Sudah tiga hari Melvin tidak masuk sekolah, hari-hari Elvina sedikit berubah sejak dia memutuskan untuk menjauhi Melvin. Yang biasanya dia akan menghabiskan waktu untuk mengganggu Melvin, sekarang dia sibuk dengan sahabat-sahabatnya. Dan jangan lupakan juga Reno yang akhir-akhir ini selalu ada di sampingnya.
Perlahan Elvina terbiasa dengan keberadaan Reno yang akhir-akhir ini selalu menemaninya karna alasan mengajarinya bermain gitar.
"Yap! Lo lumayan bisa sih menurut gue, tapi emang agak kaku aja. Wajar kok karna baru belajar," ujar Reno membuat Elvina menatapnya berbinar.
"Ih masa sih? Seneng banget gue. Pokoknya setelah gue agak lancar, gue bakal nyanyiin lagu buat lo." Perkataan Elvina membuat kedua pipi Reno memerah tiba-tiba. Cowok itu mengusap leher belakangnya, salah tingkah. Sayangnya Elvina tidak sadar, dia masih asik memeluk gitar di pangkuannya itu.
"Gue orang pertama dong?" Tanya Reno dengan tampang bloon nya.
"Iya lah! Spesial buat pak Reno yang udah ngajarin gue main gitar." Ujar Elvina dengan cengiran lebarnya.
Reno terkekeh gemas lalu mengacak pelan rambut gadis itu. Tiga hari belakangan ini, Reno sangat senang karna tidak ada Melvin. Setidaknya Elvina tidak terlalu mengingat cowok itu lagi ketika di sampingnya. Perubahan Elvina yang seperti ini membuat Reno semakin gencar untuk berusaha melengser Melvin dari hati Elvina.
"Pulang sekolah nanti mau ikut gue gak?" Tanya Reno membuat Elvina mengernyit. "Kemana?"
"Jalan-jalan."
Elvina diam, lalu menganggukan kepalanya. Kebetulan ini hari kamis, semua pelajaran yang berat-berat sudah selesai di hari ini. Jadi besok hari santai.
"Asal gue di kasih makan, yaa.. gak masalah sih." Ucap Elvina dengan nada meledek.
"Aman, lo bebas mau makan apa aja. Asal siap buat nyuci piring." Kata Reno yang langsung di hadiahi toyoran di kepala nya.
"Iyaiya, ish! Galak amat!"
______
Elvina mengernyit saat motor gede milik Reno yang di tumpangi nya berhenti di sebuah ruko yang lumayan besar.
Pet Palace.
Seperti itulah tulisan besar di atas pintu masuk toko itu. Di sertai dengan gambar-gambar hewan peliharaan lucu seperti kucing, anjing, kelinci, marmut, dan hewan peliharaan lainnya.
Mata Elvina berbinar, baru kali ini dia melihat tempat ini. Tanpa menunggu Reno yang masih memarkirkan motornya, Elvina berjalan masuk.
Tangan Elvina tiba-tiba di tahan oleh seseorang. Elvina menoleh, mendapati Reno yang ngos-ngosan sambil menatapnya kesal. "Main tinggal aja!" ketusnya.
Elvina terkekeh lalu menarik tangan Reno menuju tempat kucing-kucing lucu. Sebagai sesama pencinta kucing, dua orang itu sangat menikmati, sesekali tertawa karna gemas melihat tingkah lucu dari hewan berbulu itu.
"Mbak ini boleh di keluarin gak? Pengen gendong," kata Elvina kepada pegawai perempuan yang berjaga disitu.
Pegawai itu tersenyum ramah, "boleh kok mbak, tapi jangan lama-lama ya, karna sebentar lagi giliran Gracy buat di mandiin." Ucap pegawai itu membuat Elvina mengangguk semangat.
Setelah Gracy di keluarkan, Elvina langsung menampungnya dalam gendongannya. "Halo! Jadi nama kamu Gracy? Lucu banget si! Ihh gemess!" ujar Elvina pada kucing persia berbulu putih awan itu. Reno tertawa pelan, lalu mengelus kepala Gracy penuh sayang.
"Aku sama Reno punya kucing juga, loh. Punya aku namanya Mphin, punya Reno namanya Vina. Kamu mau kenalan sama mereka gak?" ujar Elvina menatap Gracy berbinar. Kucing itu mengeong seolah menjawab pertanyaan Elvina, membuat sepasang anak SMA dan si mbak pegawai tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELVINA
Teen Fiction"Hargai selagi ada, karna sesuatu akan terasa berharga setelah kehilangan."