"Chukkae, Sajangnim."ucap Yoo Jin saat acara inagurasi Yoona sebagai Presiden Direktur dan Im Myun Joon sebagai Wakil Pimpinan Hyungkang Group selesai.
Yoona tersenyum. "Semua ini berkatmu, Choi Sangmu. Bagai membunuh dua burung dengan satu batu. Lagi-lagi kau mempermudah pekerjaanku."balas Yoona. "Kau terlihat sangat putus asa sampai-sampai kau menarik Ji Chang Wook. Ckckck, tapi sayang sekali. Rencanamu itu malah menjadi bumerang bagimu."
"Yoona-ya, orang bilang jika kita terlalu senang kita akan mendapatkan kepedihan yang luar biasa. Jadi, jangan bersenang hati dulu."balas Yoo Jin yang menepuk pundak Yoona lalu pergi.
Yoona menatap punggung ibu tirinya. Rencana apa lagi yang ia lakukan untuk menghancurkannya?
"Satu langkah lagi, Sajangnim."ucap Hendery yang tiba-tiba ada di dekatnya.
Yoona pun tersenyum. "Semua ini juga berkat kerja kerasmu. Jika nanti aku menjadi pimpinan Hyungkang, akan ku pastikan kau menjadi kepala tim legal Hyungkang."
Hendery tersenyum. "Aku tak membutuhkan itu."
"Choi Yoo Jin, dia tidak akan tinggal diam bukan?"
Hendery mengangguk. "Semakin tinggi posisimu, semakin banyak orang yang akan berusaha menjatuhkanmu. Masalah yang kau hadapi akan semakin berat, Sajangnim."
"Arra, kau akan selalu ada di sampingku sampai akhir bukan?"
"Tentu. Aku selalu ada di depan, belakang, dan sampingmu."ucap Hendery sembari tersenyum. "Aku harus kembali ke ruanganku. Aku ada rapat dengan tim legal. Sampai jumpa nanti."
Yoona mengangguk. Dia pun pergi meninggalkan ruangan itu dan berjalan menuju ruangan barunya.
Ketika ia baru saja masuk ke ruangan kerjanya, Jungwoo masuk ke dalam ruangannya untuk memberikan sebuah dokumen yang dikirimkan untuk Yoona. Yoona menatap map coklat itu lekat-lekat, membaca nama Roseanne Park sebagai nama pengirimnya. Entah mengapa perasaannya mendadak berubah menjadi tak enak. Untuk apa wanita itu mengirimkan paket untuk Yoona? Apa isi dari map yang di kirimkan oleh Rose padanya?
Pelan-pelan Yoona membuka map tersebut. Dengan tangan yang bergetar, Yoona merobek map coklat itu dan dia menemukan sebuah kartu ucapan di dalam map itu. Yoona mengambil kartu ucapan itu dan membacanya.
Selamat untuk kenaikan jabatanmu menjadi Presiden Direktur Hyungkang Group. Dan ini hadiah kecil sebagai ucapan selamat dariku untukmu. Ah ani, dari kita berdua. Aku, dan anakku, anakku dengan suamimu, Jung Jaehyun.
Yoona pun mengeluarkan seluruh isi map itu dan dilihatnya sebuah foto USG. Membuat Yoona terkejut dan bertanya-tanya. Rose, mengandung anak Jaehyun?
Yoona mencoba mengontrol emosinya. Ia membuang nafasnya kasar.
"KIM BISSEO! KIM BISSEO!"teriak Yoona. "KIM JUNGWOO!"
"Ne, Sajangnim."balas Jungwoo yang berlari ke ruangan Yoona. "Sajangnim, anda baik-baik saja?"tanya Jungwoo saat melihat Yoona yang mengepalkan tangannya kuat-kuat bahkan tangan atasannya itu bergetar hebat.
"Panggil Hendery ke ruanganku sekarang!"ucap Yoona dengan suara yang bergetar.
"Ne, Sajangnim."
Jungwoo berlari sekencang mungkin menuju ruangan Hendery. Bahkan ketika sampai di ruangan Hendery, Jungwoo tak mengetuk pintu. Padahal Hendery sedang rapat dengan beberapa anggota tim legal Hyungkang. "Hwang Byeon."panggil Jungwoo.
"Kim Bisseo?"tanya Hendery bingung.
"Sajangnim memanggilmu ke ruangannya."
Hendery menatap rekan-rekannya. "Sebentar lagi aku akan kesana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake
Fanfiction[COMPLETED]-Some people are real, some people are good. Some people are fake and some people are real good at being fake. So, which one are you?