16

1.2K 238 43
                                    

Pagi ini seperti biasanya keluarga Lee berkumpul untuk sarapan bersama. Yang berbeda adalah bertambahnya satu anggota baru yaitu Kim Doyoung sebagai menantu di kediaman Lee. Semenjak menikah dengan Sejeong, Doyoung tinggal di kediaman Lee. Tentu saja, Lee Dong Hwan tak ingin cucu kesayangannya harus hidup susah dengan Doyoung di luar sana. Dan dengan begitu, Doyoung juga tetap berada dalam pengawasannya.

"Yoona-ya."panggil Dong Hwan.

"Ne, harabeonim."balas Yoona.

"Ku dengar hari ini akan ada rapat direksi dan pemegang saham di Hyungkang yang membahas mengenai kenaikan posisimu menjadi Presiden Direktur."

"Betul, harabeonim."jawab Yoona.

"Chukkae, Yoona-ya."ucap Il Hwa.

"Kau pantas mendapatkannya, proyek besarmu pun sangat sukses."kata Myun Joon.

"Gomawo, eomeonim, abeonim."balas Yoona.

"Aku bangga padamu, yeobo."ungkap Jaehyun yang menatap Yoona sembari tersenyum lalu mengusap kepala Yoona lembut. Oh jangan heran, semenjak Jaehyun tau bahwa Doyoung berniat menyingkirkannya, Jaehyun semakin menyiksa Doyoung setiap detiknya. Ia akan membuat Doyoung tersiksa dan merasa bagai tinggal di neraka. Dengan selalu bersikap manis dan mesra pada Yoona, wanita yang sangat Doyoung cintai di depan mata kepalanya sendiri.

Yoona hanya tersenyum singkat lalu menatap Doyoung sekilas. Lelaki itu sedang menatap Jaehyun dengan tajam.

"Posisi Presdir sudah ada di tanganmu, lalu kapan kau akan berencana memiliki anak, Yoona-ya?"tanya Dong Hwan yang membuat Yoona sedikit tersentak. "Aku sudah tua, kalian juga sudah setahun lebih menikah. Aku ingin segera menimang cucu sebelum aku meninggalkan dunia ini."

"Apa yang dikatakan kakekmu benar. Kalian berdua harusnya sudah punya anak. Kurangi kesibukan kalian untuk sementara waktu. Kalian membutuhkan keturunan untuk menggantikan posisi kalian kelak bukan?"sambung Myun Joon.

"Kami telah berusaha, harabeoji, abeoji."jawab Jaehyun.

"Oppa, bisa-bisa aku akan mendahuluimu. Akan sangat rumit bukan jika aku melahirkan cucu pertama di keluarga ini?"tanya Sejeong sembari tersenyum penuh arti. "Cucu pertama laki-laki. Dia yang akan menjadi pewaris utama Daehan. Bukankah begitu, harabeoji?"

"Kau benar, Sejeong. Cucu pertama laki-laki adalah yang paling ku inginkan."

"Aku dan Yoona akan segera memiliki keturunan. Kami sudah memikirkan soal itu. Setelah Yoona resmi menjabat sebagai Presiden Direktur, kami memutuskan untuk memiliki anak. Bagaimanapun juga, seorang anak akan melengkapi keluarga kecil kita. Bukankan begitu yeobo?"

Yoona tersenyum. "Ne, kau benar."balas Yoona.

"Baguslah kalau begitu. Il Hwa, kau sudah membeli tonik yang aku minta?"

"Ne, abeoji."jawab Il Hwa. "Ahjumma! Bawakan toniknya kemari."perintah Il Hwa.

Pelayan Hwang pun memberikan toniknya pada Il Hwa.

"Yoona-ya, kau harus sering meminumnya. Tonik ini bagus untuk kesuburan dan bisa membantumu untuk cepat hamil."ujar Il Hwa yang memberikan tonik itu pada Yoona.

Yoona pun menerima tonik pemberian dari ibu mertuanya. "Ne, kamsahamnida eomeonim."

Setelah sarapan pagi selesai, Yoona kembali ke paviliun tempatnya tinggal sebelum berangkat ke kantor dengan membawa tonik pemberian kakek dan ibu mertuanya. Yoona membuka tonik itu dan membuang semua tonik itu ke wastafel.

"Apa yang kau lakukan?"tanya Jaehyun melihat tindakan istrinya.

"Kau tak lihat? Aku sedang membuang tonik pemberian ibu dan kakekmu."jawab Yoona santai.

Fake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang