"Heh, babon! Sakit! Jangan tarik-tarik!"
"Biarin, biar botak sekalian!"
"Yuta! Dendam ya lo?!"
Yuta menjauhkan tangannya dari rambut Ayesha. "Udah, ah. Nyerah gue. Gak bisa ngiket-ngiket rambut cewek, iket sendiri aja dah sana!"
Ayesha mengerucutkan bibirnya, lalu mengikat rambutnya sendiri. "Alah, padahal dulu suka untunin rambut gue, tuh!"
"Balikan dulu, nanti gue untunin. Gue kan nguntunin pacar only," ujar Yuta sambil menjulurkan lidahnya.
"Mana ada yang begitu!" protes Ayesha sambil memukul pelan lengan mantan kekasihnya tersebut.
"Aduh! Sakit!"
Ayesha yang melihat Yuta menunjukkan ekspresi kesakitannya yang dibuat-buat, tak tahan untuk tidak mencubit pipi lelaki itu. "Lebay banget, heran!"
Yuta menjulurkan lidahnya, "biarin!"
Ayesha memutar matanya setelah mendengar jawaban Yuta, lalu keduanya terdiam.
"Eh, gue masih nggak paham cara kerja otak lo sama otaknya Taeyong," ujar Yuta tiba-tiba.
Ayesha mengerutkan keningnya. "Maksud lo?"
"Ya, itu, lo berdua tuh kemaren-kemaren kayak tiba-tiba deket. Eh, nggak lama, tiba-tiba jadian. Terus sekarang juga, tiba-tiba putus. Aneh," jawab Yuta sambil menusuk-nusuk pipi Ayesha menggunakan telunjuknya.
"Biarin, suka-suka gue sama Taeyong, dong!" protes Ayesha sambil menyingkirkan telunjuk Yuta. "Eh, Yuta! Lo lagi deket sama cewek, ya?"
Yuta mengerutkan keningnya, "sok tau! Kata siapa?" balasnya.
Ayesha meraih ponselnya, lalu membuka instagram dan membuka foto yang baru saja diunggah oleh Yuta semalam. "Ini cewek komen terus di foto lo," ujar Ayesha sambil menunjukkan komentar yang dimaksudnya.
"Oh, itu kan fans gue," sahut Yuta santai.
"Mana ada! Fans lo gak bakal komentar di akun lo yang ini kali," balas Ayesha bersikeras.
Yuta menghela napas, dan mencubit pipi Ayesha. "Iya, iya. Ngaku deh, itu cewek akhir-akhir ini lagi sering kontakan sama gue."
Ayesha tersenyum lebar, "cieeeeee bentar lagi ada yang bakal ngasih pajak jadian nih!" godanya.
Yuta menyentil pelan dahi Ayesha. "Apaan, kemaren lo pas jadian sama Taeyong juga nggak ngasih pajak jadian sama gue!"
Ayesha mengerucutkan bibirnya. "Kan yang itu jadiannya nggak serius, nanti deh kalo gue jadian sama Sicheng, lo bakal dikasih pajak jadian," ujar Ayesha.
"Oh gituuuu? Kalo jadian sama Sicheng nih?" goda Yuta sambil menaik-turunkan alisnya.
Ayesha menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, "ah, bego! Kenapa gue suka ceplas-ceplos gini, sih!" gerutunya.
Yuta tertawa melihat Ayesha yang sekarang berwajah merah karena malu. "Dih, kayak kepiting rebus!" ejek Yuta.
"Biarin!"
Saat sedang mengejek Ayesha, Yuta melihat ponsel gadis itu menyala. "Ye, tuh ada notifikasi di hapemu. Kayaknya telepon, sih," ujar Yuta.
"Mana? Tolong ambilin," pinta Ayesha sambil menjulurkan tangannya.
Yuta mengambil ponsel milik Ayesha, dan tak sengaja melihat nama sang penelepon. Setelah melihat nama tersebut, Yuta tersenyum geli sambil memberikan ponsel tersebut pada pemiliknya. "Cie, progress nih?" godanya.
Ayesha langsung merebut ponselnya dan segera melihat nama penelepon yang telah membuat Yuta tersenyum-senyum sendiri.
"Halo?"
"Halo, kamu lagi sibuk nggak?"
"Nggak, sih. Kenapa, Koh?"
Yuta menahan tawanya ketika mendengar panggilan Ayesha pada sang penelepon, yang tentu saja dibalas oleh pelototoan dari Ayesha.
"Aku bosen, temenin jalan, yuk?"
Ayesha merasakan pipinya menghangat ketika mendengar ajakan tersebut.
"O-oh jadi ngajakin guenya kalo lagi bosen doang?" ujar Ayesha yang langsung disesalinya karena terdengar terlalu agresif.
"Ahaha nggak, lah. Kebetulan aku lagi mikirin Ayesha, jadi pengen ketemu."
Ayesha membekap mulutnya, menahan agar suara teriakan senangnya tidak keluar. Membuat Yuta tertawa terbahak tanpa suara sambil bergulingan.
"A-apaan, sih?! Tapi kalo ngajakin berarti lo jemput gue, kan?"
"Dong Sicheng siap menjadi pelayanmu hari ini, Ayesha," kekehnya.
Ayesha membelalakkan matanya, tak menyangka atas jawaban Sicheng. "Apa sih?! Ngasal!" balas Ayesha. Hanya kata tersebut yang bisa terlontar dari bibirnya, karena otaknya sekarang ini sedang gagal memproses hal yang baru saja terjadi.
"Jam empat aku ke rumahmu, Yes. Jangan dandan terlalu cantik," ujar Sicheng, lalu memutus sambungan teleponnya.
Yuta tertawa semakin kencang setelah Ayesha menaruh ponselnya dengan ekspresi blank-nya.
"HAHAHAHA AYESHA PUCET KAYAK ABIS LIAT SETAN!" ejek Yuta sambil menunjuk-nunjuk Ayesha.
"Diem dulu! Gue lagi memproses ajakan Sicheng, nih!" protes Ayesha dengan wajah merahnya.
"Cieee diajak jalan sama bos ganteng," goda Yuta. Kedua tangannya sibuk mencubiti pipi Ayesha.
Ayesha mengerucutkan bibirnya. "Ih, serius!"
Yuta merengkuh Ayesha ke dalam pelukannya. "Uuuuuh sayangku—eh mantanku sekarang mau jalan sama gebetannya nih!" ujar Yuta sambil melepas pelukannya. "Jam berapa katanya, Yes?" tanyanya.
"Jam empat," jawab Ayesha, masih dengan bibir yang mengerucut.
Yuta melihat ke arah jam di dinding rumah gadis tersebut. "Jam empat tuh dua puluh menit lagi, Ye. Gak akan ganti baju?" tanya Yuta lagi.
Ayesha membelalakkan matanya. "SERIUS?!" pekiknya terkaget. "Gimana dong ini, Yuuu?" rengek Ayesha.
"Ya siap-siap dong, Ayeshaaaa! Masa mau aku gantiin bajunya?" canda Yuta, yang tentu saja mendapat cubitan keras dari Ayesha.
"Ayo pilihin baju buat gue, Yu!" ujar Ayesha sambil menarik tangan Yuta menuju lemarinya.
"Aduh, Ayesha..."
•••
Cieee mau jalan nih Ayesha sama Sichengnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Overboard『winwin au』
FanfictionKetika pilihanmu hanya mencintai seseorang, dicintai seseorang, atau kembali pada seseorang. Started: Feb, 2019 Finished: Jun, 2019 Highest rank: 1 - #winwin [190905] 2 - #dongsicheng [191020]