Chapter 27| 🐞

614 77 60
                                    

Keadaan di dalam mobil itu seakan mencekam, bulir bulir keringat kini mulai membasahi seluruh tubuh mereka.

"Bagaimana apakah Niel hyung bisa kau hubungi ?" tanya Guanlin yang masih mencoba menghubungi bantuan.

"Belom Guanlin-ah..." ucap Jinyoung yang sedikit hampir putus asa.

"Coba kau hubungi Seongwu atau Woojin mereka pasti sedang bersama saat ini" lirih Minhyun yang masih fokus menatap jalan mencoba mencari jalan kecil.

"Arahkan ke kantor polisi hyung !" lirih Guanlin pada Minhyun.

"Hng ... seperti nya ide mu boleh juga... bisakah kau carikan jalan pintas menuju kantor polisi ?" tanya Minhyun.

"Sebentar hyung"

Guanlin dengan tanggap mencari yang Minhyun butuhkan.

"500 meter lagi kita kanan dan setelah itu mengambil jalan lurus sejauh satu kilo, setelah menemukan perempatan kita belok kiri sekitar 700 meter ada pos polisi disana" lirih Guanlin yang diangguki oleh Minhyun.

"Tunggu ... bukankah berarti kita menjauhi jalan menuju rumah sakit ?" ucap Jinyoung tiba tiba.

"Hng .. memang itu tujuan kita ... mereka memang sedang mengincar kita saat ini ... namun kurasa tujuan mereka mengikuti kita agar dapat mendapat Jihoon hyung kembali ... mereka ingin menculiknya kembali"

"Kau tak takut ... jika seandainya mereka juga menargetkan mu kembali ?" tanya Minhyun.

"Tidak .. Jihoon hyung lebih tersiksa disana... dan dia juga yang berjuang agar kita bisa kabur dari sana ... aku tak ingin menyia nyiakan usaha Jihoon hyung" lirih Guanlin pelan.

Minhyun, maupun Jinyoung mengeryitkan dahinya, sungguh ia tak tahu dengan jelas maksud perkataan Guanlin tersebut.

"Apa maksudmu Guanlin-ah ?" tanya Minhyun penasaran pada penuturan Guanlin sebelumnya.

"Ceritanya panjang hyung, yang jelas ... yang membuat kami terbebas dari tempat itu adalah berkat pengorbanan Jihoon hyung.. aku saja tak sanggup untuk mengingatnya kembali" ucap Guanlin lemah sembari melirik ke arah belakang mencari mobil yang sebelumnya mengikuti mereka.

Mau tidak mau baik Minhyun, maupun Jinyoung hanya menganggukan kepala nya mendengar penjelasan Guanlin yang terkesan menggantung.

***

Seongwu, Daniel, Woojin, maupun Jihoon asik bercengkrama satu sama lain, atau lebih tepat nya mereka berusaha membantu meringankan ingatan buruk Jihoon sebelumnya dengan kehadiran mereka.

"Hyung .... seperti nya sedari tadi handphone mu berbunyi" ucap Jihoon menghentikan pecahan tawa yang sedari tadi mendominasi ruangan itu.

"Sungguh ?" tanya Daniel kaget menatap Jihoon, dan kemudian atensi nya ia alihkan pada Seongwu yang berada di sampingnya, namun tak jauh berbeda dengan Daniel, Seongwu mengendikkan bahunya tanda ia tak mendengarnya.

Perlahan Daniel mengambil handphone nya yang tergeletak di kasur Jihoon dengan posisi layar handphone tertelungkup di ranjang rawat inap Jihoon.

Daniel membalikkan handphone nya. Benar saja Daniel segera menyadari banyak nya panggilan masuk dari Jinyoung.

"Ada apa hyung ? apakah benar ada yang menelfonmu ?" tanya Woojin.

"Kau benar Jihoon-ah ... Jinyoung menelfon ku puluhan kali ... ada apa dengan mereka ?" monolog Daniel pada diri sendiri sambil memerhatikan layar handphone nya, dan tak lama membuat panggilan balik pada Jinyoung.

CRYPT [2PARK][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang