.
.
.
Aira sudah berdiri di depan stan es krim, Satu tangannya memegang plastik berisi buku, satu lagi menunjuk menu. Ken berdiri di belakangnya, masih sedikit bingung."Ken? Mau es krim yang mana?" Tanya Aira. Gadis itu menoleh ke belakang.
Ken gelagapan ditanya seperti itu," Yang coklat aja deh," Aira mengangguk, ia tidak menyadari perubahan raut wajah Ken. Sambil menunggu pesanan, Aira memainkan hpnya. Mengabari Amara dia sedang bersama Ken.
Ken hanya menunggu sembari memainkan kedua tangannya."Ini, es krim lo." Aira menyodorkan sebuah es krim coklat bertopping oreo.
"Lo yang bayar?"
Aira mengangguk, "Iyalah, gue yang ngajak," Gadis itu berjalan menuju bangku terdekat. Ken berjalan mengikuti dibelakangnya.
Canggung.
"Ngomong-ngomong lo ngapain disini? Perasaan kita ketemu terus ya," Sindir Aira, bibirnya sibuk memakan es krim. Matanya melirik Ken menunggu jawaban.
"Oh, gue nganterin kakak perempuan gue, ikut acara kecantikan gitu," Jawab Ken lugas. Aira terdiam, malas bicara. Kata mama, makan gak boleh sambil bicara.
Mall masih sangat ramai ketika siang menjelang. Ken bahkan sudah menghabiskan es krim nya beberapa menit yang lalu.
Ken melirik Aira yang sibuk memainkan hpnya, wajahnya terlihat lelah. Rambutnya terjuntai membingkai wajah, tapi Aira tak terganggu sedikitpun.
"Gue mau makan, lo ikut?" Tanya Ken. Dia berdiri. Aira mendongak, lalu melirik jam di hpnya. Emang udah tengah hari sih, tapi Aira gengsi yang mau makan bareng Ken.
"Iya deh, makan apa?"
"Gue lagi pengen makan fast food,"
Aira mengerutkan alisnya, "Gak sehat, gue pengen makan sushi,"
"Sushi gak enak, mendingan fast food,"
"Sushi," Aira bersikeras.
"Fast food, gue terakhir makan fast food seminggu lalu,"
Tanpa aba-aba, Aira menarik tangan Ken menuju lantai dimana letak restoran sushi berada. Salah satu hal yang paling Aira benci adalah berdebat. Biasanya dia ngalah kalo lagi debat sama kakaknya.
Tapi, fast food beneran gak sehat. Apalagi, anak jaman sekarang suka banget makan begituan. Alasannya, karena cepet terus murah lagi, rasanya juga enak.
Ken membiarkan saja dirinya ditarik Aira menuju restoran sushi, Ken diam saja karena suaranya tertahan di tenggorokan. Apalagi, Aira keliatan sangat bersemangat ketika ia bilang akan makan sushi. Ken kan jadi gak tega.
Kedua remaja itu memasuki Restoran sushi yang terlihat asri, dekorasinya menggunakan banyak sekali warna hijau.
"Nah, lo mau pesen apa?" Aira bertanya lagi, ketika mereka sudah duduk di bagian tengah restoran.
"Tapi, gue gak suka sushi. Gue gak bisa makan sushi,"
Aira mengerutkan wajahnya, bersalah sedikit. Tapi, dia emang gak mau Ken makan fast food.
"Eh, kayaknya ada ramen deh. Gue pesen ramen aja kayaknya. Lo milih-milih dulu aja sushinya. Kita patungan bayar. mbak, saya pesen ramen yang spesial level 3 ya," Ken buru-buru berbicara ketika melihat Aira menekuk wajahnya.
Cowok itu gantian bicara kepada mbak pelayannya.Aira yang merasa bersalah, malah tambah merasa bersalah.
"Lo gak harus maksain gitu, kita bisa makan yang lain," Ujar Aira ketika mbak pelayannya sudah pergi.
Ken tertawa, Aira sedikit tertegun melihatnya.
"B aja kali Ai, aku suka ramen. Kapan-kapan kalo mau makan lagi, kita ajak Anggar sama Amara," Ken bicara. Wajahnya masih tersenyum lebar lima jari.
Aira terdiam, walaupun Ken bicara begitu kan tetap saja, Ken terlihat terpaksa makan ramen.
.
.
.
TingSuara hp Aira menyela ia makan.
Ternyata Amara sudah selesai acaranya, Anggar juga menyusul gadis itu untuk menjemputnya."Siapa?" Tanya Ken. Walau bertanya kepada Aira, matanya menatap handphone.
Aira meminum tehnya sebelum menjawab, "Amara sama Anggar, mereka lagi jalan kesini."
Ken mengangguk-angguk ,"Acara kakak gue udah selesai,"
"Mau pulang lo?"
"Nggak,"
"Lah, kenapa?"
"Dia masih mau makan-makan sama temennya,"
"Emang nama kakak lo siapa?"
"Dera," Ken menjawab singkat, lalu melanjutkan makan.
Aira kaget sedikit, tapi langsung mengubah wajahnya menjadi datar.
"Btw, makasih nemenin gue hari ini," Ucap Aira.
"Aih, gue yang makasih. Tadi lo udah nraktir gue es krim, kapan-kapan gue ganti kok. Tenang aja,"
Aira tersenyum sedikit.
Matanya menyipit, tapi itu semua sudah cukup untuk membuat Ken yakin bahwa dia sudah jatuh kepada pesona Aira..
.
.
Tbc
.
.
😌
![](https://img.wattpad.com/cover/167539985-288-k813051.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons Why {SELESAI}
Teen Fiction"Kecapekan lo ya? Sini, lo gak bersih banget," Kata Aira. Tangan kanannya memegang wajah Ken, sedangkan tangan satunya membersihkan hidung dan pipi Ken yang masih agak penuh dengan bercak darah. "Ai," "Hm?" "Gue boleh minta sesuatu gak?" Tanya Ken s...