7

1.2K 232 31
                                    

"Kau tak lupa kan?"

"Tentang apa?"balas Yoona dengan datar.

"Acara makan malam keluarga kita, malam ini."jawab Jaehyun dari sebrang sana.

Yoona berpikir sejenak, ah ya, malam ini keluarganya dan keluarga Jaehyun akan makan malam bersama untuk yang pertama kalinya. Dan sudah pasti agenda makan malam itu adalah untuk membahas pernikahan antara Yoona dan Jaehyun. Yoona hampir saja melupakan makan malam itu, jika calon suaminya itu tak mengingatkannya. Pekerjaannya yang menumpuk begitu menyita perhatian dan ingatannya.

"Ah..ya aku ingat."

"Aku akan menjemputmu."

"Tak perlu, Hendery bisa mengantarku. Kita langsung bertemu disana saja."tolak Yoona.

"Aku tau, kau tak nyaman jika berduaan dengan orang asing Im Yoona-ssi, tapi sayangnya orang asing ini adalah calon suamimu. Dan kau harus terbiasa berdua denganku. Bukankah begitu?"ujar Jaehyun yang tak suka dengan penolakan.

Jaehyun benar. Yoona tak suka dekat-dekat dengan orang asing. Berada dekat Jaehyun apalagi berdua dengannya membuat Yoona merasa tak nyaman.

"Kau bisa menjemputku dua jam dari sekarang. Pekerjaanku belum selesai."

"Baiklah, sampai jumpa, Yoona-ssi."

"Hmm."

Yoona menutup sambungan telepon dan menyimpan ponselnya di atas meja. Perempuan itu kembali melanjutkan pekerjaannya.

Tepat dua jam kemudian Jaehyun sampai di Hyungkang. Lelaki itu sengaja menunggu di loby dengan buket bunga mawar di tangannya. Dia tentu sudah mengirim pesan pada calon istrinya bahwa dia sudah tiba dan menunggunya di loby.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Yoona keluar dari ruangannya dan pergi menuju loby, menemui Jaehyun yang sudah menunggunya.

"Isanim."panggil Hendery ketika keduanya berpapasan di dalam lift.

"Oh, Hendery-ssi."balas Yoona. "Jungwoo sudah memberitahumu kan jika aku akan makan malam dengan keluarga Jung?"

"Ne, sepertinya Jung Jaehyun sedang berusaha untuk mendapatkan hati anda, Isanim."

Yoona tertawa mendengarnya. "Yang benar saja. Dia hanya melakukan pencitraan."

Hendery pun ikut tertawa. "Tak ada namja yang tak ingin merebut hatimu, percayalah padaku."

"Termasuk dirimu begitu?"cerocos Yoona yang sontak membuat Hendery terkejut. Untungnya pintu lift terbuka, membuat lelaki itu bernafas lega karena bisa menghindar dari pertanyaan konyol atasannya.

Jaehyun menatap dua sosok yang keluat dari pintu lift. Yoona, calon istrinya dan asisten pribadinya, Hendery. Entah mengapa Jaehyun merasa janggal melihat dua orang itu jika bersama.

"Isanim, untuk data subkontraktor yang baru akan saya berikan pada anda besok pagi."ucap Hendery yang mengganti topik pembicaraan. Yoona mudah teralihkan apabila mengenai pekerjaan.

"Arraseo, istirahatlah dan sampai berjumpa besok."ucap Yoona.

Hendery membungkuk pada Yoona dan lelaki itu membungkuk pada Jaehyun yang sedang mentapnya sebelum pergi.

Jaehyun tersenyum seraya calon istrinya berjalan ke arahnya. "Untukmu."ujar Jaehyun yang memberikan sebuket bunga mawar pada Yoona.

"Kau tak perlu repot-repot."balas Yoona dengan senyum palsunya. Beberapa karyawan yang lewat memang sedang memperhatikan Yoona dan Jaehyun. Tak sedikit dari mereka yang berdecak kagum dan iri melihat pasangan yang terlihat sedang dimabuk cinta itu.

Fake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang