12

15.1K 572 4
                                    

"Tiap-tiap detik bersamamu adalah waktu yang sangat berharga yang akan selalu aku rindukan dan aku inginkan untuk terjadi lagi di waktu selanjutnya."
-Elvina Anastasia-

•••

Elvina megambil beberapa makanan yang di butuhkannya, tak lupa Ia mengambil beberapa bungkus permen manis kesukaannya. Matanya berbinar sambil mengambil beberapa bahan masakan. Akhir-akhir ini entah mengapa Elvina ingin mempelajari cara memasak.

Mengambil secarik kertas yang berisikan keperluan yang akan di belinya, Elvina menepuk pelan jidatnya sambil mengambil beberapa gula merah di Supermarket itu. Hari ini Elvina berencana untuk memasak kolak pisang.

Membayar ke kasir, setelah itu Elvina menenteng dua kantong plastik di tangannya. Sore ini Ia sengaja tidak menggunakan mobilnya atau menyuruh Supirnya untuk mengantar. Karna Ia sekalian ingin jalan-jalan sore.

Baru saja ingin melangkahkan kakinya, suara petir di sertai rintik-rintik hujan membuat Elvina tersentak kaget dan mengurungkan niatnya untuk segera pulang. Elvina duduk di sebuah kursi yang berada di dekat parkiran supermarket. "Perasaan tadi cuacanya cerah banget, tapi kok sekarang hujan ya," gumam Elvina, matanya melirik beberapa pengendara motor yang datang ke supermarket untuk berteduh.

Elvina melotot kaget melihat sebuah motor yang di kenalnya. Dengan meninggalkan barang belanjaannya, gadis itu menghampiri seseorang dengan sedikit tergesa-gesa.

"Kak Melvin, ayo sini!" panggil Elvina sambil menarik pelan tangan Melvin dan menginstruksikan Cowok itu untuk duduk di tempat yang di dudukinya tadi.

"Bentar ya Kak," Melvin membiarkan Elvina pergi tanpa bertanya. Melvin memainkan Ponselnya. Lima menit kemudian Elvina sudah kembali dengan sebuah handuk kecil di tangannya. Sepertinya Elvina membeli handuk baru untuknya, terlihat saat gadis itu mencoba untuk melepaskan label dari handuk itu.

Berdiri di samping Melvin yang sedang duduk, dengan telaten Elvina menggosok-gosok kepala Melvin dengan handuk itu. Hal itu sontak mengundang perhatian banyak orang, Melvin mendengus kesal dan merampas handuk itu dari tangan Elvina. Menggosok rambutnya sendiri dengan handuk.

"Ish! Biar aku aja yang elapin rambut Kakak!" rengek Elvina sambil mencoba menarik handuk dari tangan Melvin tetapi Cowok itu memberinya tatapan tajamnya membuat Elvina mendengus kesal dan duduk di sebelah Melvin.

Melvin membuka hoodienya dan melemparkannya pada Elvina. "Pake!" ucap Melvin tanpa menatap Elvina. Elvina sumringah namun sedetik kemudian Elvina mengernyit, mengapa tiba-tiba Melvin memberikannya hoodie? Ia melihat kaos yang dipakainya, Wajahnya merah padam saat melihat kaos putih bermotif bunga yang memang sedikit terkena hujan dan terlihat menerawang.

Elvina berdehem, "Makasih Kak," ucap Elvina.

"Oh iya, Kakak abis dari mana?" tanya Elvina, Cewek itu mengeluarkan Ice Creamnya dan mulai memakannya dengan sendok kecil yang sudah tersedia.

"Makan ice cream pas hujan-hujan?" Bukannya menjawab pertanyaan Elvina, Melvin malah bertanya kembali dengan Cewek itu.

"Iya, kan aku suka ice cream, jadi aku bisa makan ini kapan pun," ucap Elvina tanpa menatap Melvin, cewek itu masih asik dengan ice cream di tangannya.

"Sama kayak aku cinta sama Kakak, kapan pun dan dimana pun," ucap Elvina membuat Melvin mengernyit merasa tidak mengerti dengan perkataan Cewek di sampingnya itu.

"Kakak mau?" tanya Elvina yang di jawab dengan gelengan oleh Melvin.

"Kalau bales perasaan aku mau gak?" Elvina mengalihkan pandangannya pada Melvin, menunggu apa yang akan di katakan oleh Cowok itu. Melvin tetap diam membuat Elvina tertawa hambar.

MELVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang