3. pertemuan

3.2K 475 35
                                    

Hari ini adalah hari pertemuan Ayesha dengan Taeyong dan juga komposer muda itu. Ayesha merasakan perutnya kembali sakit hanya dengan membayangkannya.

Taeyong
Saya jemput sebentar lagi ya?
Ini saya baru mau berangkat
09.37

Me
Oh iya oke
09.40


"Mampuuuus ini Taeyong udah mau berangkat! Perut gue mules banget sialan!" rutuk Ayesha.

Ayesha memang sudah siap, tinggal menunggu Taeyong, dan berangkat.

Namun hatinya yang belum siap untuk bertemu kembali dengan si komposer muda.

Entah berapa lama Ayesha melamun, yang jelas, di depan rumahnya sudah terdengar suara deru mobil. Yang pastinya itu Taeyong.

"Taeyong udah dateng anjir gimana ini?!" Ayesha panik hingga suara pintunya diketuk.

"Ayesha?" panggil suara di luar.

Ayesha segera mengambil tasnya dan membuka pintunya.

"Tae-YA AMPUN!" pekik Ayesha setelah melihat penampilan Taeyong.

Taeyong menatapnya polos. "Kenapa? Outfit saya aneh ya?"

Ayesha mengerjapkan matanya, lalu menggeleng cepat. "Bukan! Lo–GILA TAEYONG LO MANUSIA BUKAN?!" pekiknya lagi.

Taeyong mengedipkan kedua matanya dengan polos. "Hah? Ya...saya manusia...? Kenapa emangnya? Saya kayak hantu ya?" ujar Taeyong sambil meneliti bajunya sendiri.

"Lo ganteng banget anjir! Yakin lo masih jomblo?" puji Ayesha.

Lelaki itu hanya menggaruk pelan tengkuknya. "Ah...itu...Ayesha nih bisa aja. Saya jadi malu kan hehe," balas Taeyong dengan senyum malunya. "Kalo soal jomblo sih, iya nih saya masih jomblo. Kenapa emangnya? Ayesha mau jadi pacar saya?" lanjutnya.

Ayesha membelalakan matanya. "Hah lo nembak gue?!"

"E-eh? Enggak," jawab Taeyong bingung. "Saya kan cuma nanya."

Ayesha menghembuskan napasnya lega. "Kirain aja gitu. Yaudah ayo berangkat? Nanti telat loh?" ajaknya sambil berjalan menuju mobil Taeyong.

Jadi ini yang punya mobilnya siapa?

Di perjalanan, secara mengejutkan, mereka jauh dari kata canggung.

Mungkin memang dulu mereka sempat canggung, tapi sekarang, Taeyong lebih santai dan tidak sekaku dulu. Membuat Ayesha menjadi lebih nyaman.

"Taeyong, lo sekarang gak kaku lagi nih, hebat!" puji Ayesha sambil tertawa.

Taeyong tertawa pelan. "Iya nih, sekarang saya udah lebih santai. Mungkin karena saya sekarang udah terbiasa ketemu banyak orang, cuma ya ini, saya masih gak bisa kalo pake 'gue-lo' ke semua orang, kayak Ayesha," balas Taeyong dengan senyuman di wajahnya.

"Lo gapapa nih kalo gue pake 'gue-lo' sedangkan lo-nya pake 'saya-kamu'?" tanya Ayesha sambil melihat ke arah Taeyong yang sedang menyetir.

Ayesha tahu bahwa Taeyong memang tampan, tapi melihat Taeyong menyetir mobil seperti ini, kadar ketapanannya bertambah pesat. Apalagi dengan baju kaos hitam pendek yang digunakannya.

"Ayesha jangan liatin saya kayak gitu dong, saya grogi ini nyetirnya!" canda Taeyong dengan senyum malunya. "Dan buat pertanyaan Ayesha sebelumnya, gapapa. Saya juga kalo lagi latihan sama anak-anak di studio pakenya gitu kok," lanjutnya.

"Kok sama gue gak pake 'gue-lo'?" tanya Ayesha bingung.

Taeyong tersenyum, "Kalo sama perempuan dan sama orang yang baru kenal emang gak terbiasa pake sapaan itu. Ayesha keberatan nggak?"

Ayesha menggelengkan kepalanya, lalu terkekeh pelan. "Ya nggak lah, santai aja. Gue malah takut lo yang keberatan soalnya gue yang pake 'gue-lo' gini."

"Saya juga gak keberatan kok, senyamannya Ayesha aja," balas Taeyong sambil memarkirkan mundur mobilnya.

Ternyata sudah sampai, dan Ayesha tercekat. Lee Taeyong yang sedang menyetir memang tampan sekali. Tapi Lee Taeyong yang sedang memarkirkan mundur mobilnya ada di level ketampanan yang berbeda.

"Udah, yuk! Ayesha, kalo malu nanti bisa peluk saya aja," canda Taeyong dengan tawa renyahnya setelah berhasil memarkirkan mobilnya.

"Wah ini gue dimodusin nih?" balas Ayesha sambil ikut tertawa.

Setelah itu mereka keluar dari mobil Taeyong dan berjalan beriringan menuju tempat yang telah ditentukan.

Perasaan gugup Ayesha kembali muncul. Ia meremas tali tasnya untuk menyalurkan kegugupannya.

Taeyong yang menyadari itu, melirik ke arah tangan Ayesha, lalu meraih tangan Ayesha yang tadi meremas tali tasnya dan menautkan jemarinya pada jemari Ayesha.

Ayesha sedikit tersentak, lalu menoleh ke arah Taeyong dengan cepat.

"Maaf ya saya lancang? Tapi saya lihat kamu kayaknya gugup," ujar Taeyong sambil tersenyum lembut.

Mungkin jika sekarang Ayesha tidak sedang gugup karena sang komposer yang akan ditemui oleh mereka, Ayesha akan gugup dengan perlakuan Taeyong ini.

Namun sayangnya, rasa gugupnya akan pertemuan dengan si komposer muda lebih mendominasi.

"Ah, gapapa, Yong. Makasih ya."

Mereka berjalan menuju sebuah ruangan yang Ayesha asumsikan sebagai tempat bertemunya mereka dengan komposer itu.

Ayesha meremas pelan tangan Taeyong yang masih berada di genggamannya.

Taeyong mengusap-usapkan ibu jarinya yang sedang menggenggam jemari Ayesha dan tersenyum ke arahnya, bermaksud menenangkan dan seolah mengatakan 'Tenang aja, kan ada saya'.

Setelah itu, Taeyong mengetuk pintu ruangan di depannya beberapa kali.

Terdengar sahutan dari dalam ruangan tersebut. "Sebentar!"

Lalu tak berapa lama pintu terbuka, membuat Ayesha menyembunyikan dirinya di belakang Taeyong. Untungnya sang komposer sepertinya tidak terlalu mempermasalahkan keberadaan dirinya. Dan mereka pun masuk ke dalam ruangan itu.

Mereka duduk di kursi yang tersedia. Ayesha menghembuskan napas lega, karena benar kata Yuta, sepertinya sang komposer tidak mengingat wajahnya.

"Sepertinya kita harus berkenalan dulu?" ujar komposer itu dengan ekspresi santainya.

Taeyong menganggukkan kepalanya, "Ide bagus, saya Lee Taeyong, vokalis band NeoCT," ujarnya sambil mengulurkan tangannya.

"Saya Dong Sicheng, panggil aja Sicheng. Senang bertemu anda, Lee Taeyong." komposer itu membalas jabatan tangan Taeyong.

"Senang bertemu anda juga, Sicheng."

Sicheng menolehkan wajahnya ke arah Ayesha, membuat Ayesha sedikit panik.

"Mampus!" batin Ayesha sambil menundukkan kepalanya.

"Ini manajer NeoCT?" tanya Sicheng pada Taeyong, namun tetap menatap Ayesha dengan intens.

•••

New chapter is up! Feel free to comment♡

[✔] Overboard『winwin au』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang