Sicheng memarkirkan mobilnya di sebuah restoran cepat saji. Ayesha menolehkan kepalanya dan matanya tertuju pada Sicheng yang sedang menyisir rambutnya menggunakan jari tangannya. Simpel, memang. Namun, tampan.
Sicheng melihat ke arah Ayesha dengan senyum malu terpatri di bibirnya. "Eh hehehe jadi malu diliatin Ayesha," ujarnya pelan.
Ayesha terkekeh melihatnya, "udah cakep, Koh. Santai aja," candanya.
Sicheng menggelengkan kepalanya pelan, "ah, nggak juga," sanggahnya sambil mengusap leher bagian belakangnya. "Ayo turun," ajak Sicheng.
Ayesha dan Sicheng berjalan menuju restoran cepat saji tersebut. Namun, saat setelah memesan dan sedang mencari tempat duduk, manik mata Ayesha menemukan dua orang yang sangat ia kenal.
"Koh, aku ke situ dulu sebentar," izin Ayesha sambil menunjuk dua orang tadi.
Sicheng hanya mengangguk sebagai respon, dan mengikuti langkah Ayesha. Bedanya, Sicheng langsung memilih tempat kosong, sedangkan Ayesha memilih untuk mendekati dua orang tadi.
"Woy, lagi pacaran lo ya?!" ujar Ayesha sambil mengetuk meja yang ditempati dua orang tersebut.
"Setan! Kaget gue anjir!" pekik salah satu dari mereka.
"Untung gak gue sembur pake cola lo ya!" pekik yang satunya.
Ayesha terkekeh melihat respon mereka berdua. "Ten, Chungha, bilang aja sih kalo kalian pacaran. Denial banget lo berdua," komentar Ayesha.
"Ck, elah. Iya, iya, kita pacaran, udah hush sana kek. Ganggu pasangan lagi berduaan aja lo," gerutu Ten.
Chungha menepuk lengan Ten pelan, "heh!" peringatnya.
"Iya, iya. Maaf, Chung," ringis Ten sambil mengerucutkan bibirnya.
"Dih Ten bucin ahahaha," ejek Ayesha sambil menjulurkan lidah ke arah Ten.
"Tau anjir bucin dasar." Chungha malah memanas-manasi situasi, membuat Ten mendengus kesal.
Sicheng yang melihat kejadian mereka hanya menggelengkan kepalanya, lalu berinisiatif memanggil Ayesha.
"Ayes, jangan digangguin. Sini," tegur Sicheng sambil menunjuk bangku di depannya.
Ayesha mengangguk, lalu berdiri tegap. "Yaudah sana lo berdua pacaran aja, gue gak gangguin lagi deh hehehe," ujar Ayesha sambil melambaikan tangannya pada Ten dan Chungha, lalu berjalan dan duduk di hadapan Sicheng.
"Doyan ya kamu gangguin orang?" tanya Sicheng dengan alis terangkat.
"Hehehe, iya doyan," jawab Ayesha dengan cengiran khasnya.
"Kok gapernah gangguin aku?"
Ayesha menunjukkan raut terkejutnya. "Hah? Gak mau, lah! Nanti gue dipecat," balas Ayesha.
Sicheng mencubit pipi Ayesha dengan gemas, "ya nggak akan dong, ngapain aku pecat kamu?"
Baru saja Ayesha akan menjawab, pelayan menginterupsi mereka, sehingga mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu.
Walaupun sebenarnya yang makan hanyalah Sicheng.
Setelah selesai, Ayesha dan Sicheng dikejutkan oleh Ten dan Chungha yang tiba-tiba duduk di meja mereka.
"Heh Ayes, kenapa kemaren gak nonton lomba kita? Katanya bakal dateng!" todong Ten.
"Tau nih. Ditungguin juga," lanjut Chungha.
Ayesha menepuk kepalanya. "Lupa anjir!"
Ten menatap Sicheng lekat, "lo gak ngasih izin sama dia?" tanyanya, membuat Sicheng hampir terlonjak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Overboard『winwin au』
FanfictionKetika pilihanmu hanya mencintai seseorang, dicintai seseorang, atau kembali pada seseorang. Started: Feb, 2019 Finished: Jun, 2019 Highest rank: 1 - #winwin [190905] 2 - #dongsicheng [191020]