42

1.2K 219 108
                                    

"Sajangnim."panggil Hendery.

Yoona pun menoleh, melihat Hendery yang terburu-buru masuk ke ruangan kerjanya. "Hwang Byeon?"

"Kabar mengenai collaps-nya hoejangnim sudah sampai di telinga para media dan para pemegang saham."lapor Hendery.

"Secepat itu?"tanya Yoona heran.

Hendery menganggukkan kepalanya. "Masalahnya adalah para pemegang saham mulai khawatir. Posisi pimpinan Hyungkang tak boleh kosong untuk waktu yang lama. Karena saat ini posisi Hyungkang masih belum stabil setelah kematian mendiang Pimpinan Im Gook Hwan. Para pemegang saham lagi-lagi mendesak untuk diadakannya rapat dengan agenda penunjukkan pimpinan sementara Hyungkang Group."

"Informanku mengatakan bahwa Kim Siljang sedang berusaha untuk membeli saham sebanyak-banyaknya. Apa yang kita duga benar-benar terjadi."

Yoona mengepalkan lengannya kuat-kuat. Yoona berusaha mengatur nafasnya, berusaha untuk menahan emosi. Dugaan Yoona dan Hendery ternyata benar. Choi Yoo Jin lah yang membuat ayahnya tak sadarkan diri seperti ini agar dia bisa mempercepat suksesi Jeno sebagai pimpinan Hyungkang Group selanjutnya.

"Duduklah, Hwang Byeon."ucap Yoona yang mempersilahkan Hendery duduk.

"Ne, sajangnim."balas Hendery.

"Kau sudah mencari tau penyebab ayahku collaps?"

"Jeosonghamnida, aku belum menemukannya."

"Lalu bagaimana posisiku saat ini?"tanya Yoona.

Hendery memberikan tab-nya pada Yoona lalu memperlihatkan struktur saham Hyungkang Group. Yoona pun mengambil tab itu dan membaca analisis Hendery dengan teliti.

"Banyak para direksi yang mendukung Choi Yoo Jin, bahkan para direksi yang semula loyal pada mendiang Pimpinan Im Gook Hwan dan Pimpinan Im Hyun Joon, mulai beralih pada Choi Yoo Jin Terutama ketika mereka mendengar keadaan hoejangnim yang sedang kritis. Pertarungan kali ini lebih sulit, Yoona-ya."jelas Hendery.

"Tentu, pertarungan terakhir akan menjadi pertarungan yang tersulit bukan? Sejujurnya aku lelah, aku ingin semuanya segera berakhir."

"Semuanya pasti berakhir Yoona-ya. Hyungkang...hanya akan menjadi milikmu. Bertahanlah hingga saat itu tiba."

"Satu-satunya cara untuk menyelesaikan ini semua adalah melenyapkan Choi Yoo Jin. Entah menyeretnya ke penjara atau ke alam baka."ujar Yoona. "Menyeretnya ke penjara cukup sulit karena dia banyak orang-orang di kejaksaan yang berpihak padanya. Berulang kali kita mencoba menjebloskannya ke penjara, tapi usaha kita selalu gagal. Padahal jelas-jelas dia bersalah. Terus gali mengenai Choi Yoo Jin. Kita harus menemukan sesuatu untuk menjebloskannya ke penjara."ucap Yoona frustasi.

"Yoona-ya.."

"Hmm?"

"Informanku mengatakan bahwa seseorang tengah berusaha menggali kasus kematian mendiang ibumu."

"Benarkah? Siapa?"

"Kim Doyoung."

Yoona pun kembali teringat mengenai ucapan Doyoung beberapa hari yang lalu di makam ibunya.

"Selama ayahku collaps, apakah Kim Doyoung datang ke rumah sakit untuk menjenguknya?"

"Kim Doyoung hanya berdiri di luar ruang inap hoejangnim, dia tak pernah masuk ke dalam."jawab Hendery.  "Dan mengenai Kim Doyoung, dia baru saja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO Daehan Group. Ku dengar dari Lee Taeyong, Doyoung juga sedang memproses perceraiannya dengan Sejeong."

Mungkin alasan suaminya dipanggil oleh Lee Dong Hwan hari ini adalah karena masalah ini. Bagaimanapun juga, Daehan berada pada masa kejayaannya di bawah pimpinan Jaehyun. Dan Yoona merasa bahwa Lee Dong Hwan akan meminta Jaehyun untuk kembali.

Fake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang