TIGA PULUH DELAPAN

5.4K 165 10
                                    

Now playing  :
CHEN - beautiful goodbye

****

Audi ada di Inggris. Cepat sekali dia sampai disana. Untuk apa dia kesana? Apa jangan-jangan dia akan melukai Devara? Ini tidak bisa dibiarkan.

Halo bunda

Iya, ada apa?

Bunda, Audi sedang di Inggris. Jangan sampai dia tahu keberadaan Devara.

Kamu tenang saja. Devara baik-baik saja. Dia sedang tidur, mungkin lelah.

Deva titip Devara ya bunda

Iya nak

Bilangin aku sayang dia

Iya

Deva tutup ya bunda

Walaupun Audi tidak tahu dimana Devara berada, tetapi gue tetap khawatir. Gue tidak mau Devara kenapa-napa. Perasaan gue tidak enak dan sangat gelisah.

"Deva, kamu istirahat saja. Jangan terlalu banyak pikiran."

"Deva gak bisa tenang kalau Devara belum pulang."

"Ayah sudah menyuruh bawahan ayah untuk menjaga Devara dan bunda disana."

"Ayah serius?"

"Iyaa serius. Kamu istirahat saja. Persiapkan dirimu."

Gue menjatuhkan badan gue di atas kasur. Pikiran gue melayang. Mengapa hati gue benar-benar gelisah dan takut. Ada apa sebenarnya. Sudahlah mungkin ini memang hanya perasaan gue saja yang mengada-ngada.

****

Hari yang gue tunggu sudah datang membawa suasana cerah dan hening. Gue memakai kemeja putih dengan dibalut jas berpita. Gue keren banget. Bagaimana ya penampilan Devara nanti? Pasti dia sangat cantik. Gue memakai sedikit pomade untuk rambut gue. Semua sudah siap. Cincin sudah ada di saku jas. Buket bunga juga sudah disiapkan Gege.

Gue berangkat ke gedung pertunangan gue. Disana sudah mulai banyak orang yang datang. Ini masih pertunangan, belum pernikahan. Gege dan Farel memakai pakaian yang cocok dengan gue. Dea dan Chelsea juga terlihat berbeda dari biasanya. Yang biasanya tomboy menjadi sedikit feminim hari ini.

"Devara masih otw katanya. Jangan khawatir,"kata Dea. Tetap saja gue masih khawatir. Sebelum gue melihat wajahnya, gue belum tenang. Gue mencoba untuk meredakan kegelisahan gue untuk mengobrol dengan rekan bisnis ayah dan juga bercanda bersama teman-teman SMA  gue.

Sudah dua jam, Devara belum juga datang. Para tamu juga mulai bertanya-tanya kapan dimulainya acara ini. Gue mencoba untuk menelepon bunda namun tidak diangkat begitupun dengan Devara. Namun, tak lama kemudian, datanglah sebuah mobil mewah di depan gedung. Gue yakin, itu pasti Devara.

Gue berlari ke depan gedung dan mendapati bunda yang tersenyum tipis menghampiri gue. Bunda terlihat cantik. Gue menoleh ke arah mobil itu, mengapa Devara belum juga turun dari mobil. Satu mobil lagi datang di belakang mobil bang Brey. Gue mulai tersenyum. Pasti Devara ada di salah satu mobil itu. Tetapi, yang gue dapatin benar-benar membuat gue terkejut.

Para pengawal dan bodyguard suruhan papa menggendong peti besar dengan bunga diatasnya. Apa yang ada di dalamnya? Ini kejutannya?

"Devara mana? Kenapa kejutannya udah datang tapi dia gak ada?"tanya gue.

"Buka dulu petinya."

Gue membuka peti besar itu pelan-pelan. Apa ini? Ini mimpi. Ini tidak mungkin. Ini tidak mungkin terjadi. Ini pasti hanya prank.

DEVA & DEVARA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang