We are always together

12.8K 1.2K 74
                                    

Ketika readers nya cerita ini lebih banyak dari pada cerita pertama saya yang judulnya Pradjna. Disitu saya seneng banget. Untuk yang menantikan cerita PRaDJNA, sabar dulu ya. Menyelesaikan ini dulu hingga tamat.

Suasana di salah satu studio milik El TV kini penuh dengan kesibukan dari para kru TV nya. Ratusan penonton mulai memadati studio. Nampak para pimpinan tertinggi El TV tak terkecuali ayah Mega, Erlangga pun ikut gusar.

Hari itu adalah hari yang sangat spesial bagi El TV karena pada akhirnya pasangan fenomenal yang baru satu hari sebelumnya melaksanakan acara pertunangan mereka, akhirnya berkenan berbagi kebahagiaan kepada khalayak ramai.

Mungkin acara talkshow seperti ini adalah hal yang biasa bagi El TV namun acara ini menjadi luar biasa karena sang narasumber baru menyanggupi untuk hadir kurang dari 24 jam sebelum acara tersebut live.

Ricky dan Mega akhirnya meminta bantuan kedua sahabat dan para suami mereka untuk ikut membantu agar acara talkshow ini berjalan dengan sukses mengingat acara sebelumnya berhasil meraih share tertinggi dari sekian banyak acara yang ada di berbagai stasiun TV.

Mega sudah bersiap dengan HT dan perlengkapan lainnya. Kali ini, Mega sendiri yang akan memimpin team untuk talkshow. Nampak di atas stage Lovely Dinasty tengah bersiap dan sang nara sumber yang telah hadir bersama tiga orang lainnya.

"Camera ready!!! 5 4 3 2 1 !!!"

Lovely Dinasty akhirnya membuka acara talkshow yang disiarkan secara langsung. Tak nampak sekalipun ketegangan di wajahnya meski acara kali ini begitu mendadak dan materi baru ia pegang sekitar satu jam yang lalu.

"Hari ini telah hadir bersama kita semua seorang novelis dan juga seorang guru besar Prof. Gytha Haleigh. Selamat pagi Gie. Apa kabar?"

"Sangat baik"

"Dan di samping Gie tentunya juga tidak asing lagi untuk kita. Mr Ryuzuki Mitsuitomo. Selamat pagi Mr Ryu. Apa kabar?"

"Sangat baik Lovely"

"How do you feel? I mean both of you"

"Bahagia bahagia dan bahagia"

"Anda Mr Ryu?"

"Tidak ada hari yang paling bahagia selain hari ini. Bagi saya, memiliki Gie, Bryan dan Bragy adalah sesuatu yang tak bisa dinilai dengan apapun"

Ryu semakin mempererat jemari tangan Gie dan sesekali mencium lembut punggung tangan tunangannya itu.

"Bagaimana awal perkenalan kalian berdua? Dan apakah tidak terlalu cepat untuk memutuskan ke jenjang yang lebih serius?"

Gie hanya bisa tersenyum dan Ryu mencoba untuk menegakkan punggungnya.

"Saya mengenal dia sejak dia masih kecil. Dia cinta pertama saya. Bahkan saya dulu nembak dia waktu masih SMP. Tapi takdir berkata lain. Kami dipaksa berpisah. Hingga sekitar tujuh tahun yang lalu, saya mencarinya dan itulah mengapa kemarin kami bertunangan"

"Iya tapi waktu ketemu lagi, Mas tidak memperkenalkan diri sebagai dirinya yang dulu. Saya sempat heran karena di hari pertama ketemu, dia langsung pengen cium saya. Malah beberapa hari selanjutnya dia lamar saya pake cincin berlian. Eh ga tau nya"

Pernyataan Gie mengundang gelak tawa dari semua yang ada di studio itu. Ryu sendiri lebih memilih mencium pipi Gie dan selanjutnya terdengar seruan dari semua yang ada di sana

"Wow. Cukup berliku dan seru ya. Lalu, apakah keluarga besar Mr Ryu tidak keberatan dengan masa lalu Gie?"

"Saya tidak punya keluarga kecuali ibu kandung saya. Ibunda saya dulu turut andil dalam mendidik Sasti ketika kecil. Tujuh Tahun yang lalu ketika kami melihat video jahanam itu, ibunda saya sempat tidak terima karena bagi kami, Sasti adalah wanita baik-baik dan tidak akan mungkin melakukan tindakan memalukan seperti itu"

ANUGERAH UNTUK PRASASTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang