Finding The Truth

12.1K 969 47
                                    

"Angkasa brengsek!!!!!"

Ghea meluapkan emosinya dengan membanting vas kristal yang ada di ruang kerja Mega. Mega sendiri hanya bisa menatap nanar lembaran kertas yang mempertaruhkan masa depan sahabatnya itu Mawar memilih untuk menenangkan Hanin yang terus terisak dengan mata yang begitu sembam.

"Mbak Anggita sejak pagi sudah ga enak badan, Kak. Aku sudah menawarkan untuk antar ke dokter tapi Mbak Anggita ga mau. Akhirnya Hanin pergi ke kantor dan Hanin pulang telat, Kak. Saat Hanin sudah sampai rumah, Mbak Anggita sudah terduduk di lantai dengan kondisi yang menyedihkan"

Hanin terus menangis di dalam dekapan Mawar. Dengan nafas yang tersengal, Hanin menceritakan kronologis kejadian yang terjadi di malam itu.

Ketiga sahabat Anggita tak bisa lagi berkata-kata. Mereka merasa bersalah dengan kejadian yang menimpa Anggita.

"Kamu lihat video itu, Hanin?"

"Lihat mbak. Dan di video itu memang mbak Anggita. Tapi ga ada satupun yang kasih kesempatan Mbak Anggita untuk membela diri"

"Kenapa kamu baru datang kesini sekarang, Dek? Kenapa setelah tiga minggu kejadian itu kamu baru mencari kami?"

"Hanin takut, Kak. Hanin cari mbak Anggita juga sembunyi sembunyi. Pakde Wishnu sudah mengancam Hanin kalau masih berusaha cari Mbak Anggita"

Ghea sudah tak bisa lagi berkomentar apapun. Tak hanya Ghea, Mawar dan Mega juga tidak percaya dengan kejadian yang menimpa Anggita.

Tak berselang lama, Ricky, Joseph dan Fakhri memasuki ruangan kerja Mega. Mereka bertiga juga memasang wajah dengan ekspresi yang sama.

"Ada kabar buruk. Bahkan ini sangat buruk"

Semua orang yang ada di ruangan itu terdiam dan hanya Mega yang berani mendekati kekasihnya itu.

"Ada apa Rick?"

"Angkasa. Sebentar lagi Angkasa live. Dia akan berbicara perihal gugatan cerainya"

"What's???

Ghea jadi wanita paling histeris mendengar kabar yang disampaikan Ricky. Emosinya sudah tak terkendali lagi hingga Joseph kekasihnya harus menenangkannya.

"Dapat kabar dari mana?"

"Kawanku di Bright TV tadi kirim pesan. Dia ingin mengkonfirmasi kebenaran perselingkuhan Anggita dari sudut pandang kalian sebagai sahabatnya"

"Hanya di Bright?"

"Iya. Setengah saham Bright TV adalah kepunyaan tante Utari. Bright TV itu memang kepunyaan keluarga besar mereka"

"Jam berapa mulai live?"

"5 menit lagi Ghe"

Ghea segera mengambil remote tv dan memindahkan channel sesuai informasi yang baru dia dapat. Sedangkan Joseph mulai mempersiapkan alat perekam yang telah tersambunh di TV LED yang terpajang di dinding ruangan kerja Mega.

Tak berapa lama, acara live itu berlangsung. Nampak di sana Angkasa duduk berdampingan dengan seorang wanita yang bertugas sebagai news anchor di acara.

Semua orang yang ada di ruang kerja Mega seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan Angkasa dalam acara tersebut. Ketiga sahabat Anggita bahkan harus menahan isak tangis mereka ketika Angkasa membuka aib Anggita di depan umum.

Dengan penuh percaya diri, Angkasa menceritakan secara detail bagaimana kejadian malam itu beseta bukti rekaman aksi bejat Anggita dengan seorang pria.

"Angkasa sialan!!!"

Mawar melempar TV layar datar itu dengan gelas kaca yang sedari tadi di pegangnya. Selanjutnya Mawar meluapkan emosi dalam dekapan Fakhri.

ANUGERAH UNTUK PRASASTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang