Hari yang dinanti banyak orang pun tiba. Pihak El TV pun sudah membuat iklan elektronik maupun cetak tentang acara live yang akan mendatangkan penulis novel yang paling banyak dicari. Gie. Sejak pagi persiapan dilakukan. Para penggemar novel Gie nampak memadati lobby El TV.
Nampak Mega dan kedua sahabatnya duduk di depan stage untuk mempersiapkan talkshow dengan tamu sangat istimewa.
"Meg, kok host nya dia sih? Kalau liat dia, aku jadi keinget Anggita. Kamu lupa dia siapa?"
"Please deh Ghe. Bagaimanapun dia ini host paling talented diantara semua. Dia news anchor juga lho"
Keduanya asyik berdebat hingga Mawar menginterupsi keduanya
"Hmm ada yang aneh ga sih sama Gie ini. Permintaannya terlalu ga masuk diakal. Dia seperti sudah tahu dengan siapa dan dimana dia akan berbicara"
"Aku tambahin Maw, baru saja aku dikasih CV nya Gie. Barusan dan acara akan on air setengah jam lagi. Gila!!!!"
Mega segera berlari ke arah stage dan memberikan selembar CV kepada host yang akan memandu acara. Sedangkan Mawar dan Ghea menunjukkan raut muka yang tak dapat diartikan ketika memegang copy CV dari penulis bernama Gie.
"Maw...apa kita mikir hal yang sama"
"Kenapa tanggal bulan dan tahun lahirnya sama dengan Anggita?"
"Dan namanya Gytha Haleigh"
Keduanya saling beradu pandang dan mencoba memastikan bahwa nama yang ada di dalam CV bukan nama Anggita meski banyak kesamaan di antara keduanya
Mega yang sibuk memeriksa persiapan kru nya tak begitu mempedulikan kecemasan kedua sahabatnya. Wanita itu terus terhubung dengan Hilda yang kini hampir tiba di lokasi.
"15 minutes Guys. Make sure all have been well prepared. Ini bukan tamu biasa. Semua mata di Asia Tenggara tertuju pada station kita"
Mega langsung turun tangan menangani acara talkshow kali ini. Ricky menggantikan posisinya yang kini tengah berada di kanto Gubernur untuk pembahasan acara PORDA.
Waktu terus bergulir dengan sangat cepat dan tepat 5 menit sebelum on air, Gie dan Hilda telah tiba di El TV dan langsung menuju ruang make up.
"How do you feel, Prof?"
"A little bit nervous. But It is okay"
Anggita mulai menghilangkan rasa canggungnya dengan melakukan beberapa gerakan kecil. Sesekali dia melihat pantulan bayangannya di cermin.
Dirinya yang sekarang sangatlah berbeda dengan yang dulu. Tak ada lagi wajah sendu dan murung. Berganti dengan wajah ceria dengan kedua iris yang selalu menatap tajam lawan bicaranya.
Lamunannya terhenti ketika salah satu kru El TV mengarahkannya menuju stage. Terdengar sayup sayup suara host yang dia tangkap dari backstage. Setelah clip on terpasang, barulah Anggita keluar menuju stage.
"Please welcome, the most fenomenal author for 5 recent years, Professor Gytha Haleigh"
Gemuruh tepuk tangan menyambut kedatangan Gie atau Anggita. Dan sesuai dugaannya, ketika Anggita muncul di atas stage, semua mata tertuju kepadanya. Mega yang berdiri di belakang kamera, hampir terjatuh kalau tidak ada Ricky di belakangnya. Ghea dan Mawar berusaha menahan laju air matanya dengan saling berpegangan tangan.
"Nice to meet you Lovey"
Sang host talkshow hanya bisa terpaku di posisinya ketika di depannya telah berdiri wanita yang belasan tahun lamanya menghilang. Wanita yang dulu pernah ia rusak rumah tangganya. Namun, sang host mampu menguasai diri dan mempersilahkan Anggita untuk duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANUGERAH UNTUK PRASASTI
Ficción GeneralAnggita Prasasti, anak sulung dari tiga bersaudara. Lahir dari keluarga yang menengah, tidak membuat Anggi, panggilan namanya, menjadi anak manja. Anak sulung yang harus selalu menjadi pelindung bagi keluarga terutama kedua adik laki lakinya. Bagas...