"Ku dengar Jeno sudah menempati posisi barunya. Dimana dia ditempatkan?"
"Ne, hari ini adalah hari pertamanya bekerja setelah masa percobaan. Sebelum diangkat menjadi penggantimu, dia ditempatkan menjadi kepala bagian perencanaan strategis."jelas Hendery.
Yoona mengerutkan keningnya. Bagian itu merupakan bagian yang cukup penting di Hyungkang. "Siapa tangan kanannya? Apakah Na Jaemin?"
"Ne, Isanim. Na Jaemin adalah asisten pribadinya."
Yoona mengangguk. Dugaannya benar, Jeno tepatnya ibu tirinya memilih salah satu pegawai terbaik sebagai asisten pribadi Jeno. Yoona pernah melihat resume lelaki bernama Na Jaemin dan Yoona cukup terkesan. "Minta Jungwoo untuk diam-diam mengawasi mereka berdua."
"Ne, Isanim."
"Kau bisa kembali ke ruanganmu jika sudah tak ada lagi yang ingin kau katakan."ucap Yoona pada Hendery. Yoona sebenarnya bisa melihat dari raut wajah Hendery bahwa lelaki itu ingin mengatakan sesuatu padanya.
"Isanim, sebenarnya..."
"Ada apa?"tanya Yoona yang sedang sibuk dengan tab-nya.
"Saat kau bertemu dengan lelaki itu di hari pernikahanmu, Jung Jaehyun melihatnya."ucap Hendery.
Tab yang sedang dipegang oleh Yoona pun jatuh ke atas meja begitu saja. "Mwo???"tanya Yoona tak percaya. "Mengapa kau baru mengatakannya padaku?!!!"amuk Yoona.
"Beruntung Jung Jaehyun tak sempat melihat wajahnya, saat itu aku dan Johnny datang kemudian Johnny menarik Jaehyun pergi."
"Lalu?"
"Xiao Jun mencari tau tentang lelaki itu. Tapi kau tak perlu khawatir, semua CCTV pada hari itu sudah ku amankan. Telah ku pastikan dia tak meninggalkan jejak dan tak dapat ditemukan."
Yoona memejamkan matanya untuk beberapa saat. Pantas saja waktu itu suaminya membalikkan perkataannya. "Pastikan Jung Jaehyun dan seluruh anak buahnya tak menemukan informasi apapun mengenai dia."
"Ne, Isanim."
"Bagaimana dengan CCTV di apartemenku?"tanya Yoona panik ketika ia ingat bahwa tadi pagi lelaki itu diam-diam datang ke apartemennya.
"Isanim, sepertinya dia tau bahwa Jung Jaehyun mencarinya. Dan dia sengaja, mempermainkan Jung Jaehyun."ucap Hendery.
"Maksudmu?"
Hendery memberikan Tab-nya pada Yoona yang memutar video CCTV di apartemennya. Yoona spontan membuka mulutnya. Ia tak mengerti dengan jalan pikiran lelaki itu dan apa maksudnya.
"Kau bisa menebak apa maksudnya?"tanya Yoona.
"Mungkin dia ingin merebutmu kembali dari Jung Jaehyun."jawab Hendery.
Yoona menghela nafas berat. "Kau tau, si brengsek Jaehyun itu, secara tak langsung dia meminta Mark untuk memata-mataiku."
"Lakukan apa yang suamimu inginkan, Isanim. Bukankah lebih bagus jika Mark berpindah haluan dan menjadi berpihak padamu?"
"Isanim."panggil Jungwoo yang mengetuk pintu ruangan kerja Yoona.
"Masuk."balas Yoona.
"Tuan Park Chanyeol ingin bertemu dengan anda."kata Jungwoo.
"Persilahkan dia masuk, Kim bisseo."
"Ne, Isanim."
Setelah mendapat ijin dari Yoona, Chanyeol pun masuk ke dalam ruangan kerja Yoona.
"Kau bisa kembali ke ruanganmu, Hwang Byeon."ucap Yoona pada Hendery.
Hendery membungkukkan badannya pada Yoona lalu pergi dari ruangan kerja Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake
Fanfiction[COMPLETED]-Some people are real, some people are good. Some people are fake and some people are real good at being fake. So, which one are you?