa apa atas perkataan Tuan Kim yang tiba tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYPT [2PARK][END]
FanfictionWoojin adalah seorang pemuda yang berstatus sebagai siswa senior high school, yang mempunyai rasa penasaran yang tinggi, hingga ia menemukan tempat yang selama ini tidak diketahui oleh kebanyakan penghuni sekolah..... ......ruang bawah tanah 'Di-di...