1

34.5K 932 14
                                    

"Jika mencintaimu adalah sebuah kesalahan, maka itu adalah kesalahan terindah yang pernah aku lakukan."
-Elvina Anastasia-

•••

Bel istirahat sudah berbunyi, Elvina dengan terburu-buru menuju kantin bersama ketiga temannya.

"Woy Vina biasa aja dong jalannya, kayak orang kebelet berak lo," ucap Aletta sambil membenarkan poni nya yang terhembus angin.

"Tau tuh, lagi pula bebeb Melvin lo gak bakal di telen Mimi peri kok." Sambar Rika sambil memoleskan lip gloss ke bibirnya dengan kaca yang berada di tangannya.

"Kalian tuh gak tau ya, sedetik aja gue gak ketemu Aa Melvin tuh kayak gak ketemu beribu-ribu tahun. Gak kuat cewek seimut gue nahan rindu segede badan Bu Epi," Ucap Elvina mengandaikan kerinduan nya dengan postur tubuh guru Fisika mereka yang memang bisa di katakan gendut.

"Lebay banget lo ketiak capung!" ucap Sella sambil menyentil dahi Elvina membuat cewek itu melotot padanya yang di balas dengan peletan lidah oleh Sella.

"Duain," ucap Rika.

"Tigain," sambung Aletta.

"Bodoamat dah, asalkan ku bahagia~"

Sepanjang perjalanan banyak mata memperhatikan mereka terutama kaum Adam, bagaimana tidak? Keempat cewek tersebut walaupun masih kelas 10 namun sudah sangat terkenal di Sekolahnya. Apalagi gaya mereka yang terlihat mencolok, wajah yang cantik dan berperan penting dalam kegiatan sekolah.
Elvina sebagai wakil ketua kesenian di bagian musik, Rika sebagai ketua PMR, Aletta sebagai sekretaris OSIS, dan Sella sebagai bendahara OSIS.

Sesampainya di kantin, keempat cewek itu langsung mengambil kursi yang memang khusus buat mereka.

"Pesenin gue nasi goreng yang pedes sama lemon tea ya, ntar gue balik lagi. Mau ngapelin doi dulu." Ucap Elvina hendak pergi namun ia berbalik dan, "Lo gak mau ikut ngapelin si Bang Sat, Ka?" Tanya Elvina membuat Rika menatapnya dengan tatapan membunuhnya membuat Elvina terkekeh dan berlalu dari tempat itu.

"Kasian banget tuh anak, tiap hari ngapelin doi tapi doi gak peka-peka." Ujar Sella.

"Melvin bukan nya gak peka sama perasaan Elvina, tapi emang tuh Cowok gak perduli sama perasaan Elvina," ucap Rika memandang punggung kecil yang semakin menjauh dengan tatapan kasihan.

"Kasian amat temen gue di gantung mulu kayak sempak di jemuran." Ujar Aletta yang juga menatap kepergian Elvina dengan kasihan.

"Kayak lo enggak aja njir," ucap Rika sambil menarik ujung rambut Aletta dengan gemas. Aletta menjitak kepala Rika membuat Rika mengaduh kesakitan. "Sakit bego," ujar Rika sambil mengelus kepalanya.

"Ya lagian elo narik-narik rambut gue, mau gue cabutin bulu mata lo ampe botak?!" Aletta menaikkan lengan baju nya seperti mengambil ancang-ancang berkelahi.

"Coba aja biar gue colok mata lo make sumpit," balas Rika yang sudah ikut-ikutan menaikkan lengan bajunya mengambil ancang-ancang ingin berkelahi.

Orang-orang yang lewat pun tertarik untuk melihat kegaduhan antara Rika dengan Aletta. "Apa lo liat-liat?!" Bentak Rika dan Aletta bersamaan saat seorang cewek melihat mereka tanpa berkedip dan membuat cewek itu menciut dan segera pergi dengan menunduk.

MELVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang