5. ditemenin jungwoo

2.6K 407 23
                                    

Hari ini, Ayesha menemani Yuta latihan lagu barunya di studio. Baru setengah jadi, sih. Karena aransemen lagunya belum selesai.

"Bagus nggak, Yes?" tanya Taeil sambil menyenggol pelan Ayesha.

"Eh? Bagus kok. Ini aransemen dari Sicheng?" tanya Ayesha sambil mendengarkan band NeoCT ini berlatih.

"Iya, aransemen bikinan dia emang bagus-bagus. Dedikasi dia buat musik emang patut diacungi jempol sih, Yes," ujar Taeil.

Ayesha menganggukkan kepalanya. "Hmm, iya gue setuju tuh."

Taeil mengajaknya duduk di luar studio. Katanya di dalam terlalu berisik.

"Gimana kemaren?" tanya Taeil penasaran.

Ayesha menatap Taeil, "Gimana apanya nih? Biasa aja ah," jawabnya.

Taeil tertawa pelan, "Sicheng ganteng?"

Ayesha menganggukkan kepalanya, "Iya. Kenapa nih? Wah lo naksir ya?" tanya Ayesha bercanda.

"Ngawur lo, Yes. Lo kali yang naksir ah hahaha," balas Taeil.

"Masa langsung naksir, kan baru pertama kali ketemu," ujar Ayesha sambil tertawa.

"Wah, wah, baru pertama nih? Berarti nanti ada yang kedua dan seterusnya dong?" goda Taeil sambil mengangkat alisnya.

"Udah ah jangan bahas itu," potong Ayesha dengan semburat merah di pipinya.

"Ih, ih, pipinya merah tuh! Wah beneran nih ya ada apa-apanya?" goda Taeil lagi.

Tak lama, anggota NeoCT keluar dari studio.

"Ayes, ayo pulang!" ajak Yuta.

Ayesha berjalan mendekati Yuta, "Gue balik sendiri aja, mau ke café biasa dulu," ujarnya sambil merapikan rambut Yuta yang sedikit berantakan.

"Serius? Sama siapa lo pergi kesananya? Gue anter aja," tanya Yuta.

"Sama gue aja, searah nih," ujar Jungwoo menawarkan diri.

Yuta melihat ke arah Jungwoo, "Yaudah Woo, titip si nyai ya!"

Ayesha mencubit pinggang Yuta. "Siapa maksud lo nyai?!"

"Aduh, Ayes! Sakit!" protes Yuta sambil mengaduh kesakitan.

"Gue kadang lupa kalo mereka udah putus," ujar Jaehyun yang disetujui oleh yang lainnya.

Ayesha duduk di boncengan motor Jungwoo dengan canggung.

Masalahnya ini motor sport, yang boncengan belakangnya kecil dan tinggi. Ayesha merasa was-was, takut jika dirinya jatuh atau terbawa angin. Lagipula, Ayesha kira Jungwoo membawa motor matic, karena Jungwoo memang tipe-tipe lelaki soft, maka dari itu Ayesha tidak menyangka motor sport ini milik Jungwoo.

"Jungwoo, pelan-pelan nyetirnya ya. Gue takut jatoh," ujar Ayesha sedikit kencang.

Jungwoo memelankan laju motornya, "Iya, hehe maaf ya, kebiasaan ngebut kalo sendirian," jawab Jungwoo.

"Iya, Woo. Gapapa, makasih banyak loh udah mau anter gue," ujar Ayesha.

Tes.

Jungwoo menghentikan motornya di sisi jalan.

"Ayesha," panggil Jungwoo.

"Kenapa, Woo?" jawab Ayesha sambil mencondongkan badannya mendekati Jungwoo.

"Tangan kiri lo mana? Kedepanin coba sini, ke samping pinggang gue," perintah Jungwoo.

Ayesha bingung, namun tetap melakukan perintah Jungwoo.

Grep.

Ayesha membulatkan matanya, karena barusan tangan kiri Jungwoo menarik tangannya. Memposisikan tangan Ayesha untuk memeluk pinggangnya.

"J-jungwoo–"

"Tangan lo satu lagi peluk gue coba. Gue mau ngebut. Ini udah mulai ujan," perintah Jungwoo, membuat Ayesha ragu.

"Eh...oke..." jawab Ayesha sambil melingkarkan tangannya di pinggang Jungwoo.

"Sorry, Yes. Gue ajak ngebut ya?"

Setelah pertanyaan Jungwoo barusan, Jungwoo mengemudikan motornya dengan cepat. Menuju café tujuan Ayesha.

Setelah Ayesha turun dari motor Jungwoo, tangannya segera ditarik oleh Jungwoo untuk masuk ke café tersebut.

Sekarang Ayesha duduk berhadapan dengan Jungwoo di tempat dekat jendela, sedang menunggu pesanan mereka dipanggil. Tadi Jungwoo yang memesan, katanya, sih, 'Biar gue yang traktir.'

Sejujurnya Ayesha cukup canggung dengan Jungwoo, mereka tidak terlalu dekat.

"ATAS NAMA KAKANDA!"

"Pfft–"

Ayesha menoleh ke arah Jungwoo yang tertawa geli tetapi segera beranjak mengambil pesanan mereka.

Saat Jungwoo kembali ke tempat mereka, wajahnya terlihat berseri-seri.

"Lo mesen atas nama kakanda?" tanya Ayesha tak percaya.

"Hehe," Jungwoo hanya menunjukkan cengirannya.

Ayesha menatap Jungwoo yang sekarang menaruh minuman pesanannya di hadapannya.

"Jungwoo," panggil Ayesha.

Jungwoo menatap ke arah Ayesha, "Kenapa?"

"Maaf ya, gara-gara gue nebeng lo, lo jadi kejebak di sini juga," ujar Ayesha sambil menundukkan kepalanya.

Jungwoo terkekeh pelan. "Santai aja kali, lagian temen lo juga nggak jadi dateng kan? Nah lo sekarang jadi nggak sendirian," balasnya sambil sesekali menyeruput minumannya.

Ayesha mengangkat wajahnya, lalu menatap Jungwoo. "Serius gapapa?"

Jungwoo menepuk puncak kepala Ayesha pelan, "Serius Ayeshaaaa. Ah, pantes nih banyak yang naksir lo. Lo nya lucu gini," kekehnya.

Ayesha memberikan tatapan bingung pada Jungwoo. "Banyak yang naksir gue? Ngarang lo ah!"

Jungwoo menatap Ayesha polos, "Loh kirain lo nyadar?"

"Apaan sih, Woo."

Jungwoo melihat ke luar jendela café tersebut, lalu menoleh kepada Ayesha.

"Eh, Ayes pulangnya gue anter sampe rumah deh ya? Gak tega gue ninggalin lo sendirian," ujar Jungwoo.

Ayesha membulatkan matanya, "Lah gausah, Woo, ngerepotin."

"Kan gue udah janji bakal jagain lo tadi sama Yuta," ujar Jungwoo polos.

"Alah si Yuta mah biarin aja, gue juga bisa pulang sendiri kok, Woo," balas Ayesha.

"Gue bingung kenapa lo putus sama Yuta, padahal kalian cocok."

Ayesha hanya tertawa canggung menanggapinya.

Drrrt....drrt...

Ayesha dan Jungwoo sontak melihat pada ponsel Ayesha yang tengah bergetar.

Sicheng is calling...

Ayesha membulatkan matanya.

"Ayesha kenal Sicheng secara personal?" tanya Jungwoo sambil menatap Ayesha kaget.

•••

New update! Hehehe♡

[✔] Overboard『winwin au』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang