"Kau pikir kau akan pergi kemana, huh?"tanya Jaehyun yang kini menarik tangan Yoona dengan kuat. Yoona tak menyangka Jaehyun akan mengejarnya.
"Lepaskan aku."perintah Yoona.
Jaehyun menggeleng sembari menarik ujung bibirnya. Lelaki itu masih memegang tangan Yoona kuat-kuat hingga Yoona merasa kesakitan. Tapi Yoona menahannya, ia tak ingin menunjukkan rasa sakit dan menunjukkan kelemahannya di depan Jung Jaehyun.
"Lepaskan aku Jung Jaehyun!"ulang Yoona.
"Kau istriku sekarang. Apa kau lupa?" Jaehyun kini mendekatkan wajahnya ke istrinya itu.
"Aku memang istrimu, tapi kau tak berhak mengaturku. Apa kau lupa, Jung Jaehyun?"balas Yoona yang berusaha melepaskan tangannya.
Jaehyun kembali menarik ujung bibirnya ketika melihat tangan Yoona. Pada pergelangan tangan Yoona terdapat luka sayatan bekas percobaan bunuh diri, dan beberapa luka bekas tancapan kuku disekitaran telapak tangannya.
"Kelihatannya istriku ini gemar menyakiti dirinya sendiri."ucap Jaehyun sembari menatap Yoona dengan smirk-nya. "Kurasa kita memang berjodoh. Aku yang gemar menyakiti orang lain jika sedang emosi dan kau yang gemar menyakiti dirimu sendiri. Sepertinya kau tak perlu repot-repot menyakiti dirimu sendiri lagi. Bukankah begitu?"
Yoona pun tertawa mendengar ucapan Jaehyun yang terdengar mengerikan. "Coba saja."
Tangan Yoona tiba-tiba terlepas. Bukan karena Yoona, kekuatannya tak sebanding dengan Jaehyun, melainkan Hendery. Hendery datang disaat yang tepat menurut Yoona. Ia melepas tangan Yoona yang dipegang Jaehyun kuat-kuat hingga berbekas.
"Anda baik-baik saja?"tanya Hendery pada Yoona.
Yoona mengangguk. Hendery pun memberikan sebuah hoodie, kacamata hitam, dan masker untuk Yoona. Bagaimanapun juga, semua orang tau bahwa ini adalah malam pertamanya. Bagaimana mungkin seorang pengantin melarikan diri dan berkeliaran dengan lelaki yang bukan suaminya saat malam pertama mereka? Maka dari itu, melakukan penyamaran agar tak ada yang mengenalinya.
"Aku tau, kau tak ingin menghabiskan malam pertama denganku. Jadi kau bisa kembali pada jalangmu itu."ucap Yoona sembari mengusap pundak Jaehyun.
"Kau berbicara pada dirimu sendiri? Bukankah kau sekarang akan berlari menghampiri kekasih gelapmu itu?"tanya Jaehyun dan sontak membuat Yoona terkejut. "Apa aku salah bicara?"lanjut Jaehyun.
Yoona menatap Jaehyun beberapa saat. Setelah itu Yoona meninggalkan Jaehyun ketika ia selesai dengan menggunakan alat penyamarannya.
Jaehyun kembali masuk ke kamarnya. Lelaki itu membanting apapun yang bisa ia banting. Semata-mata untuk melampiaskan amarahnya.
"Hyung.."ucap Mark yang terkejut melihat private suite Jaehyun yang begitu berantakan dan ia tak melihat Yoona di ruangan itu. Mark langsung datang saat Jaehyun menghubunginya dan memintanya untuk datang.
"Cari tau keberadaan Yoona. Ikuti dia, dan langsung beritau aku segala yang kau lihat dan kau dengar."perintah Jaehyun.
"Ne, hyung."
***
"Baru beberapa jam kalian menikah tanganmu sudah luka seperti itu."komentar Hendery. "Apa benar anda tak apa-apa? Apa yang terjadi, Isanim?"
"Sudah ku bilang jika kita sedang berdua kau tak perlu seformal itu padaku. Apa aku harus membuatmu kesal dan marah agar kau berbicara tak formal padaku?"
"Mianhae, Isanim."ucap Hendery yang cukup canggung.
"Aku tak menyangka lelaki itu tempramen sekali. Sepertinya dia lebih buruk dari Hong Jonghyun. Sialnya dia bermuka dua. Sama sepertiku. Mungkin dia benar, kami memang berjodoh."ucap Yoona sembari tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake
Fanfiction[COMPLETED]-Some people are real, some people are good. Some people are fake and some people are real good at being fake. So, which one are you?