Days With You

13.5K 987 7
                                    

Hari-hari berlalu kian cepat. Angkasa dan Anggi sekarang berada di bulan terakhir masa-masa sekolah di SMA. Sejak Anggi menerima cintanya, Angkasa semakin protektif kepada Anggi. Tak pernah sekalipun Anggi lepas dari pengawasan Angkasa. Hingga urusan kelas dan teman sebangku, Angkasa meminta pada ayah kandungnya agar bisa membantunya untuk bisa selalu berdekatan dengan Anggi. 

Pernah suatu ketika, ada seorang lelaki yang terang terangan menyukai Anggi. Siswa baru pindahan dari luar kota dan tidak pernah mengetahui bahwa Anggi adalah kekasih Angkasa, berandalan insyaf yang paling ditakuti di sekolah itu. Namanya Bayu. Lelaki itu sama tampannya dengan Angkasa. Dari pertemuan pertama, Bayu jatuh hati kepada Anggi hingga beberapa minggu selanjutnya, dengan menahan rasa malu, Bayu menyatakan cintanya kepada Anggi di kantin sekolah. Di hadapan banyak murid. Tanpa canggung pula, Bayu memberikan sebuah coklat dan rangkaian bunga mawar berwarna merah jambu

"Anggi, kamu adalah gadis paling baik dan pintar yang aku kenal. Sejak pertama kali bertemu denganmu, entah mengapa hatiku selalu berdebar tak tentu arah. Setiap bertemu denganmu, jantungku seperti tidak normal"

Bayu kemudian berlutut di hadapannya dan meraih tangan Anggi

"Anggita Prasasti, maukah kamu menjadi kekasih hatiku. Menjadi gadis yang bisa membuatku selalu semangat untuk melangkahkan kaki ke sekolah. Menjadi gadis yang..."

Ucapan dari Bayu terhenti ketika tubuhnya telah terlempar ke belakang. Anggi masih terpaku di tempatnya ketika Angkasa menghajar Bayu tanpa ampun

"Berani beraninya kamu sentuh dia"

bugh
bugh

"Anggi punyaku. Ga boleh ada yang sentuh dia"

bugh
bugh

Pukulannya terhenti ketika ada sebuah tangan yang melingkari perutnya dan beberapa saat kemudian punggung tegapnya merasakan kulit lembut dari seseorang

"Mas Angkasa...sudah..jangan gini. Ingat janji kamu"

Amarah lelaki berandalan yang sekarang insyaf itu perlahan menyurut dan selanjutnya Angkasa menarik Anggi dari kerumunan orang yang menyaksikan perkelahian itu

Sejak peristiwa itu, tak ada seorang lelakipun berani mendekati Anggi. Anggi sendiri merasa tak nyaman dengan perlakuan Angkasa. Anggi tak bisa punya teman lelaki hanya ada Megha, Mawar dan Ghea yang menjadi sahabatnya sejak duduk di kelas satu

"Gi, aku perhatikan , Kak Angkasa nempel terus ya ma kamu. Ga risih?"

Mereka berempat sedang berada di kantin sekolah setelah penat karena mengerjakan soal try out. Selalu ada Angkasa di antara mereka berempat dan hal itu membuat keempatnya merasa tidak nyaman

"Kok aku merasa, kamu ga cinta ya sama Kak Angkasa?"

"Kalau ga cinta, kenapa kamu terima dia?"

Anggi hanya terdiam. Meski mereka bersahabat, Anggi masih belum mau bercerita tentang masalah yang dia hadapi.

Melihat perubahan wajah Anggi, ketiga sahabatnya itu memeluk nya bersamaan

"Kami ada untuk kamu, Anggi. Kami akan selalu ada untukmu"

"Kamu adalah anak baik. Aku ga rela kalau ada yang buat kamu tidak bahagia"

"Jangan pernah merasa sendirian ya!"

Anggi masih berusaha menahan tangis. Kehadiran mereka bertiga mengisi kekosongan di hatinya. Sebenarnya dia cukup beruntung. Memiliki Abimanyu dan Utari yang menyayanginya melebihi anak kandungnya. Ada Angkasa yang meski risih, selalu ada untuk Anggi apapun keadaannya. Dan ada mereka bertiga, para sahabat yang selalu bisa jadi pelipur laranya

ANUGERAH UNTUK PRASASTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang