Panas matahari membuat Elvina menyipitkan matanya sambil mengipas-ngipaskan tangan ke wajah nya. Ia baru saja permisi ke toilet kepada guru yang mengajar, padahal Ia pergi ke lapangan karna Ia tau kalau hari ini adalah jadwal olahraga kelas XI IPA 7–kelas Melvin.
Dengan memegang air mineral yang di belinya di kantin tadi, Elvina menghampiri Melvin yang sedang duduk di pinggir lapangan dengan keringat yang mengaliri wajah nya. Cowok bertubuh jangkung itu terlihat sangat seksi menggunakan baju kaos hitam dan celana pendek hitam. Padahal itu bukan baju olahraga dari sekolah, namun Melvin bodo amat. Karna menurut dia peraturan itu di buat untuk di langgar. Sinting emang. Elvina ikut duduk di sebelahnya dan menjulurkan air mineral itu."Jangan di tolak ya, Kak. Aku tau Kakak haus," ucap Elvina sambil mengamati orang-orang yang sedang asik bermain basket di lapangan. Melvin melirik air mineral itu dan mengambil nya. Elvina tersenyum senang dan melihat Melvin minum dengan keringat yang membasahi wajah nya, jakun nya naik turun memperlihat kesan seksi Cowok itu.
Elvina mengambil sapu tangan berwarna pink pastel miliknya dan entah dorongan dari mana tangannya perlahan mengelap keringat di wajah Melvin. Melvin mendengus dan segera mengambil alih sapu tangan milik Elvina dan mengelap wajah nya membuat Elvina terkekeh.
Keempat teman Melvin yang tadinya ingin menghampiri Melvin kini mengurungkan niatnya dan membiarkan Melvin berduaan dengan Elvina.
"Kak, nanti temenin aku beli senar gitar ya," ucap Elvina membuat Melvin mengernyit.
"Gak, gue sibuk." Ucap Melvin membuat Elvina menyatukan kedua tangannya di depan dada dan memberikan tatapan memohonnya.
"Plis, Kak. Hari ini aku lagi gak bawa mobil terus supir aku hari ini lagi pulang kampung, jadi tadi aku di anterin sama Papa." Ujar Elvina, sebenarnya dia bisa saja meminta sekretaris atau orang suruhan Papanya untuk menjemputnya. Namun Ia ingin melihat apakah Melvin mau mengantarnya.
"Yaudah minta sama Papa lo yang nganter," Ucap Melvin datar.
"Papa lagi gak bisa, karna ntar ada rapat di kantor," ucap Elvina membuat Cowok di sebelahnya mendengus.
"Boleh ya, Kak? Kali ini aja turutin permintaan aku," Ucap Elvina memelas yang dibalas tatapan datar oleh Melvin.
Saat tak kunjung mendapat jawaban dari Melvin, Elvina menghela napas, Ia tau Melvin tak akan mau mengantarnya. Elvina berdiri dan menepuk pelan pantatnya untuk membersihkan kotoran di roknya.
"Yaudah deh, aku masuk kelas dulu ya Kak," ucap Elvina hendak pergi.
"Jam dua lewat sepuluh kalau belom di parkiran, gue tinggal." Cewek itu terdiam sesaat mencoba mencerna perkataan Melvin.
"Anggep aja itu balesan buat minuman yang lo kasih," Setelah mengatakan itu, Melvin bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Elvina yang masih terbengong.
Elvina berjalan sambil mencubit pipinya sendiri, "Awww! Sakit! Gue gak mimpi!" Elvina sedikit berlari sambil melompat dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
"Tau gini mending setiap hari gue kasih Kak Melvin minum se-galon," gumam Elvina sambil senyum-senyum sendiri.
Elvina mengetuk pintu kelasnya, "Selamat siang Guru ku tercinta, dan teman-teman ku tersayang," ujar Elvina membuat Bu Surti—Guru Sejarah, menatapnya bingung dan teman-teman sekelas nya menatapnya ngeri.
"Kenapa lama sekali kamu Vina?" Tanya Bu Surti.
"Abis boker dia, Bu." Ucap Romi cowok bertubuh gempal yang duduk di bangku paling belakang.
"Tau aja sih ndut," Elvina tersenyum senang.
"Enak aja lo! Gak liat lo segini langsing badan gue," protes Romi membuat teman-temannya terkekeh geli.
"Kelingking lo doang yang langsing," ucap Elvina membuat sekelas tertawa dan Romi menatapnya kesal.
"Sudah-sudah, Elvina silahkan duduk. Mari lanjutkan pembelajaran." Ucap Bu Surti.
"Ashiapp!" Ujar Elvina membuat teman-temannya terkekeh.
Elvina duduk di sebelah Sella dan memeluk sahabatnya itu erat, "Sel gue seneng banget OMG, pengen teriak-teriak gue njir," ucap Elvina dengan suara teriak yang tertahan.
"Seneng kenapa lo?" Tanya Sella heran.
Rika dan Aletta yang duduk di depan meja mereka pun menoleh. Rika menaruh telapak tangannya di kening Elvina dan menaruh telapak tangannya di pantatnya,
"Pantes," ujarnya."Goblok njir," Kekeh Aletta.
"Bodoamat ya Rika sayang, gue lagi seneng banget inii!!!" Ucap Elvina dengan terpekik tertahan.
"Ya seneng kenapa setan? Dari tadi di tanya in juga," ketus Sella memutar kedua bola matanya.
"Gue pulang bareng Melvin nanti," ucap Elvina, membuat ketiga temannya kaget, dan refleks berteriak.
Bu Surti melemparkan spidol ke arah mereka, "Berisik sekali kalian, apa yang kalian bicarakan?" Bu Surti menghampiri meja mereka sambil sedikit berteriak.
Rika memaksakan kentutnya untuk keluar, dan...
Putttt..
Suara laknat yang keluar dari pantat Rika lah yang di jadikan alasan. "Ini Bu, si Rika kentut," ujar Aletta sambil menutup hidungnya.
Elvina, Sella, dan Bu Surti juga turut menutup hidungnya. "Hehe masuk angin Bu," Rika dengan cengiran tanpa dosanya.
"Biasa la Bu, Rika kalau malem-malem selalu narik becak demi sesuap nasi," ucap Aletta membuat seisi kelas tertawa.
"Tai lo!" Rika melotot kepada Aletta yang sama sekali tidak di perdulikan Aletta.
"Sudah-sudah, kamu Rika! Lain kali kalau mau buang angin tuh di luar, sekali lagi kalian bikin keributan, Ibu hukum kalian bersihin toilet selama satu minggu," ujar Bu Surti membuat keempat Cewek itu bungkam.
Setelah itu Bu Surti melanjutkan pembelajarannya.
"Pantat lo oke juga," Elvina mengacungkan jempolnya membuat Rika melipat tangannya di depan dada dengan tersenyum sombong.
••••
Dasar ya Rika kaum-kaum gak tau malu kalo lagi sama temen, kayak putricitranabilaa yang suka kentut kalo lagi ngumpul h3h3h3. Tapi gapapa sih, anti jaim-jaim club kalo lagi sama temen tapi kalo lagi deket doi bergerak dikit aja pun malu wkwkwk emang jaim sekale kalo ada doi *cem punya doi aja wkwkw*
Oke sekian curhat an ga penting ini.If you enjoy it, don't forget vote and comment dear! and have a nice day!🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVINA
Teen Fiction"Hargai selagi ada, karna sesuatu akan terasa berharga setelah kehilangan."