"Jaehyun, bisakah kita pulang sekarang? Aku muak berada di rumah sakit."pinta Yoona.
Jaehyun mengelus rambut Yoona dengan lembut lalu tersenyum padanya. "Dokter kan belum mengijinkanmu pulang, yeobo."
"Aku sudah merasa baikan. Berada disini membuatku semakin stress."keluh Yoona.
"Arraseo, tapi kau harus berjanji satu hal padaku?"
"Apa itu?"
"Selama kau hamil, kau harus menuruti semua perkataanku."
"Hah?"
"Mau atau tidak? Jika tidak ya tak masalah. Kau harus tetap disini."ucap Jaehyun.
"Ya ya ya terserahmu saja yang penting aku keluar dari sini."kata Yoona.
"Kalau begitu aku akan berbicara dengan dokter." Jaehyun mengelus kepala Yoona sekilas sebelum ia keluar dari ruangan VVIP itu untuk menemui Kun.
Beruntung Kun mengijinkan Yoona pulang dengan catatan Yoona tidak boleh terlalu kelelahan dan jika ia merasakan sesuatu yang tak wajar ia harus segera memeriksakannya ke dokter.
Dan kini Jaehyun sedang membereskan barang-barang Yoona. Biasanya dia akan menyuruh Mark melakukannya. Jaehyun malah menyuruh Mark mengurus administrasi dan menyiapkan mobil.
Setelah semuanya selesai, barulah Yoona dan Jaehyun meninggalkan rumah sakit. Akhirnya Yoona bisa menghirup udara segar di luar rumah sakit dan bisa mulai melakukan berbagai kegiatan yang telah menjadi rutinitasnya.
"Jaehyun-ah, bisakah kita mampir sebentar ke kantor? Sudah beberapa hari ini aku tak kesana. Padahal aku baru diangkat menjadi Presdir yang baru. Apa kata mereka nanti?"pinta Yoona ketika mereka sudah berada di dalam mobil menuju ke rumah mereka.
"Tidak, Yoona. Kau harus langsung ke rumah dan istirahat."tolak Jaehyun.
"Hanya sebentar. Aku berjanji."bujuk Yoona.
"Kau kan sudah berjanji akan menuruti perkataanku. Kau lupa? Kau tidak boleh bekerja terlalu berat. Soal pekerjaanmu aku dan Hendery yang akan mengerjakannya. Aku sudah bicara pada kakekmu dan dia bilang tak masalah."
"Arraseo."balas Yoona yang memajukan bibirnya.
"Hey hey hey. Jangan cemberut seperti itu, Nyonya Jung. Nanti anak kita jadi mudah merajuk seperti ibunya."ledek Jaehyun sambil tersenyum mengelus pipi Yoona.
Yoona seketika terdiam. Yoona tak pernah melihat Jaehyun tersenyum seperti ini padanya.
***
Jaehyun benar-benar menjadi sosok yang berbeda dimata Yoona. Semenjak ia pulang dari rumah sakit, Jaehyun begitu perhatian dan hangat kepadanya.
Jung Jaehyun, CEO Daehan Group, lelaki yang sangat sibuk di Korea itu pun kini selalu meluangkan waktunya untuk Yoona. Ia bahkan lebih sering menemani Yoona di rumah dan tak pernah lembur lagi.
Jaehyun benar-benar telah menjadi suami yang siaga. Entah kenapa, ia ingin selalu memberi perhatian lebih pada Yoona.
Sorot mata Jaehyun yang tajam, seringai licik, senyum meremehkan dan tindakan kasar dari seorang Jung Jaehyun tak lagi Yoona temukan belakangan ini.
Yoona sampai bertanya-tanya, siapa lelaki yang menjelma sebagai suaminya ini? Apakah ini benar-benar sisi seorang Jung Jaehyun yang sebenarnya? Atau lelaki itu sedang memakai topeng dan berpura-pura?
Alih-alih memikirkan pertanyaan yang tak kunjung ia temukan jawabannya, Yoona memilih untuk bersyukur akan perubahan suaminya ini. Selain Jaehyun yang berubah, Yoona pun mulai melunak pada Jaehyun. Yoona menerima setiap perhatian yang Jaehyun berikan padanya. Yoona bahkan mengijinkan suaminya melakukan kontak fisik terhadapnya. Karena tak sekali Jaehyun mengelus kepala Yoona lembut, atau sekedar mengelus perut Yoona yang semakin membesar dan lelaki itu setiap pagi dan sebelum tidur pasti menyapa bayi yang ada di kandungan Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake
Fanfiction[COMPLETED]-Some people are real, some people are good. Some people are fake and some people are real good at being fake. So, which one are you?