39

1K 239 94
                                    

Yoona melipat tangannya di atas meja. Kaki wanita itu bahkan tak bisa berhenti bergerak. Ia terus menghentak-hentakkan kakinya, saking cemasnya. Rapat pemegang saham akan segera di mulai. Namun sampai saat ini Hendery belum melaporkan apa-apa padanya.

"Sajangnim!" Hendery menerobos masuk ke dalam ruangan kerja Yoona.

"Otte? Kau sudah menemukannya?"

Hendery mengangukkan kepalanya. "Ne. Aku sudah menemukannya."

"Nugu? Kau berhasil membujuknya untuk berada dipihak kita?"tanya Yoona penasaran.

"Lee Dong Min, nama itu hanya nama samaran. Lee Dong Min bukan pemilik aslinya."

Mulut Yoona terbuka begitu saja. "Mwo? Lalu kau sudah menemukan siapa pemilik saham yang sebenarnya?"

"Sajangnim, para pemegang saham sudah hadir dan rapat akan segera dimulai. Anda diminta untuk masuk ke ruangan rapat sekarang juga."ujar Jungwoo yang terpaksa memotong pembicaraan antara Yoona dan Hendery.

"Hmm. Arraseo."balas Yoona. "Apa yang harus kita lakukan?"tanya Yoona panik.

"Kita tak bisa menghindar. Kita harus mengikuti rapat itu sekarang juga. Jika hasil voting menyatakan bahwa kau harus mundur dari jabatanmu, kita tak punya pilihan lain, Yoona-ya."sesal Hendery.

Yoona pun meraih flash disk di atas mejanya lalu menatap benda kecil itu lekat-lekat. "Ne, mengungkap kebenaran bukan berarti aku anak durhaka, bukankah begitu?"

Hendery mengangguk. "Aku tau ini berat bagimu, tapi ku yakin ayahmu akan mengerti."

"Sajangnim.."panggil Jungwoo lagi.

Yoona mengehela nafas panjang. "Kajja."

Yoona dan Hendery melangkahkan kaki mereka menuju ruang rapat. Ketika Yoona dan Hendery masuk, seluruh jajaran direksi dan pemegang saham beranjak dari tempat duduk mereka lalu membungkukkan badan mereka memberi penghormatan pada Yoona.

"Karena Im Sajang sudah hadir, maka rapat pemegang saham Hyungkang Group hari ini akan kita mulai. Dengan agenda pemecatan Im Yoona sebagai Presiden Direktur Hyungkang Group. Bagi para pemegang saham, di hadapan anda, sudah kami siapkan kertas suara. Silahkan anda bisa menentukan pilihan anda mulai dari sekarang."ujar Kim Jongdae, salah satu pegawai Hyungkang Group yang memandu rapat pemegang saham hari ini.

Rapat pemegang saham pun dimulai. Para pemegang saham pun tengah memberikan hak suara mereka terkait keputusan untuk memecat Yoona dari posisi jabatannya sebagai Presiden Direktur Hyungkang Group. Yoona menatap satu kursi yang masih kosong sampai saat ini. Kursi yang seharusnya diduduki oleh pemegang saham misterius itu. Bahkan hingga perhitungan suara pun orang itu belum juga muncul. Padahal hidup dan mati Yoona saat ini berada di tangannya 

Nyatanya analisis prediksi perhitungan yang dilakukan oleh Yoona dan Hendery nyaris akurat. Hasil perhitungan suara pun sejauh ini begitu tipis perbedaannya. Maka suara dari Lee Dong Min ini lah yang akan menentukan nasib Yoona.

Menuju detik-detik akhir perhitungan suara, pintu ruangan rapat tiba-tiba terbuka.

"Maaf, kedatanganku sedikit terlambat."

Seluruh pasang mata tertuju pada sesosok lelaki yang baru saja memasuki ruangan rapat. Lelaki itu melepas kacamatanya. "Voting-nya belum selesai bukan?"

Seisi ruangan itu begitu terkejut, terutama Yoona. Yoona adalah orang yang paling terkejut begitu melihat lelaki yang dengan santainya sedang berjalan menuju tempat duduknya. Mulut wanita itu sedikit terbuka dan matanya, matanya membulat sempurna.

Fake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang