Seorang pria paruh baya dengan postur tubuh tinggi dan tegap sibuk memberikan instruksi pada bawahannya mengenai strategi tindakan yang akan diambil di pangkalan militer tiba tiba dikejutkan oleh pemuda yang kini tengah terengah mendekatinya.
"Ada apa ?" ucap pria paruh baya itu dingin.
"Ada informasi penting pak"
"Baik, saya rasa intruksi saya sudah cukup, kalian bisa balik ke tugas kalian masing masing" ucap pria paruh baya itu pada bawahannya yang baru saja ia beri instruksi.
"Pak ... putra bungsu anda dalam bahaya ... dia diculik" ucap pemuda itu pada pria paruh baya itu.
Pria paruh baya itu tampak diam tanpa mengatakan sepatah katapun.
Ya pria paruh baya itu mampu mengendalikan emosi nya dengan sangat baik, walaupun berita buruk menimpanya, ia berusaha untuk bersikap biasa saja seolah tak terjadi apapun.
"Kau sudah menyelidikinya ?"
"Sudah pak ... tapi saya belom mendapatkan gambaran yang pasti nya pak"
"Siapa praduga mu ?"
"Kurasa ini ada kaitannya dengan polemik politik yang terjadi"
"Cari tahu keberadaan putraku secara rahasia dan jangan gegabah"
"Baik pak"
Setelah obrolan penting dan singkat itu pemuda langsung berpamitan pada pria paruh baya itu, sedangkan pria paruh baya itu tetap pada posisi nya.
Sejujurnya hati nya hancur, bagaimana tidak putra kesayangannya kini tengah berada di tangan orang yang belom dia ketahui identitasnya. Ia tak menyangka bahwa putra nya akan menjadi incaran musuh.
Pria paruh baya itu terduduk di bangku nya, dan memijit kening nya.
Tanpa berfikir panjang pria paruh baya itu akhirnya membuat satu panggilan telefon.
"Hallo"
"Hallo ... ada apa appa ?"
"Bisakah kau pulang ?"
Pemuda di seberang telefon tampak bingung dengan pertanyaan appa nya itu, tidak biasanya appa nya membuat panggilan dan menyuruhnya pulang.
Apakah ada sesuatu yang penting ? atau Apa yang sebenarnya sedang terjadi ?.
Pemuda di seberang telefon seolah menimbang baik baik dari pertanyaan sang appa.
Pemuda itu yakin bahwa ada hal penting yang sedang terjadi.
"Aku akan pulang... aku akan membuat pengaturan terlebih dahulu ... dan lusa aku akan memastikan sudah sampai di rumah"
"Appa tunggu"
"Baik"
Setelah pembicaraan singkat pria paruh baya itu memutuskan telefonnya, dan menaruh handphone nya di atas meja begitu saja.
Pikirannya sedikit kalut, namun ia harus menjaga emosi nya agar tidak tampak oleh anak buahnya.
Pria paruh baya itu tak lain adalah Menteri Pertahanan Negara, dan merupakan appa dari .....
......Park Jihoon.
***
Jihoon masih tak berani mengangkat kepala nya, bahkan yang ia lakukan adalah semakin merapatkan tubuhnya yang lemah.
Langkah kaki itu terdengar semakin mendekat kearah Jihoon.
'Apa yang harus aku lakukan ?' ucap Jihoon dalam benak.
![](https://img.wattpad.com/cover/170715835-288-k81945.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYPT [2PARK][END]
FanfictionWoojin adalah seorang pemuda yang berstatus sebagai siswa senior high school, yang mempunyai rasa penasaran yang tinggi, hingga ia menemukan tempat yang selama ini tidak diketahui oleh kebanyakan penghuni sekolah..... ......ruang bawah tanah 'Di-di...