29. sesuatu

1.5K 274 7
                                    

Ayesha baru saja pulang bekerja, namun matanya menangkap sepupunya, Yangyang, sedang membawa sesuatu di tangannya, dengan raut marah.

Gadis itu segera menghampiri sepupunya dengan berlari kecil. "Yangyang!" panggilnya.

Yangyang menoleh pada Ayesha, lalu cepat-cepat menyembunyikan barang yang ia bawa ke belakang badannya. "Kak Ayes? Kok udah pulang?" tanya Yangyang dengan gugup.

Ayesha mengerutkan keningnya, "gue kan emang biasanya pulang jam segini?"

Sepupu Ayesha tersebut terlihat semakin gugup. "O-oh, gitu ya? Emangnya sekarang jam berapa?"

"Jam lima. Kenapa sih, Yang? Lo megang apa?" tanya Ayesha penasaran.

"Bukan apa-apa! Kak Ayes mending masuk aja gih!" jawab Yangyang dengan cepat, membuat Ayesha penasaran dengan tingkah adik sepupunya itu.

"Lo nyembunyiin sesuatu, ya? Coba liat sini, lo megang apaan tuh?" selidik Ayesha, sambil mencoba menarik tangan sepupunya. Namun, Yangyang memang lebih kuat dan berhasil menahan tangannya.

"Gak ada, kok! Udah Kak, ini nggak penting," kilah Yangyang sambil berjalan mundur menjauhi Ayesha.

Sayangnya, karena berjalan mundur, Yangyang jadi tidak menyadari ketika ia sudah dekat dengan pagar. Alhasil barang yang dipegangnya, terjatuh ke tanah.

Ayesha membulatkan matanya ketika ia mendapati foto dirinya yang telah dicoret-coret dengan brutal, dan sebuah boneka perempuan kecil yang tertusuk beberapa jarum.

Yangyang segera memungut barang-barang tersebut dan hampir membuangnya.

Namun, Ayesha berhasil merebut barang di tangan Yangyang sebelum barang-barang tersebut dibuang.

"Lo nemu ini dimana?" tanya Ayesha dengan mata tak lepas dari barang-barang tersebut.

Yangyang memejamkan matanya sekilas sambil memukul pelan kepalanya sendiri. "Gak usah dipikirin, buang aja," ujar Yangyang.

"Gue tanya, lo nemu ini di mana, Liu Yangyang?!" sentak Ayesha sambil menatap mata Yangyang dengan ekspresi marahnya.

"Depan pager. Sekarang buang barangnya, Kak Ayes," ujar Yangyang sambil balik menatap mata Ayesha.

"Sejak kapan?" tanya Ayesha.

Yangyang tak menjawab pertanyaan Ayesha. Alih-alih, ia memilih untuk merebut barang di tangan Ayesha dan segera membuangnya.

"Gue yakin ini bukan pertama kalinya lo nemu ginian, kan?" tanya Ayesha sambil membuang wajahnya.

Yangyang menghela napasnya, lalu merangkul bahu sepupunya. "Yangyang ceritain di dalem nanti. Ayo masuk dulu aja," balas Yangyang.

Akhirnya mereka berdua masuk ke dalam rumah.

"Ceritain, Yang." Ayesha langsung menodong Yangyang begitu mereka memasuki pintu rumah.

"Kak, kita baru nyampe pintu, astaga," balas Yangyang sambil mencubit pipi Ayesha dengan gemas. "Kak Ayes ganti baju dulu, bersih-bersih dulu. Nanti ke kamar Yangyang aja," lanjutnya.

Mata Ayesha menyipit, menunjukan raut kesalnya. "Lo pasti ngulur-ngulur waktu!" tebaknya.

"Ya ampun, nggak gitu, Kak Ayeeees! Emangnya Kak Ayes gak mau dengerin keseluruhan ceritanya?" tanya Yangyang.

Sedikit berpikir, Ayesha akhirnya menyetujui saran Yangyang. Ia juga merasa ingin mandi terlebih dahulu. "Ya udah, nanti gue ke kamar lo," balas Ayesha.

Sambil tersenyum lebar, Yangyang segera berjalan menuju kamarnya dengan cepat, membuat Ayesha menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan. Adik sepupunya itu memang terlihat dewasa dalam segi perawakan, namun ia tetaplah adik kecil bagi Ayesha. Apalagi jika lelaki itu sedang merasa bersemangat, dia akan seolah berubah menjadi anak kucing yang menggemaskan.

Lain dengan Ayesha yang sekarang bersiap di kamarnya, Yangyang sedang terduduk di lantai kamarnya dengan kepala disandarkan pada kasurnya.

Senyuman yang tadi ia tunjukkan pada Ayesha sebenarnya hanya topeng belaka. Kali ini ekspresi Yangyang berubah menjadi datar dan terlihat seperti sedang menahan emosinya.

Yangyang teringat akan beberapa 'hadiah' yang ditujukan pada Ayesha dari penggemar Taeyong.

Jika boleh jujur, Yangyang kurang menyukai ide Ayesha untuk menjalin kasih dengan pria yang berprofesi sebagai vokalis dari band muda ternama, NeoCT.

Bukan berarti Yangyang membenci Taeyong. Tentu saja tidak. Yangyang bahkan juga termasuk salah satu penggemar grup musik tersebut. Hanya saja, Yangyang tahu, Taeyong termasuk anggota yang memiliki jumlah fans terbanyak. Selain karena dia vokalis, lelaki itu juga memiliki ketampanan yang diatas rata-rata.

Dan yang cukup mengerikan, penggemar Taeyong juga cukup 'ganas'. Berbeda dengan penggemar Yuta dulu yang terkesan santai saja menanggapi hubungan Yuta dan Ayesha.

Oh, mungkin itu menjadi salah satu faktor pemicu 'teror' pada Ayesha.

Ayesha pernah menjalin hubungan dengan Yuta, dan sekarang dirumorkan berpacaran dengan Taeyong. Yang mana keduanya memang cukup dekat di grup mereka.

"Kok ngelamun di lantai, dingin loh," tegur Ayesha yang membuat Yangyang tersentak karena entah sejak kapan sepupunya itu berada di kamarnya.

Yangyang segera berdiri, dan mengajak Ayesha untuk duduk di kasurnya. "Kak Ayes mau Yangyang ceritain semuanya?" tanya Yangyang pelan.

Dengan rasa penasaran yang memuncak, tentu saja Ayesha mengangguk cepat. "Iya, lah! Kapan kamu pertama kali nemu barang-barang aneh kayak gitu?" tanya Ayesha.

"Sebenernya dari pas Kak Ayes dulu pergi ke tempat Kak Sicheng untuk pertama kalinya, dua hari kemudian muncul paket aneh kayak gitu. Kalo dulu cuma surat ancaman doang, nggak aneh-aneh, jadi Yangyang selalu buangin. Untungnya selalu Yangyang yang nemuin, bukan tante," jawab Yangyang panjang lebar.

Ayesha terperangah. Sejak pertama mau ketemuan sama Sicheng? Gila, udah berapa bulan lalu, tuh?!

Tangan Yangyang mengelus pundak Ayesha, mencoba menenangkan kakak sepupunya yang terlihat sangat terkejut. "Nggak usah dipikirin, isinya nggak penting. Ini alesan Yangyang selalu ngungkit Kak Sicheng depan Kak Ayes kalo lagi sama Kak Taeyong, biar kalian nggak makin deket. Tapi kalo sekarang posisinya kalian udah pacaran, ya mau gimana lagi," ujar Yangyang sambil tersenyum lembut yang berhasil menenangkan Ayesha.

Ayesha menundukkan kepalanya, mungkin keputusannya memberi kesempatan pada Taeyong, tidak sepenuhnya salah. Tetapi bagaimanapun, dari awal, hubungan ini sebenarnya hanya sepihak.

Ayesha merasa senang dan berdebar ketika bersama Taeyong? Tentu. Namun rasanya, perasaan ini seperti terpaksa.

Karena di lain sisi, Ayesha masih mengharapkan 'bos'-nya, Sicheng.

•••

Kasian Ayes diterror guys:(

[✔] Overboard『winwin au』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang