Jaehyun mengernyitkan dahinya. "Jangan bilang kau akan mengenalkanku di acara ulang tahun Hyungkang?"terkanya.
"Memang itu yang akan ku lakukan."jawab Yoona santai. Ia tak sabar melihat ekspresi ibu tirinya itu. Membayangkan betapa terkejutnya dia melihat kehadiran Yoona yang menggandeng Jaehyun. "Apa kau sibuk? Sesibuk apapun kau harus mengosongkan jadwalmu jam tujuh malam."perintah Yoona pada Jaehyun.
"Baiklah, untuk calon istriku akan ku kosongkan jadwalku jam tujuh malam. Aku berniat membereskan urusanmu dengan Hanshin."jawab Jaehyun. "Apa kau ingin ikut?"
"Aku tak tertarik. Melihat wajah Hong Jonghyun membuatku mual."balas Yoona. "Oh ya karena asisten pribadiku sedang tak ada disini, tak masalahkan jika aku pinjam asisten pribadimu?"
"Untuk apa?"
"Kau pikir aku akan datang ke pesta dengan penampilan seperti ini? Aku butuh asisten pribadi untuk berbelanja."balas Yoona ketus. "Dan mana kartu kreditmu? Aku tak bisa menggunakan kartu kreditku. Nenek sihir itu memblokirnya sampai aku berada di Thailand. Ia benar-benar takut aku melarikan diri."
Jaehyun merogoh saku jasnya mengeluarkan dompet hitam miliknya. Jaehyun pun menberikan salah satu black card miliknya pada Yoona.
"Kau bisa pergi dengan Mark. Aku akan memberitahu Mark untuk menemanimu. Xiao Jun harus pergi bersamaku."terang Jaehyun.
"Terserah aku tak peduli."
"Aku akan menjemputmu jam tujuh malam disini."
"Ingat Jung, jangan membuatku malu dengan penampilanmu malam ini."ungkap Yoona.
Jaehyun tersentak. Perempuan bernama Im Yoona itu penuh dengan kejutan benar-benar menarik.
"Mark, kau temani Yoona berbelanja untuk acara malam ini. Bawa dia ke salah satu butik tempat ibuku berbelanja. Lakukan apapun yang dia perintahkan. Jika ada apa-apa kau langsung hubungi aku, terutama jika perempuan angkuh itu berulah."perintah Jaehyun.
"Ne, hyung."balas Mark.
Jaehyun pergi dengan Xiao Jun ke salah satu hotel di daerah Gangnam. Menurut informasi yang didapat oleh Xiao Jun, Hong Jonghyun ada di dalam hotel ini. Di balik pintu kamar yang ada dihadapan keduanya.
"Ketuk pintunya."perintah Jaehyun.
Tanpa berpikir panjang, Xiao Jun mengetuk pintu kamar itu berkali-kali. Hingga akhirnya seorang wanita dengan penampilan yang acak-acakan membuka pintu kamarnya.
"Siapa kalian? Ada perlu apa?"tanya wanita itu.
Bukannya menjawab, Jaehyun menendang pintunya hingga pintu itu terbuka dan menampakkan Jonghyun yang sedang menyesap wine-nya.
"Berani-beraninya kau masuk!"pekik Jonghyun. "Jung Jaehyun? Apa yang kau lakukan disini?"ucapnya yang heran melihat Jaehyun menemuinya disini.
"Aku tak punya banyak waktu. Kembalikan uang investasi Hanshin pada Hyungkang."ucap Jaehyun to the point.
"Untuk apa kau mencampuri urusan Hanshin dengan Hyungkang?"
Jaehyun menoleh pada Xiao Jun memberikan isyarat pada asisten pribadinya itu. Xiao Jun mengeluarkan beberapa lembar foto yang langsung ia berikan pada atasannya. Jaehyun melempar foto itu ke wajah Jonghyun.
"Bagaimana jadinya jika foto ini sampai ke tangan ayahmu? Tentunya ayahmu akan merasa terhina jika ternyata wanita simpanannya itu memiliki hubungan gelap juga dengan anaknya sendiri. Lalu bagaimana jika ibumu tau? Wah, kau dan ayahmu itu bisa ditendang dari Hanshin."
Jonghyun meremas salah satu foto itu lalu melemparnya asal. Saking kesalnya lelaki itu berniat untuk mengahajar Jaehyun namun usahanya tak berhasil. Jaehyun menepis tangan Jonghyun dan lelaki bermarga Jung itu dengan mudahnya menghajar Jonghyun hingga terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake
Fanfiction[COMPLETED]-Some people are real, some people are good. Some people are fake and some people are real good at being fake. So, which one are you?