4

16.4K 647 3
                                    

Elvina menggigit bibirnya menahan senyum yang siap untuk merekah. Ia melirik jam di tangannya, pukul 14:04. Ia berdiri di samping motor milik Melvin, sambil memainkan jarinya. Tidak lama kemudian, cowok bertubuh jangkung itu datang bersama keempat temannya. Sebenarnya Melvin bingung kenapa Ia mau menumpangi gadis yang saat ini berada depannya.

"Eh Elvina, mau ngapain lo?" Tanya Satria tetapi Elvina malah senyum-senyum membuat keempat teman Melvin bergidik ngeri.

"Idih kesurupan nih anak," ujar Bagas.

"Apaan sih Gas. Senyum salah, marah salah. Salah mulu princess." Elvina merubah mimik muka nya dengan di sedih-sedih kan.

"Lebay amat lo kutil Anoa," timpal Tito membuat Elvina melotot ke arahnya.

"Enak aja lo bilang gue kutil Anoa, dasar lo tai gigi Monyet!" Elvina memberikan cubitan andalannya di perut Tito membuat Cowok itu mengaduh kesakitan.

"Wah KDRT ini mah," ucap Galang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Najis, amit-amit yalord," ucap Elvina, mereka tidak sadar kalau Melvin sedari tadi menatap mereka jengah.

"Lo cantik-cantik ganas amat njir," ujar Tito masih mengusap-usap perutnya yang dicubit Elvina, "Yayaya gue tau gue cantik," ujar Elvina memeletkan lidah nya.

"Udah?" Tanya Melvin membuat Elvina langsung gelagapan, "Eh? E-Eh iya Kak udah, Ayok!" Elvina segara naik ke atas motor milik Melvin, sedangkan keempat temannya menatap mereka cengo.

"Melvin? Seriously?" Ujar Satria dengan wajah cengo nya.

"Terpaksa." Elvina tersenyum kecut mendengar jawaban Melvin. Yah walaupun Melvin merasa terpaksa tidak apalah, yang terpenting bagi Elvina adalah bisa menghabiskan waktu berdua dengan Melvin dengan jarak sedekat ini.

"Buruan naik!" Ujar Melvin membuat Elvina langsung menuruti perkataannya.

Sepeninggalan mereka barulah keempat orang itu tersadar.

"Si Vina udah dapet lampu Ijo nih kayaknya," ujar Satria yang di angguki ketiga temannya.

"Tapi kasihan juga ya tuh cewek. Di tolak mulu sama Melvin, padahal Elvina cantik, suara nya bagus, body nya aduhayyy, tapi ya emang otaknya agak geser sih," ucap Bagas sambil mengelus-ngelus dagunya dengan wajah yang terlihat sedang berfikir.

"Ho'oh gue juga kasihan sama Elvina di cuekin mulu sama Melvin. Di cuekin sakit coyy!" Ucap Tito dengan wajah sedihnya.

"Apa jangan-jangan Melvin homo? Njir serem gue temenan sama dia," ucap Galang langsung dihadiahi tampolan ganteng dari Satria.

"Sakit, Bego!" Galang mengusap-ngusap kepalanya yang sedikit sakit karna ulah Satria.

"Ya lagian lo ngomong yang enggak-enggak. Kali aja Melvin punya alasan kenapa dia nolak Elvina," ujar Satria.

"Eh, gimana kalau kita bantu Elvina buat deket sama Melvin?" Ide Bagas yang di angguki oleh ketiga temannya.

"Boleh juga tuh, biar dapet PJ gue," Tito mengelus perutnya membayangkan makanan lezat yang akan disantapnya.

"Makan mulu lo, pantes gendut!" Ujar Galang yang memang benar apa ada nya, Tito memiliki postur tubuh yang sedikit berisi namun wajah tampannya menutupi kelebihan berat badannya.

"Gue setuju!" Ucap Satria.

"Gue juga setuju!" Timpal Galang.

MELVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang