Chapter 25| 🐢

641 89 35
                                    

Woojin masih terdiam di tempat nya, lebih tepat nya masih berdiri di depan pintu kamar inap Jihoon belom melangkahkan kaki nya ke dekat ranjang Jihoon.

"Ji ... bangunlah ... siapa Woojin yang kau panggil itu dari tadi ... maaf kan hyung yang baru bisa menemukanmu" lirih Jungkook menatap lekat adiknya.

Seketika hati Woojin berkecamuk, sungguh ia tak menyangka, bahwa Jihoon masih tak sadarkan diri, dan dalam posisi tak sadarkan diri Jihoon memanggil nama dirinya.

'Oh Jihoonie ... bangunlah maaf ... maafkan aku ...' benak Woojin.

Woojin mengambil nafas dalam dan memberanikan diri melangkahkan kaki nya menuju ranjang Jihoon terbaring lemah.

"Permisi ..." lirih Woojin pelan.

"Ah ... iya ..." lirih Jungkook dengan tatapan sendu sambil menggenggam tangan Jihoon.

"Saya ingin memeriksa pasien .." ucap Woojin berusaha setenang mungkin.

Jungkook yang tak awas karena rancauan Jihoon tersebut, tak banyak berbicara, hanya mempersilahkan Woojin.

Woojin menatap Jihoon lekat.

Sungguh ia tak menyangka bahwa wajah cantik Jihoon kini banyak luka dan lebaman tipis yang masih terlihat jelas di wajah nya, belom lagi perban yang melekat di belakang kepala Jihoon.

'Siapa yang melakukan ini padamu Ji ... aku akan membalas nya nanti' lirih Woojin dalam benak.

Woojin memasang stetoskop yang ada di kantong nya dan berpura pura mencoba mengecek Jihoon.

Ya Woojin hanya mencoba mempraktikan apa yang ia ingat jika bertemu dokter, dan sesekali berpura pura menulis hasil nya di kertas yang ada di papan yang ia bawa.

Saat Woojin hendak berpura pura mengecek selang infus Jihoon, tiba tiba terlihat pergerakan kecil yang di lakukan oleh tangan Jihoon yang masih terbaring lemah itu.

Sontak Woojin sedikit membelalakan manik nya, dan tanpa sadar menggenggam tangan Jihoon.

Detik itu juga Woojin tak peduli lagi jika penyamarannya akan diketahui oleh Jungkook.

"Ji..." lirih Woojin pelan yang terdengar samar di telinga Jungkook.

Manik Jungkook terpaku pada manik sang adik.

"Bangunlah ... kau tak merindukan hyung mu ini heum ??" ucap Jungkook seolah bertanya pada Jihoon.

'Ji bangunlah... Woojinie sudah disini' benak Woojin.

"Woo..-Woojinie ...."

Rancauan Jihoon kembali terdengar dengan manik nya yang setia terpejam.

Woojin dengan susah payah menahan emosi nya, dan deru nafasnya.

Ingin sekali Woojin mengatakan langsung pada Jihoon bahwa 'Aku sudah disini Ji' , namun sayang kalimat itu tak berani Woojin utarakan pada Jihoon, lantaran Jungkook yang masih berada di sana.

Dengan perlahan Woojin melepaskan genggamannya pada Jihoon, sebelum Jungkook yang berada di sana menyadarinya.

Namun .....

'Kenapa tanganku tak bisa di lepas dalam genggaman tangan Jihoon ... Jihoonie ?!' monolog Woojin bingung saat tangannya seolah ditahan oleh Jihoon.

"Woo..-Woojinie ... jangan pergi" lirih Jihoon pelan, dan dengan perlahan manik Jihoon pun terbuka.

Woojin yang menyaksikannya akhirnya hanya diam, dan perlahan cairan bening yang sedari tadi tertampung pada kedua manik nya kini telah membasahi kedua pipinya.

CRYPT [2PARK][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang