ruin of Anggita

11.9K 1K 53
                                    

Dengan langkah mantap Anggita melangkah memasuki ruang sidang. Butuh perjuangan ekstra untuk memasuki ruang sidang karena ketika dia baru tiba di halaman kantor pengadilan agama, dirinya telah dihadang oleh belasan orang yang sudah melontarkan cacian dan hinaan kepadanya. Namun, Anggita tak mempedulikannya. 

Di dalam ruang sidang, terlihat Angkasa didampingi tim pengacaranya. Ada juga kedua mertuanya. Lebih tepatnya mantan mertuanya. Anggita mencium tangan kedua mertuanya meski Utari memalingkan wajahnya dan segera melepaskan telapak tangannya.

"Apa kabar, Anggita?"

"Baik Pa"

Sebelum duduk di kursi tergugat, Anggita terlebih dahulu menghampiri Angkasa dan tim kuasa hukumnya.

"Apa kabar, Mas"

"Baik"

Angkasa berusaha bersikap datar ketika Anggita mengulurkan tangannya terlebih dahulu. Tak ada yang tahu bahwa sebenarnya Angkasa berusaha keras untuk tidak memeluk mantan istrinya itu.

Angkasa sangat merindukan Anggita. Dari sudut matanya,ia dapat melihat mantan istrinya yang kini terlihat lebih kurus dengan wajah yang lebih pucat.

Sidang di mulai dengan pertanyaan hakim tentang kehadiran Anggita seorang diri dan dengan mantap Anggita mengatakan bahwa dia tidak ingin didampingi pengacara.

Ada satu hal yang mengganjal di hati Anggita karena proses mediasi seperti sengaja dihilangkan dalam agenda sidang. Setelah melihat wajah Angkasa yang terus tersenyum, akhirnya Anggita mengetahui jawabannya. Angkasa beserta tim pengacaranya telah mengatur persidangan agar selesai dengan cepat

Dalam proses persidangan yang tertutup itu, juga dibeberkan bukti-bukti yang memberatkan Anggita. Dan sekali lagi, dengan segala ketenangan yang dimilikinya, Anggita menjawab semua pertanyaaan dengan cukup tenang.

Sidang diakhiri dan akan dilanjutkan satu minggu kemudian. Anggita berlalu dengan menghampiri Angkasa terlebih dahulu dan mengulurkan tangannya. Setelah itu, dengan penuh kesopanan, Anggita berpamitan dengan Abimanyu dan Utari.

Untuk menghindari puluhan masyarakat yang masih berdemonstrasi di halaman pengadilan agama, Anggita sengaja diarahkan lewat pintu belakang yang akan tembus ke jalan raya. Ketika menunggu pesanan taxi online, tiba tiba ada seseorang yang membekapnya dari belakang dan memaksanya masuk ke dalam mobil. Dan kemudian, hanya kegelapan yang dia rasakan.

#####################

Mega bergerak kesana kemari tak tentu arah. Sedangkan Ghea masih terus menghubungi Anggita lewat ponselnya. Sedangkan Mawar masih mencoba menenangkan dirinya dengan melihat pemberitaan mengenai sahabatnya itu.

Bagaimana dengan persidangannya Mas Angkasa?

Lancar kok. Mohon doanya

Apakah Mbak Anggita hadir?

Hadir. Dia sendirian tanpa didampingi pengacara

Dengan semua bukti yang Anda punya, apakah Mbak Anggita mengakui?

Dia mengakui video itu. Dia mengakui semuanya

Harapannya Mas sendiri?

Proses perceraian cepat selesai karena saya sudah dikhianati seperti ini.

Ingin sekali Mawar melempari Angkasa dengan telur busuk karena lelaki itu memiliki hati yang lebih busuk dari apapun.

"Anggita kemana ya. Ini sudah sore banget lho"

"Ponselnya masih ga bisa dihubungi ya Ghe?"

"Mati Maw dari tadi"

"Informasi dari kru ElTV yang ada di sana, Anggita sepertinya lewat pintu lain karena mereka ga ketemu Anggita waktu keluar, Ghe"

ANUGERAH UNTUK PRASASTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang