"Cause baby everything you are
Is everything I need
You're everything to me."-Everything I need, Skylar Grey-
•••
Elvina duduk di sebuah kursi yang ada di pinggir lapangan. Menatap bosan teman-temannya yang sedang berolahraga saat ini, karna memang jam pertama di kelas Elvina adalah pelajaran Olahraga. Sedangkan Elvina tidak pernah mengikuti pelajaran Olahraga karna suatu alasan tertentu dan Pak Samsul—Guru Olahraga, memaklumi hal itu setelah mendegar penjelasan dari Kepala Sekolah.
Dulu pertama kali Elvina mengikuti Olahraga, baru sebentar saja Cewek itu sudah pingsan sehingga di larikan ke rumah sakit dan tidak sekolah selama 2 minggu.
Jika teman-teman Elvina bertanya mengapa Elvina tidak mengikuti pelajaran Olahraga maka Elvina akan mengatakan kalau Elvina tidak suka panas-panasan. Beberapa teman Elvina mengganggap kalau cewek itu terlalu lebay dan sebagian lainnya tidak perduli, toh Elvina kan keponakan Kepsek jadi Elvina bisa berlaku sesukanya. Tetapi tidak dengan Sella yang memang sudah mengetahui alasan mengapa Elvina tidak pernah mengikuti pelajaran Olahraga.
Membuka Ponselnya, Elvina tersenyum ketika langsung menemukan wajah tampan Melvin di wallpaper Ponselnya. Elvina membuka note di Ponselnya dan melihat jadwal Roster kelas XI IPA 7–kelas Melvin. Mengernyit heran kala melihat jam pertama kelas tersebut adalah pelajaran Bu Devian—guru Bahasa Inggris. Pasalnya baru-baru ini Bu Devian melahirkan, berarti Kelas IPA 7 free class dong? karna sangat jarang juga ada guru pengganti. Toh biasanya guru lain datang untuk memberikan soal dan setelahnya pergi.
Jemari lentik Elvina mulai bermain di atas layar Ponselnya, membuka kontak Satria dan mengiriminya beberapa pesan.
Elvina Anastasia
Oyy bang Sat, lagi lo free class ya?Satria Ganteng
Iya, Bu Devian baru ngelahirin kemarenElvina Anastasia
Lo lagi bareng kak Melvin?Satria Ganteng
Enggak, gue lagi nongki di kantin belakang sama 3 curut. Melvin lagi di perpus.Mematikan Ponselnya, lantas Elvina berjalan menuju perpus. Senyumnya mengembang kala melihat sepasang sepatu Melvin terpampang di rak sepatu perpustakaan.
Dengan berjalan mengendap-endap layaknya maling, Elvina melirik Bu Sarinem—penjaga perpustakaan, yang sedang tertidur dengan tangan yang memegang buku. Bu Sarinem ketiduran dengan posisi duduk.
Elvina melangkah sepelan mungkin dan tersenyum tipis saat melihat punggung seseorang yang di carinya, untung saja posisi Melvin sedang membelakanginya.
"DORRR!!!"
"EH AYAM AYAM!!!" Teriakan itu bersamaan dengan suara gedebuk. Suara itu berasal dari meja Bu Sarinem. Bukannya Melvin yang kaget malah Bu Sarinem lah yang jadi korbannya. Sebenarnya sejak tadi Melvin sudah mengetahui keberadaaan Elvina, sebab di depan Melvin ada sebuah lemari kaca yang sangat mengkilap dan Melvin dapat melihat bayangan Elvina yang sedang mengendap-endap layaknya maling. Melvin tersenyum tipis kala melihat ekspresi Elvina yang terlihat lucu saat memelankan langkah kakinya.
Terdengar suara ringisan dari meja Bu Sarinem, "Elvina! Kamu tuh baru dateng udah buat keributan aja yah!" bentak Bu Sarinem sambil membenarkan posisi kaca matanya.
"Maaf Bu, tadi saya mau ngagetin Kak Melvin, eh malah Ibu yang kaget," ucap Elvina sambil cemberut, diam-dam Melvin melirik Elvina sambil tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVINA
Teen Fiction"Hargai selagi ada, karna sesuatu akan terasa berharga setelah kehilangan."