Go Public

13.6K 1.2K 108
                                    

Niatnya buat cerita ini cuma ga sampe tiga puluh part. Lah kok sekarang dah empat puluh aja. Semoga masih selalu suka meski kondisi masih belum sehat jadi harap maklum jika banyak typo

Happy Reading

Langit jingga kini mulai berangsur pekat. Dengan perlahan, bentangan kanvas Sang Pemilik Alam mulai memancarkan pesonanya. Kerlingan bintang dan senyuman rembulan mempercantik keindahan pekatnya malam.

Hati yang semula gundah, kini mulai menghangat ketika hasil karya Sang Kuasa menunjukkan keindahannya.Sebuah tangan kekar kembali memeluknya posesif. Kepala seseorang di belakangnya, kini mulai meyeruak ke dalam leher jenjangnya. Sesekali lelaki yang ada di belakangnya itu memberikan kecupan di setiap jengkal kulitnya. Hal itu membuat darahnya berdesir dan ada sesuatu yang tak mampu ia tahan.

"Mas...."

"Hmmm"

Ryu kini malah asyik menelusupkan jemari tangannya ke dalam jubah tidur Gie. Wanita itu ingin sekali memprotes apa yang dilakukan calon suaminya itu namun dia juga bukan wanita munafik. Dia merindukan sentuhan lelaki setelah belasan tahun menjanda.

"Mas, jangan dong!!"

"Sstt...."

"Aku mau cerita"

"Cerita aja. Mas dengerin"

Ryu tetap melakukan aktivitas menggodanya sembari mendengarkan cerita Gie.

"Tentang Antonio. Hmm dia masa laluku"

Jemari tangan Ryu yang tadinya menelusup di balik piyama tidur Gie, kini berhenti seketika. Lelaki itu menghela nafas kasar. Ada rasa bahagia dan juga cemburu. Bahagia karena calon istrinya itu tak menutupi apapun darinya.

"Dia anaknya mama grace. Lelaki itu adalah bagian dari masa lalu. Namun kami tidak pernah menjalin hubungan. Sungguh. Aku..."

"Mas percaya. Mas sudah tahu semuanya. Bryan dan Bragy sudah cerita"

"Mas sudah tahu? Lalu..."

"Semua tentang kamu, Mas sudah mengetahuinya. Terima kasih sudah jujur tentang dia"

"Kamu pilih dia, sengaja ya Mas?"

"Mas proffesional, Sayang. Kita butuh dia. Awalnya memang cuma iseng, tetapi ekspansi Mitsui Tech di Asia Tenggara juga patut dicoba. Dua minggu lagi grand launching produk yang kamu ciptakan sendiri lho. Apa salahnya Mas hire orang yang terbukti kompeten di bidang marketing?"

"Aku nanti yang canggung"

"Kita bukan lagi anak abege yang terjebak cinta segitiga trus salting ga jelas, Sayang. Kita sudah cukup dewasa untuk bertindak yang bijak. Selagi memang hatimu bukan untuk dia, ya sudah."

"Aku takut Mas salah paham"

"Cemburu maksud kamu? Ck...kamu mau tau aku akan cemburu dengan siapa?"

"Siapa?"

"Ayah kandung Bryan dan Bragy. Hanya dia"

Gie melepaskan pelukan Ryu dan kini tubuhnya berbalik memandang lekat lelaki yang jadi pemilik hati dan cintanya yang sebenarnya

"Mas sudah tau?"

Ryu mengangguk perlahan. Salah satu tangannya menyelipkan anakan rambut Gie ke samping telinga wanita itu

"Cemburu karena kalian punya pengikat seorang anak. Kalian punya sesuatu yang mampu menyatukan. Sedangkan Mas apa? Hanya lelaki biasa yang mencintaimu dari dulu hingga saat ini"

Tanpa disadarinya, Gie menitikkan beberapa bulir air mata dan Ryu tak sampai hati melihat wanita separuh jiwanya itu menangis. Ryu mendekap erat Gie dan wanita itu menumpahkan segala kesedihan yang dirasakannya selama ini. Tangan kanan Ryu kini membelai lembut surai hitam Gie dan sesekali mencoba menikmati aroma lemon lavender dari tubuh kekasih tercintanya itu

ANUGERAH UNTUK PRASASTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang