36

1K 224 45
                                    

"Ceraikan Myung Joon."

"Abeoji! Myung Joon baru saja selamat dari kecelakaan! Dia nyaris kehilangan nyawanya."Il Hwa tak menyangka ayahnya berkata seperti itu. "Andwae. Aku tak akan pernah menceraikan Myung Joon. Tak akan pernah."bantah Il Hwa.

"Lelaki itu, tak lagi berguna untukmu. Skandalnya bisa membuat Daehan hancur."

"Abeoji! Aku mencintainya, kami saling mencintai, hidup kami bahagia. Kenapa abeoji menyuruhku berpisah dengan Myung Joon? Apa abeoji ingin melihatku menderita?"

"Kau pikir selama ini dia mencintaimu?"tanya Dong Hwan yang lantas membuat Il Hwa terdiam. Dong Hwan mendecak. "Sampai kapanpun dia tak akan pernah melupakan wanita Cina itu."

"Abeoji! Jangan katakan padaku bahwa kecelakaan yang menimpa Myung Joon adalah ulahmu?"

Dong Hwan terdiam sejenak. "Jaga ucapanmu. Setelah dia mengakhiri karir politiknya, apa yang akan dia lakukan sekarang? Dia akan kembali ke Daehan. Alasan mengapa dia menikahimu, hanya untuk memiliki Daehan. Agar dia bisa keluar dari kehidupan gelapnya itu. Dia akan merebut Daehan darimu."

"Abeoji tau sendiri kan aku tak pernah tertarik mengelola perusahaan? Ku yakin Myung Joon bisa menggantikanmu untuk sementara waktu sampai Jaehyun siap menjadi pimpinan Daehan Group."

Dong Hwan benar-benar frustasi melihat anaknya. Terlebih Il Hwa tak tau, bahwa Jaehyun yang ia anggap selama ini sebagai anaknya, ternyata bukan anak kandungnya. Anak kandungnya sudah lama tiada. Dong Hwan tak bisa memberikan Daehan pada Jaehyun yang memang bukan siapa-siapa. Sebenarnya dia juga bingung harus berbuat apa, Sejeong cucu kandung satu-satunya, ia tau Sejeong tak cukup kompeten untuk memegang Daehan. Dia sama seperti Il Hwa, dan ujung-ujungnya, Doyoung yang akan mengambil alih.

Terlintas sebuah cara dalam benak Dong Hwan agar Il Hwa mau bercerai dengan Myung Joon. Il Hwa harus tau bahwa Jaehyun bukan lah anak kandungnya dan Myung Joon telah membohonginya selama ini. Namun, bukankah Dong Hwan sudah berjanji pada cucu menantunya untuk melindungi Jaehyun? Untuk tidak membongkarkan rahasia itu?

Jujur saja, Dong Hwan tak bisa begitu saja mengabaikan Yoona yang telah berkorban banyak untuk keluarganya.

***

Yoona membuka pintu ruangan kerja yang kosong itu. Sudah beberapa hari ini ruangan itu tak di sentuh oleh pemiliknya. Yoona masuk ke dalam ruangan itu. Dia memegang papan nama yang terbuat dari kaca. Hendery Hwang. Nama itu terukir di atas papan nama kaca yang baru saja Yoona sentuh.

Ya, Hendery masih harus mendekap di balik jeruji sel. Yoona tak mengerti banyak tentang hukum. Yoona juga tak mengerti mengapa Hendery harus mendekap disana padahal dia tak bersalah.

Yoona duduk di kursi Hendery. Orang kepercayaannya. Orang yang sudah lebih dari 10 tahun berada disisinya. Jujur, Yoona merasa hampa. Yoona merasa ada yang hilang. Selama ini Yoona tak pernah jauh dari Hendery.

Yoona tertegun melihat hiasan bola kristal salju. Hadiah yang diberikan Yoona pada Hendery di hari pertama lelaki itu bekerja di Hyungkang. Yoona tak menyangka Hendery masih menyimpan hadiah darinya itu. Yoona menggoyangkan bola kristal itu dan tersenyum. Setelah itu, Yoona meletakkan kembali hiasan itu pada tempatnya.

Yoona menatap meja Hendery yang cukup berantakkan. Lelaki itu mungkin terlalu sibuk menyusun rencana sampai-sampai ia tak sempat membereskan meja kerjanya. Meskipun ruangan kerja Hendery selalu ia kunci, dan yang memegang kunci ruangan itu hanya Hendery dan Yoona, tapi tetap saja. Hendery merupakan tipikal lelaki yang suka akan kerapihan dan akan menjaga kerapihan. 

Yoona pun berinisiatif untuk membereskan sedikit meja kerja asisten pribadi sekaligus penasihat hukumnya sekaligus sahabatnya. Ketika Yoona sedang merapikan beberapa berkas, selembar foto yang terlesip diantara berkas itu terjatuh.

Fake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang