"Senang berkenalan denganmu Park Bisseo, aku Im Yoona. Ani, Jung Yoona."balas Yoona dengan penekanan saat wanita itu menyebut marga suaminya. Tak lupa Yoona tersenyum pada Rose.
"Maklum, kami baru menikah. Jadi terkadang aku lupa bahwa kini marga suamiku ada pada namaku."lanjut Yoona.
"Ah, ne. Anda begitu cantik Samunim, lebih cantik daripada di foto ataupun televisi. Daepyeonim beruntung memiliki istri secantik anda."puji Rose yang hanya sekedar berbasa-basi. Padahal ia sama sekali tak ingin memuji istri atasannya itu.
"Benarkah? Terima kasih, banyak Park ah ani Rose-ssi. Bisa kan aku memanggil namamu seperti itu? Agar lebih akrab. Lagipula kau bukan sekretarisku."ucap Yoona.
"Tentu, Samunim."
"Entahlah, apakah suamiku merasa beruntung atau tidak. Yang jelas aku beruntung memiliki suami seperti Jaehyun."terang Yoona sembari menatap Jaehyun. Sedangkan lelaki itu hanya tersenyum melihat kepiawaian istrinya dalam bersandiwara.
"Tentu, aku beruntung memilikimu, Yoona-ya."jawab Jaehyun.
"Aku lega melihat Jaehyun memiliki sekretaris sepertimu. Tadinya aku khawatir, ketika Jaehyun memutuskan bahwa untuk sementara waktu Mark meninggalkan pekerjaannya sebagai sekretaris pribadi Jaehyun dan menggantikan beberapa tugas asisten pribadiku. Namun, rasa khawatirku ternyata kini tak beralasan."jelas Yoona.
Yoona pun mendekat pada Rose, kemudian sedikit berbisik namun suara wanita itu masih terdengar jelas oleh Jaehyun. "Rose-ssi, tolong bantu pekerjaan suamiku, agar dia tak perlu lembur setiap harinya. Kau tau, sebagai pengantin baru aku sungguh kesepian dan butuh suamiku setiap malamnya." Yoona kini menatap Rose sembari tersenyum penuh arti padanya.
Sungguh jika Rose bisa ia ingin menjahit mulut Yoona sekarang juga. "Tentu saja. Samunim apakah anda ingin minum sesuatu?"tanya Rose.
"Tak perlu, lagipula wawancaranya akan segera dimulai, bukahkah begitu, yeobo?"tanya Yoona pada Jaehyun.
Jaehyun cukup terkejut ditanya oleh istrinya tiba-tiba. "Ya, kau benar. Park Bisseo, tolong katakan pada pihak media bahwa kami telah siap untuk diwawancara."perintah Jaehyun.
"Ne, Daepyeonim."balas Rose lalu keluar dari ruangan Jaehyun. "Dasar wanita kurang ajar!"amuk Rose.
Dalam sekali pertemuan Yoona bisa tau bahwa Rose adalah wanita simpanan Jaehyun. Wanita yang dimaksud dalam percakapan antara Jaehyun dan Xiao Jun. Jangan remehkan insting seorang wanita, terlebih Yoona. Oh ya, jangan lupakan wangi parfum Rose yang sama persis seperti wangi parfum pada kemeja Jaehyun.
Maka dari itu Yoona sengaja, secara tak langsung memperingatkan Rose untuk tak macam-macam padanya dan mengusik posisinya sebagai istri calon pewaris Daehan Group. Sebelum Yoona bertindak lebih jauh lagi.
Jaehyun dan Yoona pun bertemu dengan perwakilan pihak media yang akan mewawancarai mereka. Media mana yang tak ingin meliput cerita pengantin baru nan fenomenal seperti Jaehyun dan Yoona? Disaat publik begitu haus dan penasaran dengan kisah keduanya.
Dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan ringan hingga cerita pengalaman keduanya sebagai pengantin baru. Sungguh, apa yang diucapkan oleh Jaehyun dan Yoona hanya bualan semata. Kemesaraan yang ditunjukkan keduanya hanyalah bagian dari sandiwara mereka. Namun, hal itu cukup membuat Rose merasa nyeri pada hatinya dan cukup membuat wanita itu terbakar api cemburu.
Harusnya dia lah yang ada diposisi Yoona. Harusnya dia lah yang ditatap Jaehyun penuh cinta. Harusnya dia lah yang menjadi istri calon pewaris Daehan Group. Harusnya dia lah yang memiliki Jaehyun seutuhnya. Bukan Yoona, perempuan yang sedang berpose mesra dengan Jaehyun dan tersipu malu karena kata-kata romantis seorang Jung Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake
Fanfiction[COMPLETED]-Some people are real, some people are good. Some people are fake and some people are real good at being fake. So, which one are you?