Ayesha hampir saja berteriak nyaring ketika ia baru saja tiba ke rumahnya pasca pertemuannya dengan Ten.
Masalahnya, manik matanya mendapati Sicheng yang sedang membawa kue dengan lilin yang menyala diatasnya.
Ayesha segera berlari menuju Sicheng yang menunjukkan wajah berseri-seri. "Apa-apaan?" tanya Ayesha bingung.
Sicheng terus tersenyum lebar, membuat jantung Ayesha berdegup kencang karena ketampanannya. Namun, ia tetap kebingungan, mengapa Sicheng membawa kue dengan lilin yang menyala seperti ini?
"Happy birthday!" seru Sicheng dengan bersemangat.
Ayesha mengerjapkan matanya. "Hah?"
Senyuman di wajah Sicheng luntur, berganti dengan ekspresi sebalnya. "Kamu kan ulang tahun!" gerutunya.
Ayesha menggelengkan kepalanya. "Gue nggak ulang tahun, ulang tahun gue bulan depan. Dapet ide dari siapa lo bikin ginian?" tanya Ayesha
Sicheng mengerutkan keningnya. "Di data yang kamu kasih, aku liat hari ini, kok!" ujar Sicheng mencoba membela diri.
"Bulan depan! Terus lo gak nanya gitu sama siapa kek buat mastiin ultah gue? Ini ide siapa?" tanya Ayesha heran.
"Aku tanya Yuta, katanya iya kamu hari ini ulang tahun," jawab Sicheng. "Dan ini ide aku. Aku mau kasih kejutan, tadinya."
"Lo dijailin ituuu! Bentar ya biar gue marahin dulu si Yuta!" gerutu Ayesha sambil mengeluarkan ponselnya. "Tapi makasih loh," lanjutnya.
Namun tangannya ditahan oleh Sicheng.
Ayesha menatap Sicheng dengan heran. "Kenapa? Biar gue marahin dulu nih, Yuta udah jailin lo," tanya Ayesha.
Sicheng hanya menatap mata Ayesha, membuat Ayesha semakin bingung. "Sicheng?"
"Ini, tiup dulu lilinnya, keburu abis," ujar Sicheng sambil menunjuk tangan sebelahnya yang sedang memegang kue.
Ayesha menepuk dahinya. "Yaampun Sicheng, semangat banget ya lo mempercepat ultah gue," gumam Ayesha tapi sambil meniup lilin yang sudah mulai meleleh.
"Yeay!" sorak Sicheng setelah lilin di atas kuenya padam. Lelaki itu terlihat berseri-seri dan beberapa kali terkekeh pelan. Membuat Ayesha merasa gemas pada 'bos'-nya itu.
"Lo kayak anak kecil banget, sih? Gemes tau gak?" Ayesha akhirnya memberanikan diri untuk mencubit pipi Sicheng karena ia terlalu gemas.
"Nggak! Enak aja dibilang kayak anak kecil!" protes Sicheng sambil menatap Ayesha sinis.
"Hih ngambek dia," gumam Ayesha sambil melepaskan cubitannya. "Udah ah, gue mau marahin Yuta dulu," lanjutnya sambil kembali menyalakan ponselnya.
"Eh, sebentar!" cegah Sicheng.
"Kenapa lagi?" tanya Ayesha jengkel.
"Yuta ada di dalem," ujar Sicheng.
"Hah?!" Ayesha tanpa pikir panjang, segera menuju ke dalam rumahnya dan langsung mendapati Yuta yang sedang terlelap sambil memeluk boneka super besar di sofa rumahnya.
"Yuyuuuu, bangun!" panggil Ayesha sambil mencolek pipi Yuta.
Yuta membuka matanya dan langsung tersenyum sumringah setelah matanya terbuka srmpurna. "Ayes, selamat ulang tahun!"
Ayesha menepuk dahinya lagi. Ternyata Sicheng bukan dijailin, ini orang emang lupa sama ulang tahun gue.
"Ngapain, sih? Ultah gue kan bulan depan!" protes Ayesha.
"Biarin aja sih, Kak Ayes! Yang penting hari ini jadi banyak makanan!" kilah Yangyang dari depan TV yang sekarang sedang memakan kue bersama Sicheng.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Overboard『winwin au』
FanfictionKetika pilihanmu hanya mencintai seseorang, dicintai seseorang, atau kembali pada seseorang. Started: Feb, 2019 Finished: Jun, 2019 Highest rank: 1 - #winwin [190905] 2 - #dongsicheng [191020]