Buku 34

604 34 1
                                    

.
.
.

Aira duduk dengan tenang, menikmati film horor di layar lebar. Tangan gadis itu sekali-kali mencomot popcorn yang terletak di pegangan kursi.

"Ai, kita kenapa nonton horror sih?" Ken memeluk lengan Aira sambil menutup mata ketika hantu film keluar.

"Hmm, karena tadi kita bingung mau nonton apa. Terus kamu bilang terserah aku mau nonton apa," Jawab Aira lugas sambil tertawa. Ia mengelus kepala Ken yang bersandar di bahunya.

Ken mengeluh lagi,"Kayaknya musik film ini terlalu keras Ai,"

"Sama aja kayak yang lain. Aku baru tau kamu penakut,"

Ken beranjak duduk dengan tenang, tidak lagi meringkuk. Matanya dibuka sedikit-sedikit. Ken merasa sedikit malu ketika Aira mengatakan hal itu.

Aira melirik wajah Ken, keringat dingin sudah memenuhi dahi cowok itu.
Aira khawatir Ken mendapat serangan jantung dadakan setelah ini.

"Sini, kalo takut liat mukaku aja," Tangan Aira menuntun kepala Ken bersandar lagi dibahunya.

"Tapi, aku gak takut," Bisik Ken pelan di ceruk leher Aira.

Gadis-nya tertawa, "Oke-oke. Kamu berani, dah tidur gih. Kalo udah aku bangunin,"

Aira menepuk-nepuk kepala Ken, berusaha menenangkan, Ken kembali bergelung, lalu tak lama Ken sudah mendengkur dengan manisnya.

Aira melirik lagi wajah Ken. Cowok itu tertidur dengan tenang, tak terganggu oleh suara bising di dalam bioskop.
Aira mencoba merapikan rambut Ken, tapi Ken menggeliat pelan, membuat Aira takut untuk menyentuh rambut cowok itu lagi.

Aira kemudian bersitatap dengan gadis yang duduk di samping Ken.

"Mika??"

Mika tersenyum manis, lalu menunjuk cowok yang duduk di sebelahnya.

"Pacarku," Mika bicara tanpa suara.
Aira menatap cowok di samping Mika, masih gantengan Ken tapi cowok itu juga ganteng banget.

"Gak suka Ken?" Tanya Aira.

Mika menggeleng,"Nanti aku ceritain,"

Aira mengangguk lalu kembali memfokuskan diri pada film horor.
.
.
.

Ken berdiri di depan pintu keluar bioskop tak sendiri, Ia bersama lelaki yang mengaku sebagai pacar Mika bernama Zafren.

Aira berdiri tak jauh di sampingnya sedang berbicara panjang lebar dengan Mika yang tampak tersenyum tulus.

"Jadi? Maksud kamu waktu itu apa?" Tanya Aira pelan, Ia merapikan rambutnya.

"Aku cuma mau ngetes kamu aja. Karena waktu itu aku nemenin Ken yang kayaknya depresi banget. Aku gituin kamu waktu di rumah sakit biar keinginan kamu buat sembuh lebih besar,"

Aira memijit pelipisnya, "Jadi, kamu gak suka Ken beneran?"

Mika menggeleng, "Aku pacaran sama Zafren udah 4 tahun, mana mungkin ngelepasin Dia,"

"Apa Ken juga ikut serta dalam hal ini?"

"Nggak, cuma Zafren yang tau. Dokter yang ngobatin kamu itu Omku."

"Yaampun, ternyata gitu. Aku kira kamu beneran jahat sama aku." Aira tergelak pelan.

"Om bilang kamu sembuh total, pokoknya jangan makan-makan di pinggir jalan dulu. Olahraga yang bener aja,"

Aira mengangguk, "sampaikan salamku buat Om kamu,"

Mika dan Aira berpelukan sebentar.

Aira menggenggam tangan Ken, Mika dan Zafren lalu berlalu setelah mengatakan akan mengunjungi Aira tak lama lagi.

"Ngomong apa? " Tanya Ken. Mereka berdua berjalan pelan menuju foodcourt.

"Gak ada, kamu udah kenalan sama Zafren?" Aira memainkan ponsel dengan satu tangan.

"Udah, pacar Mika ternyata," Jawab Ken, tak terdengar jawaban dari Aira. Membuat Ken harus merampas ponsel Aira dan memasukkannya ke dalam saku kemejanya.

"Lah, Ken. Kok diambil?" Aira merajuk, berusaha mengambil ponselnya kembali.

"Kamu cuekin aku By, gak tau aku kesel apa?" Ken balas merajuk, Ia mempout bibirnya beberapa senti.

Aira mengerutkan kening, "kenapa kesel? Karena Zafren ganteng pake banget?"

Ken tak menjawab, wajahnya semakin suram. "Astaga, kamu cemburu sama Zafren karena dia ganteng?" Tanya Aira geli. Gadis itu menahan tawa.

"Iya, terus kenapa?" Balas Ken tajam.

"Ulululu, Ken ngambek kiyut banget," Aira menjawil jawil pipi Ken, lalu membuat bentuk senyuman dengan mencubit kedua pipi Ken.

"Makan nggak?" Tanya Ken, pasrah menerima perlakuan Aira.

Aira mengangguk," Amara sama Anggar sudah ada di tempat sushi,"

Ken tak menjawab, ia kesal tapi masih menggenggam tangan mungil Aira.

"Ken," Panggil Aira.

"Hm?"

"Te quiero mucho," Kata Aira pelan.

Ken berpikir, "Apa artinya?"

Aira mengangkat bahu sambil tertawa.

"Lah, artinya apa By?" Tanya Ken lagi.

Aira tetap tertawa lalu melepaskan diri dan berlari kecil ke dalam restoran sushi, menghampiri Amara dan Anggar yang sudah memesan banyak makanan.

Ken bergeming, Ia mengambil ponsel Aira dan memasukkan password yang Ken buat sendiri.

Jendela terakhir yang dibuka Aira adalah google, yang artikelnya memuat judul, berbagai bahasa untuk aku cinta kamu.

Ken menscroll ke bawah dan akhirnya tersenyum kecil. Te quiero mucho adalah bahasa spanyol untuk berkata aku cinta kamu.

Ken menyusul Aira dan menyapa Anggar dengan tos.

Aira sudah menghabiskan dua piring sushi kesukaannya ketika Ken berbisik, "Je t'aime By,"

.
.
.
Tbc

Reasons Why {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang