16

13.5K 542 12
                                    

Para anak OSIS dan para ketua ekskul telah selesai rapat untuk membahas tentang acara-acara yang akan di selenggarakan 10 hari ke depan. Reno dan Elvina bertugas untuk mengumumkan di setiap kelas untuk menyumbangkan pertunjukan yang berbau seni.

"Let, Sel, gue deluan ya mau ngumumin ini ke kelas-kelas," ucap Elvina dengan menggenggam gulungan kertas di tangannya. Aletta dan Sella mengangguk, mereka tampak sedang sibuk untuk membahas acara nanti. Para anak OSIS masih tetap tinggal di ruang OSIS untuk membahas perangkat-perangkat yang di perlukan.

Reno berjalan beriringan dengan Elvina di sebelahnya, "Ren ke kelas 11 IPA 7 dulu ya," ucap Elvina yang di angguki maklum oleh Reno.

Elvina mengetuk pintu dan masuk ke kelas setelah mendapatkan izin dari guru yang mengajar, diikuti oleh Reno di belakangnya.

"Ren, lo yang jelasin ya," bisik Elvina yang di angguki oleh Reno. Cowok itu sibuk menjelaskan untuk pengisi acara nanti, sedangkan Elvina sibuk mengedipkan matanya seraya memberikan flying Kiss nya kepada Melvin yang menatap mereka tanpa minat.

"Melvin, liat noh bebeb lo matanya kelilipan gajah tuh kedip-kedip mulu," ucap Satria sambil berbisik kepada Melvin. Elvina memicingkan matanya jengkel kepada Satria, penasaran dengan apa yang di ucapkan Cowok itu.

Elvina memberikan dua jarinya di udara seolah-olah ingin mencolok mata Satria yang membuat Satria memeletkan lidahnya kepada Cewek itu.

"Iya kan Vina?" tanya Reno membuat Elvina terpelongo, pasalnya cewek itu tidak mendengar apa yang di sampaikan Reno karna sedari tadi sibuk dengan Melvin.

"Ha? I-iya iya,"

Reno menghela napas, sedari tadi Ia melirik Elvina yang sibuk mengganggu Melvin.

"Ada yang ingin bertanya?" tanya Reno, matanya melirik kepada sepenjuru kelas dan ternyata tidak ada yang mengangkat tangannya.

"Baiklah jika tidak ada, sekian dari kami, Wassalamualaikum, selamat pagi."

Sebelum keluar kelas tak lupa Elvina melambaikan tangannya kepada Melvin dengan senyum manisnya.

Setelah itu mereka berdua mengunjungi setiap kelas untuk menyampaikan juga kepada setiap kelas.

Reno dan Elvina sudah selesai mengunjungi setiap kelas, Reno melirik jam tangannya, "tinggal satu mata pelajaran lagi nih, kantin aja yuk, laper gue." Elvina mengangguk dan mengikuti Reno berjalan ke kantin.

"Lo mau mesen apa?" tanya Reno.

"Mie ayam sama lemon tea," ucap Elvina yang di angguki oleh Reno, tidak berapa lama kemudian cowok itu sudah datang dengan 2 mie ayam, 1 lemon tea dan 1 jus jeruk. Sebuah ide muncul di pikiran Elvina, ia tahu Reno tidak tahan pedas.

"Ren, challenge makan mie ayam pake 7 sendok Sambel yuk?"

Reno meneguk salivanya membayangkan sambal pedas berwarna hijau itu tercampur dengan mie ayam miliknya, namun melihat tatapan mengejek Elvina membuat rasa takut Reno hilang seketika.

"Ayo! Siapa takut?!"

"Minumnya harus yang udah di pesen aja ya, gak boleh nambah," ucap Elvina yang di angguki ragu oleh Reno, cowok itu sepertinya mulai ragu.

"Kalau lo kalah lo harus traktir anak-anak ekskul musik makan di kantin," ucap Elvina dengan senyum penuh kemenangan. Reno mengangguk setuju, toh makanan di kantinnya tidak terlalu mahal, menurutnya.

"Dan kalau lo kalah, lo harus temenin gue jalan-jalan hari ini." ucap Reno yang di angguki oleh Elvina, tidak sulit kok.

Elvina menyendok kan 7 sendok sambal di mangkuk mie ayam miliknya, sedangkan Reno masih enggan.

MELVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang