Chapter 15| 🐦

843 108 16
                                    

"Hyung bersiaplah ... mereka akan datang ..." ucap Guanlin memberi kode pada Jihoon.

Jihoon hanya menganggukan kepalanya seolah memahami instruksi Guanlin.

Jihoon dan Guanlin mendengar suara beberapa kunci ganda pada pintu itu dibuka.

Kedua nya seolah diam tidak terjadi apa apa dan duduk beresebelahan.

"Hei bocah ini makanan kalian ..." ucap pemuda yang baru saja masuk ke ruangan tersebut dengan 2 nampan berada di tangannya.

Awalnya pemuda itu tak mau menghampiri mereka melainkan hanya menaruh nampan tersebut lalu menyuruh mereka agar bangkit dan melangkah mengambil nampan tersebut.

Jihoon dengan cepat memutarkan otak nya.

Jika pemuda itu tak mendekati mereka berarti waktu pemuda yang membukakan pintu dan menaruh nampan itu hanya sebentar .... dengan begitu bukankah Jihoon dan Guanlin tidak dapat menjalankan rencana mereka ?.

"Awww ... hiks .. hiks" ringis Jihoon pelan yang berakhir dengan isakan kecil.

"Hyung .... hyung kenapa hyung ?" ucap Guanlin panik.

"Kepalaku .... sakit ... hiks"

"Ahjussi! Ahjussi! tolong Jihoon hyung !" ucap Guanlin sedikit keras pada pemuda yang membawa nampan tadi.

Merasa tidak tega dengan Jihoon dan Guanlin, Pemuda itu terpaksa mendekati keduanya.

"A..-ahjussi sakit ... hiks" rengek Jihoon sambil memegangi lengan pemuda itu dengan manik nya merah dan basah.

"Aish ... sebentar kalian tunggu disini ... aku akan mencari obat untuk mengurangi rasa sakitnya" ucap pemuda itu saat melihat Jihoon yang begitu kesakitan memegang kepala bagian belakang nya.

Jihoon tidak menggubris nya melainkan hanya meringis kesakitan dengan posisi Guanlin yang menopang tubuh Jihoon.

Ketika pemuda itu akhirnya berlari keluar mengambil obat, Guanlin langsung menatap sendu Jihoon.

"Kau tak apa hyung ?? apakah sakit sekali ? ... atau kita gagalkan saja rencana kita sebelumnya ?" tanya Guanlin khawatir pada Jihoon dengan suara sangat pelan ditelinga Jihoon.

"Aku tak apa Guanlin-ah ... hanya sakit sedikit ... percaya padaku" ucap Jihoon menatap Guanlin dengan diakhiri dengan senyuman penuh makna.

"Jadi hyung ????"

Jihoon hanya menganggukan kepalanya pelan.

"Hyung ... kau membuatku takut asal kau tahu" dengus Guanlin pelan.

Jihoon hanya mengedipkan salah satu maniknya pelan pada Guanlin.

Guanlin hanya dapat menghela nafas nya pelan akan kelegaan yang ia rasakan.

Tak berapa lama terdengar derapan langkah seseorang yang setengah berlari ke arah mereka.

Guanlin langsung mengusap pipi Jihoon yang basah dan melanjutkan permainan mereka.

"Apa masih sakit ?" tanya pemuda yang baru saja datang.

"Masih ahjussi kepalaku seperti ditusuk... ahjussi sebenarnya kepalaku kenapa ? kenapa di perban seperti ini ?" tanya Jihoon seolah mengadu pada pemuda yang ada di hadapannya itu.

'Aish sialan... ini semua gara gara 'bos' yang tak punya hati... bocah manis seperti ini saja masih harus ia pukul tengkuk kepalanya'

"Ah itu ... mmm hanya kecelakaan kecil ... ahjussi tak dapat memberi tahumu ... ini obat mu minumlah ..."

CRYPT [2PARK][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang