Meet them from the past

13.9K 1.3K 65
                                    

Mohon maaf beberapa hari tidak update karena posisi sedang berkumpul dengan keluarga karena perayaan ulang tahun saya. Jadi baru bisa update malam ini

Semoga suka dan Happy Reading

Minggu pertama di Indonesia, Gie menghabiskan waktunya bersama ketiga sahabatnya. Mega, Ghea dan Mawar segera mengosongkan jadwal selama satu minggu begitu juga dengan para suami mereka. Akhirnya villa milik Ghea jadi pilihan untuk melepaskan rindu yang selama belasan tahun ini tak terbayarkan.

Selama di villa milik Ghea, Gie bercerita tentang apa saja yang terjadi dengannya selama belasan tahun menghilang. Gie juga melakukan video conference dengan kedua putra tercintanya. Tangis ketiga sahabatnya semakin tak terbendung ketika melihat wajah Bryan dan Bragy.

"Kamu hebat...sumpah kamu hebat Gie"

Mawar masih memeluk Gie begitu erat dan tak memperdulikan tatapan suaminya yang kini sedang memangku putranya.

"Kenapa dulu kamu pilih pergi? Apa gunanya kami, Gie?"

Gie hanya bisa menghela nafas berkali-kali. Ketiga sahabatnya itu masih belum bisa menerima keputusannya belasan tahun yang lalu.

"Apa saat itu memungkinkan untuk aku bisa keluar dari permasalahan? Sedangkan aku ga ingin kalian terlibat?. "

Keempatnya memilih untuk berpelukan sedangkan para suami mereka memilih untuk undur diri dengan membawa serta anak-anak mereka ke dalam kamar

"Semuanya sudah berlalu, yang terpenting sekarang aku kembali lagi ke sini kan?"

"Gie...hmm mereka tahu siapa ayahnya"

Wajah Gie berubah pias. Pertanyaan seperti ini pasti akan didengarnya ketika ia memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Tapi entah mengapa, pertanyaan itu seolah membuka luka kelam masa lalu yang telah ia kubur dalam-dalam.

"Mereka sudah tahu semuanya dengan cara mereka sendiri"

"Hmm oh iya ini semua perolehan royalti kamu selama tujuh tahun inim Sesuai perintah yanh kamu berikan, nilai itu sudah dikurangi untuk Rumah Kasih"

Gie hanya bisa melihat deretan angka yang jumlahnya sangat fantastis.  Angka itu sungguh di luar perkiraannya.

"Kamu bisa beli asset di sini"

"Ini sudah kamu kurangi untuk pembelian saham El TV kan, Meg?"

"Udah kok"

"Untuk firma nya Ghea dan Rumah sakit nya Mawar?"

" Sudah semua..."

Gie menghampiri ketiga sahabatnya yang kini tengah sibuk untuk membereskan barang-barang mereka sebelum kembali ke aktivitas masing-masing keesokan harinya

"Aku boleh minta sesuatu?"

Ketiga sahabatnya sama-sama memalingkan wajah ke arahnya dengan sejuta tanya

"Tolong tutup semua akses yang ingin mendekatiku dari masa lalu ya. Terutama untuk mereka yang ingin lebih mengetahui masalah pribadiku"

"Aku hanya tidak ingin berhubungan dengan masa lalu. Aku ke Indonesia sebagai seorang akademisi dan praktisi. Bukan artis pendatang baru atau mantan istri anak konglomerat Indonesia yang ingin mengembalikan nama baik"

"Kalian bisa bantu kan?"

"Anything for you"

"Asal kamu ga kabur dari kami"

"Dari El TV akan melindungi identitas kamu"

Gie menghela nafasnya dalam dalam. Dia hanya tidak ingin tembok pertahanan yang telah dibangun belasan tahun lamanya harus runtuh ketika bertemu orang-orang di masa lalu.

ANUGERAH UNTUK PRASASTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang