Dia adalah seseorang yang berperan penting dalam kehidupanku dan menjadi pusat semestaku. Dia bukan orang yang patuh atau rajin. Dia juga tidak pandai memainkan kata. Dia, Deva Ghanali Achmad.
Seorang most wanted dan juga cowok paling menyebalkan ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepulang sekolah tadi, aku memutuskan untuk berada di ruang pribadiku. Aku membutuhkan keheningan sesaat. Di ruang pribadi terdapat perpustakaan kecil, alat musik , dan kamar tidur minimalis. Aku senang berada disini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hampir setiap aku membutuhkan ketenangan ataupun weekend, aku selalu berada disini. Entah hanya membaca buku ataupun bersantai ria.
Ting!
Dea Fatra Devara, gue boleh ke rumah lo gak? Sama Chelsea nih?
Dahiku mengernyit. Tumben Dea ingin ke rumahku, biasanya tidak mau. Oh ya, sebenarnya aku kenal baik dengan Dea. Namun, karena Dea tau jika aku menyukai Deva, dia jadi sedikit membenciku.
y blh
Keyboard lo kaga punya huruf vokal ya?
g
Aku memang suka mengetik seperti itu. Apakah salah? Aku tidak malas untuk mengetik,hanya saja aku memang seperti itu. Semua orang selalu menggelengkan kepala dan mengelus dada setiap chatting-an denganku.
Aku meninggalkan tasku di ruang pribadi,lalu berjalan ke arah ruang tamu untuk menunggu Dea dan Chelsea. Minuman dan snack sudah terletak di atas meja. Aku menunggu mereka berdua dengan bermain ponsel sebentar.
DevaGA (Foto) I love her so bad 💚
Beruntungnya menjadi Dea yang selalu dicintai oleh Deva. Kapan aku bisa menjadi tokoh utama pendamping---hanya menjadi seorang figuran---di kehidupan nyata.
"Devara!! Main yuk."
Aku segera berjalan untuk membuka pintu dan berkata,"Iya masuk." Mereka berdua juga masih mengenakan seragam dengan dua tas yang mereka bawa. Aku mengernyitkan dahiku,"Ngapain kalian bawa tas banyak?"
