17years

15K 1.2K 109
                                    

Berusaha Up meski masih lemes. Tapi selalu semangat kalau buat cerita ini

Tak ada yang berubah dengan cafe yang menjadi langganan ketiga wanita yang kini usianya hampir masuk kepala 4. Ketiganya yang kini sukses dengan karir masing-masing, tak pernah melupakan waktu untuk menghabiskan waktu bersama.

Ada satu hal yang menjadi kebiasaan mereka di kala berkumpul bersama. Mereka akan menyediakan satu tempat duduk kosong dan dengan cara itu, mereka akan bisa merasakan kehadiran Anggita.

"I miss her so much"

Mawar akhirnya tak kuasa menahan rindunya selama ini. Kali ini dia memilih menangis di pelukan Mega. Hanya Ghea yang berusaha untuk terlihat tegar.

"Persahabatan kita usianya lebih dari dua puluh tahun dan selama lebih dari 17 tahun lamanya, kita kehilangan Anggita. Da hampir setiap malam aku dihantui rasa bersalah"

"Maw, kita semua salah di sini. Sudah ya. Yang penting jangan pernah putus untuk mendoakan dia"

Ketiganya akhirnya memilih untuk membicarakan kenangan indah di masa lalu. Sesekali mereka membicarakan putra putri mereka yang kini mulai beranjak remaja.

Suara ketiga sahabat Anggita itu berhenti ketika muncul sebuah berita di layar datar yag terpasang di salah satu sudut cafe tempat mereka berkumpul. Ketiga pasang mata mereka membulat dan wajah yang semula berseri, kini berubah muram.

"Lelaki bangsat!!!"

"Sst...Ghe. It's a public area"

"Pasangan pengkhianat"

"Ghe, we've know what the truth is. Alasan kenap mereka akhirnya menikah karena bajingan itu memperkosa dia trus akhirnya hamil"

"Instingku sebagai pengacara mengatakan kalau ini sudah diatur. Ada skenario besar menyingkirkan Anggita. Dan itu bukti dari sebuah fakta yang selama ini aku cari bersama Papa"

"What's!!!!"

Mega da Mawar nampak antusias dengan hasil pencarian Ghea yang selama ini mereka belum mengetahuinya.

"Papa mulai menyelidiki kasus ini sejak Anggita menghilang. Cukup sulit tapi Papa mulai menaruh curiga mengingat begitu rapi dan cepatnya peristiwa itu berlangsung. "

"Is there any result?"

"Bertahun tahun Papa mencari sendiri kebenarannya tapi bener bener ga ketemu. Sampai akhirnya ketika Papa mulai pensiun lima tahun yang lalu, Papa mulai cerita tentang kecurigaannya untuk kasus Anggita"

"Lalu?"

"Sekitar tiga tahun yang lalu, ada yang menyelidiki kasus Anggita. Namun mereka bekerja tanpa diketahui siapapun. Aku sebut mereka karena memang ada dua orang. Mereka meretas beberapa situs dan sistem komputerisasi beberapa instansi, termasuk kantor pengacaraku"

"Ha? Serius?"

"Aku mendatangkan ahli IT kenalan Bang Jos. Setelah dilacak, mereka meyamarkan IP nya. Da kemudian fakta terbaru adalah mereka hanya mencari tentang satu nama Anggita dan juga Angkasa"

"Temennya Bang Jo sempat men-copy beberapa script hasil retasan mereka. Namun ada beberapa script yang hilang dan sengaja dihilangkan"

"Dan hasilnya?"

"Yang terlibat dua orang. Laki-laki dan perempuan. Aku terus mencari. Yang jadi pertanyaan siapa mereka? Bukan pelakunya. Siapa mereka yang mencoba memecahkan kasus Anggita?"

"Andaikan kasus itu terpecahkan, apa masih ada manfaatnya?"

"Dari sana kita bisa tahu, Anggita masih hidup atau sudah meninggal"

ANUGERAH UNTUK PRASASTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang