"Melvin mah walaupun mukanya babak belur tetep ganteng. Lah elo Lang? Yang ada lo kayak badut anjir!" ucap Tito yang disusul gelak tawa sahabat-sahabatnya, Galang berdecak sebal seraya menoyor kepala Tito. Mereka sedang di kantin sambil membahas perkara wajah Melvin yang lebam-lebam setelah boxing.
"Anying, masih mending gue mah. Gini-gini gue banyak yang suka. Dari pada lo? Palingan cuma Madam Butet yang mau sama lo," balas Galang yang sontak membuat mereka tertawa. Madam Butet yang merasa terpanggil lantas menoleh.
"Ih mas Galang kalau ngomong suka bener," ucap Madam Butet tersipu malu, lipstik pink cerah yang sangat kontras dan blush on yang berwarna mencolok serta bedak yang sangat tebal membuat Tito bergidik ngeri.
"Amit-amit yalord," gumam Tito bergidik ngeri.
"Ah lo mah Tit, sok amit-amit padahal di dalam hati amin-amin." ucap Bagas yang langsung mendapat toyoran dari Tito.
"Gak usah sok malu-malu lo Tit, palingan ntar malem lo VC an sama Madam Butet, ya gak Madam?" teriak Satria yang membuat wajah Madam Butet semakin memerah, malu.
"Bacot! Gue gampar lo pada," ketus Tito sambil menoyor kepala teman-temannya.
"Makanya buktiin ke kita-kita kalau lo laku," ujar Galang. Tito memang cowok yang sangat malas kalau sudah berhubungan dengan cewek, karena ada hati yang masih ia harapkan. Percaya atau tidak percaya, faktanya Tito tidak pernah pacaran. Bukan, bukan karna ia jelek, wajah Tito termasuk bisa dibilang tampan.
"Sorry dorry strawberry blueberry apelberry ya, gue males berhubungan sama cewek, ribet anjir," ucap Tito padahal bukan itu alasan yang sebenarnya. Satria membulatkan matanya seolah-olah kaget.
"Jadi kalau berhubungan sama cowok mau dong?" Ucap Satria kaget sambil menutup mulutnya dengan tangannya.
"Enggak gitu, setan!" geram Tito frustasi.
"Anying ngeri gue sama lo Tit," gumam Galang sambil mengusap-usap lengannya sendiri seolah-olah merinding. Tito menggeplak lengan Galang dengan kuat.
"Don't touch me beach, gue masih perawan!" ucap Galang sambil menjauh dari Tito.
"Goblok! Beach itu pantai!" ucap Bagas sambil menoyor kepala Galang.
"Tau nih si o2n!" ujar Satria ikut-ikutan menoyor kepala Galang.
"Bego emang nih anak, mangkanya jangan keseringan cabut pas pelajaran Miss Cantika!" Ujar Tito juga menoyor kepala Galang.
"Anying kok malah aniaya gue?! Kan tadi lagi nge-judge Tito!" ucap Galang tidak terima.
"Mampos! Azab orang yang sirik tuh, kepalanya bakal di toyor sama seluruh umat di bumi. Nah ini masih mending cuma kita bertiga yang noyor. Kalau seluruh umat di bumi kepala lo udah kayak perkedel Lang," ucap Tito yang mengundang tawa teman-temannya.
"Melvin! Liat nih temen-temen lo semuanya biadab banget!" adu Gilang pada Melvin. Cowok yang tadinya sedang bermain ponsel kini melirik ke arah Galang.
"Lo juga temen gue," ucap Melvin.
"Berarti lo juga biadab, Lang," ucap Satria kembali tertawa yang membuat Galang mencibir kesal.
Getaran ponsel Bagas membuat cowok itu keluar dan menjauh dari kantin.
Melvin yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya kini beralih menatap Bagas, cowok itu tampak gusar sembari memijat kepalanya.
Lima menit kemudian Bagas kembali datang terburu-buru, raut wajahnya terlihat sangat khawatir dan cemas.
"Kenapa, Gas?" tanya Melvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVINA
Teen Fiction"Hargai selagi ada, karna sesuatu akan terasa berharga setelah kehilangan."