"Rambut lo lembut juga," puji Ayesha setelah tangannya mengelus rambut lelaki yang sedang menyetir di sampingnya.
Taeyong tertawa renyah. "Makasih loh, saya emang susah payah ngerawat rambut ini," candanya.
"Dih, lebay! Ahahaha," balas Ayesha sambil tertawa.
Ya, Ayesha memutuskan untuk memberikan Taeyong kesempatan.
Lagipula perasaannya pada Sicheng baru sekadar suka, kan? Atau mungkin, kagum? Setidaknya itu yang ada di pikirannya.
"Ayesha suka digombalin nggak?" tanya Taeyong.
Ayesha melihat ke arah Taeyong, "nggak. Kenapa emang? Lo mau gombalin gue?" balas Ayesha sambil mengerutkan keningnya.
Taeyong menggelengkan kepalanya. "Bukan itu. Bagus deh kalo Ayesha nggak suka digombalin, saya nggak bisa ngegombal soalnya, hehehe," jawabnya polos.
Ayesha tertawa mendengar jawaban Taeyong. "Sumpah deh, lo tuh ada-ada aja," komentarnya.
Taeyong memarkirkan mobilnya, lalu mengajak Ayesha turun. Mereka berniat untuk makan siang. Walaupun sebenarnya ini masih belum memasuki waktu makan siang.
"Mau langsung makan?" tawar Taeyong ketika mereka telah mendapatkan tempat duduk.
"Gue baru aja makan pagi, masa makan lagi?" jawab Ayesha.
Taeyong membuka-buka menu yang ada di daftar menu, lalu menunjukkan sesuatu pada Ayesha. "Yaudah, kamu pesen ini aja dulu, saya juga mau pesen semacem ini," sarannya.
Ayesha hanya mengangguk, karena ia benar-benar tidak tahu harus memesan apa.
Suasana menjadi hening di antara mereka. Keduanya sama-sama terlalu canggung, dan seperti tidak memiliki ide untuk memulai sebuah pembicaraan.
"Ayesha, kamu serius mau ngasih saya kesempatan? Kalo kamu keberatan, saya jadi sahabat kamu juga cukup kok," ujar Taeyong tiba-tiba.
Ayesha memberanikan diri untuk menatap Taeyong. "Serius, Taeyong. Emangnya kenapa? Lo ragu?" tanya Ayesha sebisa mungkin terlihat tak menunjukkan keraguan, walau sebenarnya ada sedikit rasa ragu terbesit di hatinya.
Taeyong tersenyum lembut. "Bukan, saya masih nggak nyangka aja," jawabnya, lalu menopang dagunya sambil melihat ke arah Ayesha. "Makasih, ya."
Ayesha merasa sedikit bersalah, namun ia juga ingin menghilangkan perasaannya pada Sicheng. Karena yang ia harapkan, dengan hadirnya Taeyong, perasaannya pada Sicheng akan berangsur menghilang.
Ayesha menunjukkan senyumnya pada Taeyong. "Sama-sama."
"Ayesha, terus sekarang, hubungan kita itu apa?"
Ayesha menatap Taeyong, lalu setelah itu balik bertanya. "Lo maunya kita gimana? Pasangan? Atau tanpa hubungan?"
"Pasangan. Kalo saya bilang kamu sekarang pasangan saya, setuju nggak?"
Ayesha menarik napasnya. Semoga ini pilihan terbaik.
"Setuju."
Taeyong tersenyum lega, " wow, saya kira Ayesha bakal nolak," ujarnya.
"Pertamanya gue emang pengen nolak lo, tapi, gue pengen coba. Maaf ya, Taeyong," sesal Ayesha. Bagaimanapun, Ayesha tidak bisa berbohong tentang perasaannya.
"Gapapa, saya bakal coba bikin Ayesha nggak nyesel sama keputusanmu sekarang. Kamu tau, Ayesha? I love you," balas Taeyong.
Maaf, Taeyong. Gue belum bisa bales yang satu ini. "Makasih," ujar Ayesha.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Overboard『winwin au』
FanfictionKetika pilihanmu hanya mencintai seseorang, dicintai seseorang, atau kembali pada seseorang. Started: Feb, 2019 Finished: Jun, 2019 Highest rank: 1 - #winwin [190905] 2 - #dongsicheng [191020]