37

1.1K 229 76
                                    

"Sajangnim."

Yoona menoleh dan terkejut melihat Hendery yang baru saja tiba di rumah sakit.
Mendengar kabar duka tersebut Hendery keluar dari penjara dan bebas saat itu juga atas perintah Hyun Joon. Ya, Hendery memang sebenarnya bisa keluar kapanpun dia mau. Mengingat ia sebenarnya memang tak bersalah.

"Hendery..."lirih Yoona. "Harabeoji..."

"Kau sudah tiba?"Hyun Joon yang melihat Hendery pun datang menghampirinya.

Hendery membungkukkan badan pada Hyun Joon. "Ne, buhoejangnim."

"Bantu Yoona untuk mempersiapkan segalanya."perintah Hyun Joon. "Adakan pertemuan darurat dengan para direksi dalam satu jam ke depan. Dan kau, Yoona. Pimpinlah pertemuan itu. Beritahu kabar mengenai kematian kakekmu."

"Tapi abeoji, kau pimpinan Hyungkang selanjutnya. Bukan aku."

"Kau adalah Presiden Direktur Hyungkang Group. Harus kau yang melakukannya. Aku tak ingin meninggalkan ayahku. Kau mengerti kan?"

Yoona menganggukkan kepalanya. "Arraseo."

Seperti yang diminta ayahnya, diadakan lah pertemuan direksi Hyungkang Group. Dalam waktu satu jam, karena pertemuan ini bersifat sangat penting, maka seluruh direksi pun telah hadir.

Dengan pakaian serba hitamnya, Yoona dengan Hendery yang berjalan di belakangnya melangkah masuk ke ruangan rapat yang sudah penuh itu.

Seluruh direksi yang hadir membungkukkan badannya pada Yoona. Yoona pun berdiri di tengah-tengah para direksi memimpin pertemuan kali ini.

"Malam ini, tepat pukul 07.42 malam, pendiri sekaligus pimpinan senior Hyungkang Group Im Gook Hwan telah meninggal dunia."

Seluruh direksi yang hadir begitu terkejut mendengarnya dan mereka semua sontak menundukkan sedikit kepala mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seluruh direksi yang hadir begitu terkejut mendengarnya dan mereka semua sontak menundukkan sedikit kepala mereka.

Yoona yang merasa tak cukup kuat kemudian menatap Hendery. Hendery mengangguk pelan dan tatapannya seolah memberi kekuatan pada Yoona.

Yoona menghela nafas sebelum melanjutkan kalimatnya. "Saat ini kita berada dalam situasi protokol darurat. Kematian mendiang pimpinan senior Hyungkang Group akan diumumkan besok pagi, oleh tim PR Hyungkang Group. Dimohon untuk tetap kondusif, bergeraklah dengan tenang, terutama bagi para eksekutif dan segala pihak yang terlibat dalam persiapan upacara pemakaman. Tidak boleh ada satupun yang membocorkan berita ini terutama pada pers sebelum tim PR yang memberikan pernyataan secara resmi. Kita tak boleh bertindak gegabah, membuat para pegawai gelisah, membuat kalangan pers menyebar berita yang tidak-tidak dan berujung pada merosotnya nilai saham Hyungkang Group secara keseluruhan."jelas Yoona.

Setelah mendengar instruksi dari Yoona, seluruh direksi Hyungkang Group yang hadir membungkukkan badan pada Yoona.

***

Fake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang