Perlahan Hana membuka matanya, kini dirinya sudah lebih tenang walaupun tubuhnya merasa sangat lelah.
"Kamu baik-baik saja?"
Hana menggerakan bola matanya ke samping dan melihat Ryuji berdiri menatapnya.
"Ya."
Hana berusaha bangun dan Ryuji langsung membantunya.
"Aku rasa sesuatu telah terjadi karena kamu menatapku begitu intens," ucap Hana.
Ryuji menghela napas.
"Saat kamu memintaku menjadi penjagamu, aku tidak banyak bertanya. Aku hanya berpikir bahwa mungkin gadis muda ini terlalu putus asa sehingga meminta pria asing untuk menjaganya. Saat kamu tersakiti karena keluargamu, aku juga tidak bertanya karena kamu mungkin tidak akan mau menceritakannya. Saat kamu lebih memilihku dibandingkan bocah itu, lagi... aku tidak bertanya."
Hana membalas tatapan pria ini dengan sendu.
"Tetapi sekarang aku harus bertanya. Melihatmu terus mengalami mimpi buruk, ketakutan, berteriak, menangis, dan meringkuk. Apa yang harus aku lakukan?"
Ryuji menggenggam erat tangan Hana.
"Hana... Apa yang bisa aku lakukan agar kamu setidaknya tersenyum dalam tidurmu?"
Hana memejamkan mata, menahan air mata yang sebentar lagi akan tumpah.
"Kenapa kamu begitu peduli?"
"Karena aku penjagamu, kamu yang memintaku," jawab Ryuji
"Jika kamu bukan penjagaku maka kamu tidak akan peduli?"
"Hana!" Ryuji meninggikan suaranya.
"Maaf," Hana menyapu rambutnya ke belakang.
"Aku hanya tidak ingin seseorang terlalu peduli padaku. Aku tidak ingin bergantung karena saat mereka berkhianat atau pergi, aku tidak akan mampu menahan kehancuran yang terjadi."
Hana menarik tangannya yang digenggam.
"Terima kasih sudah peduli tetapi aku baik-baik saja."
***
[Rumah Ichirou.]
"Berhati-hatilah. Kamu sedang diincar."
Ichirou membalas perkataan orang yang sedang meneleponnya sekarang.
"Diincar?"
"Mereka cukup pintar. Mereka tidak mencurigai orang biasa. Mereka tahu kita menggunakan orang-orang yang memiliki ikatan dengan pemerintah, dan kamu adalah salah satu dari sekian banyak yang memiliki ikatan itu. Apalagi, kamu adalah anak Menteri Pertahanan Negara."
Ichirou mengetuk-ketuk jarinya ke meja.
"Menarik."
"Untuk sekarang hanya lakukan pengawasan dan laporkan dengan segera."
Beep!
Panggilan terputus.
"Sayangnya aku bukan orang yang hanya mengikuti aturan."
Ichirou tersenyum licik.
***
[Kediaman Ketua Kelima.]
Ketua Kelima duduk di hadapan para anak buahnya yang berbaris rapi.
"Lapor, Ketua Kelima. Pemerintah makin memperketat ruang publik, membuat kami tidak leluasa untuk bergerak."
Ketua Kelima diam mendengarkan.
"Namun mulai ada desas-desus mengenai peperangan antara Yakuza dan pemerintah. Beberapa orang sudah melarang anggota keluarganya untuk berhati-hati dan tidak berada di ruang berbahaya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Old Man is Mine [INDONESIA]
Roman d'amourJudul: Old Man is Mine - Buku 1 [INDONESIA] Seri: Old Man is Mine Bahasa: Indonesia Rekomendasi Usia: 18 tahun ke atas °•.•°•.•°•.•°•.•°•.•° •.•°•.•°•.•°•.•° Hana Naomi Sachie, seorang gadis 16 tahun, tumbuh dalam keluarga toksik yang membuatnya jat...