15

1.2K 228 48
                                    

"Kau tak akan berani melakukannya, Jung Yoona."ucap Jaehyun.

"Mengapa tidak? Bukan hal yang sulit bagiku."

"Jika aku ditendang dari keluarga Lee, apa yang akan terjadi padamu? Perusahaan keluargamu juga akan mengalami kerugian yang besar bukan? Dan ucapkan selamat tinggal pada posisi Presiden Direktur yang sangat kau impikan itu."jelas Jaehyun sembari mengelus rambut Yoona lembut namun tak lama kemudian Jaehyun menjambak rambut Yoona kuat-kuat. "Kau membutuhkanku untuk mencapai ambisimu itu, Jung Yoona. Jadi jangan pernah berani mengancamku."amuk Jaehyun.

Yoona sebisa mungkin menahan rasa sakitnya itu namun ia tak bisa. Kepalanya bahkan terasa sakit sekarang  ini membuat wanita itu diam-diam meringgis kesakitan.

"Selama ini aku berusaha sabar menghadapimu, kau tau?"tanya Jaehyun yang belum juga melepaskan tangannya dari rambut indah Yoona. "Saat ku lihat dengan mata kepalaku sendiri ketika lelaki lain memelukmu, kau tau apa yang ada dibenakku saat itu? Bagaimana cara yang tepat untuk menghabisi Kim Doyoung."

"Lepaskan, sialan!"teriak Yoona.

"Bukankah kau menyukainya? Kau menyukai rasa sakit seperti ini bukan?"tanya Jaehyun semakin mengencangkan jambakannya. Kemudian lelaki itu malah tersenyum pada Yoona. Bukan senyum manis yang tersungging dari bibir suaminya, namun senyum yang amat menakutkan.

"Arrrgh!!"teriak Yoona.

Merasa puas setelah mendengar Yoona yang akhirnya berteriak meringgis kesakitan, Jaehyun pun melepas tangannya dari rambut Yoona dan membuat wanita itu tersungkur ke lantai. "Suara teriakanmu manis juga. Ku harap aku bisa lebih sering mendengarnya."ucap Jaehyun yang berjongkok menyamakan posisinya dengan Yoona.

Sedangkan Yoona hanya menatap Jaehyun dengan tatapan tajamnya. "Kau sudah gila, Jung Jaehyun."

***

"Dia sudah mengetahui hubunganku denganmu."ucap Yoona. Yoona sedang mengeringkan rambutnya saat Doyoung tiba-tiba menghubunginya pagi ini.

"Benarkah? Lalu bagaimana denganmu? Kau baik-baik saja?"tanya Doyoung khawatir. Lelaki itu takut Jaehyun menyakiti Yoona.

"Gwenchana."jawab Yoona. Ia tak mungkin memberitahu Doyoung kejadian semalam. Yoona tak ingin Doyoung emosi dan malah semakin memancing amarah Jaehyun nantinya. Yoona semakin sadar betapa mengerikannya Jung Jaehyun.

"Kau sedang tak berbohong bukan?"

Yoona melihat Jaehyun yang baru keluar dari kamar mandi. "Jangan lupa bercukur."ucap Yoona tiba-tiba.

Doyoung heran dengan perkataan Yoona yang tak nyambung dengan perkataannya sebelumnya. "Hah?Mengapa tiba-tiba kau membahas itu?"

"Kau tau, bibirku merasa tak nyaman jika dagumu belum dicukur. Sampai jumpa nanti. Saranghae, Kim Doyoung. "ucap Yoona sembari menatap Jaehyun dan memberikan penekanan saat menyebutkan nama Doyoung. Seolah Yoona sengaja melakukan itu di depan suaminya. 

Yoona pun menutup sambungan telepon dan meletakkan ponsel di dekat meja riasnya.

"Aku sudah memecat Rose dan Xiao Jun akan mengurusnya. Tapi Mark tetap pada pekerjaannya sekarang, menjadi sekretaris pribadiku sekaligus supir pribadimu. Ku yakin Mark tidak akan keberatan."ucap Jaehyun.

Yoona tersenyum penuh kemenangan. "Seharusnya kau melakukan itu sejak lama, yeobo."

Rose harus benar-benar disingkirkan. Sebelum apa yang menjadi ketakutan terbesar Yoona terjadi.

Yoona meletakkan hair dryer-nya lalu wanita itu berjalan menuju ruangan khusus penyimpanan baju Jaehyun dan mengambilkan satu set baju kerja untuk suaminya. "Aku sudah menyiapkan baju untukmu."

Fake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang