Dalam hampir tujuh puluh tahun dirinya hidup di dunia fana ini, tak pernah sekalipun seorang Putra Abimanyu mengalami sebuah penolakan paling pahit seperti ini. Latar belakang keluarganya yang merupakan keluarga priyayi ditambah lagi kekayaan keluarganya yang tak terhitung jumlahnya, membuatnya menjadi pribadi yang tak pernah ditolak dalam hal apapun. Namun hari ini, di usia lanjutnya, lelaki itu merasakan penolakan yang sesungguhnya.
"Mas...."
Usapan lembut jemari tangan utari di kedua pundaknya pun tak mampu menutupi kabut kesedihan di hatinya. Wajah tuanya pun telah basah oleh air mata yang sedari tadi tak mampu ia hentikan.
"Mereka...mereka cucu kita. Cucu kandung kita"
"Mas...kamu ketemu mereka?"
"Iya...sejak kemarin aku liat mereka di acara pertunangan Anggita dan orang jepang itu, aku cari tau tentang mereka. Dan pagi tadi, aku dapat informasi mereka berempat ada acara di El TV. Mereka mirip sekali dengan Angkasa. Mereka cucu kita Utari."
"Tapi kenapa Anggita menyembunyikan mereka"
"Jelas dia menutupi semuanya. Apa kamu lupa dengan yang kalian lakukan belasan tahun yang lalu? Mengusir Anggita tanpa mau mendengar pembelaan dia?. Kalau memang dia bersalah, ga mungkin dia akan menjanda hingga sekarang"
"Lalu, apa yang terjadi di sana?"
"Anggita marah hingga pingsan. Sedangkan kedua cucu kita marah besar melihat Mamanya tak sadarkan diri. Mereka bilang tidak butuh kita dan tidak butuh ayahnya"
"Apa yang akan Mas lakukan?"
"Mereka cucu kita. Cucu kandung kita. Anak Angkasa. Mereka berhak mendapatkan semua yang harusnya mereka dapatkan. Kita harus bicara dengan Anggita. Tetapi permasalahannya, Anggita sekarang selalu bersama calon suami dan kedua anak kembarnya. Orang jepang itu tidak pernah membiarkan Anggita pergi sendirian dengan asistennya"
Kedua suami istri itu tak tau lagi harus berbuat apa. Keduanya menginginkan hal yang sama. Mereka hanya ingin bisa memeluk kedua cucu kembarnya. Entah mengapa, hati Abimanyu seoalh menghangat jika mengingat bahwa kedua remaja hebat itu adalah cucunya. Berbeda ketika dirinya mengakui Zylgio adalah cucunya. Dia menyayangi Zylgio tetapi tak tahu kenapa rasa sayang itu begitu hambar
"Angkasa yang akan menemui mereka Pa. Mereka berdua anak kandung Angkasa"
Sepasang suami istri itu nampak terkejut dengan kehadiran putra tunggalnya yang kini berdiri di pintu kamar tidur mereka. Abimanyu akhirnya memilih untuk berbicara di ruang keluarga yang berada tepat di depan kamar tidurnya.
"Apa yang mau kamu lakukan? Jangan ganggu Anggita. Dia sudah jadi milik orang lain"
"Pa, apa salah kalau ingin rujuk dengan dia?"
"Salah besar. Urusanmu hanya dengan Bryan dan Bragy. Selebihnya kamu tidak berhak lagi"
"Untuk mendapatkan keduanya, Angkasa harus meraih Anggita terlebih dahulu"
"Ga mikir kamu. Terus Hanin nasibnya bagaimana?"
"Mama bantu kamu Angkasa. Mama akan bantu kamu rujuk dengan Anggita"
"UTARI!!"
Abimanyu telah kehilangan kesabarannya. Dia tidak percaya bahwa istri tercintanya malah mendukung ide gila dari putra kandungnya sendiri. Abimanyu hanya ingin meraih kedua cucu kandungnya. Sedangkan untuk menjadikan Anggita sebagai menantunya kembali adalah hal yang tidak berani dia harapkan. Abimanyu sendiri melihat binar cinta yang mendalam antara mantan menantunya dengan seorang laki-laki yang bernama Ryu.
"Kalian gila ya? Ga ingat siapa yang buang Anggita dulu?"
"Mas, jangan diungkit yang dulu-dulu. Aku hanya ingin kedua cucuku"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANUGERAH UNTUK PRASASTI
General FictionAnggita Prasasti, anak sulung dari tiga bersaudara. Lahir dari keluarga yang menengah, tidak membuat Anggi, panggilan namanya, menjadi anak manja. Anak sulung yang harus selalu menjadi pelindung bagi keluarga terutama kedua adik laki lakinya. Bagas...