Now playing :
Imagine dragon - bad liar****
Aku sudah mulai mengikuti pelajaran pada umumnya. Sudah dua hari ini aku sekolah dan aku tetaplah menjadi pendiam, itu kata Chelsea. Aku dan Deva juga semakin dekat. Itu juga yang membuat Dea selalu saja cemburu padahal aku sudah mengatakan jika aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Deva. Deva benar, Dea sangat over protectif. Dea selalu menyuruhku untuk menjauhi Deva karena takut kurebut. Aku memang menyukai Deva, tetapi harga diriku tidak serendah itu untuk merebut pacar sahabatku sendiri.
Aku memiliki beberapa wajah. Satu untuk kuperlihatkan kepada dunia, satu untuk kuperlihatkan pada orang terdekatku, dan satu untuk kuperlihatkan kepada diriku sendiri. Untuk dunia, kutunjukkan sisi bahagiaku yang selalu bersemangat menghadapi apapun. Untuk orang terdekatku, kutunjukkan sisi ceriaku yang banyak cerita. Untuk diriku sendiri, kutunjukkan wajah burukku. Semua keburukan muncul begitu saja untuk menurunkan semangat ataupun menghilangkan hasrat untuk melanjutkan hidup.
Brak
Suara badanku yang bertabrakan dengan dinding aula sekolah terdengar begitu jelas. Bahkan rasanya sangat sakit. Dorongan Audi begitu keras hingga membuat dadaku sedikit sesak. Hampir setiap hari sebenarnya dia ingin menjatuhkan aku. Mungkin aku harus berterimakasih karena keberadaan Chelsea dan Deva yang selalu melindungiku. Namun, sekarang, tidak ada lagi seseorang yang bisa menjauhkan Audi dariku dan aku berharap semesta mampu menolongku untuk mengirim malaikatnya."Ka-kamu mau apa?"
"Gue pingin lo hancur!"
Kalimat itu lagi yang terlontar dari mulut Audi. Tidak ada lagi.
"HARUSNYA YANG ADA DI POSISI LO ITU GUE!"
"Ma--maksud kamu?"
"Lo itu bukan anak kandung mama dan papa, anak kandungnya itu gue!"
"Bohong."
"GUE SERIUS! Harusnya yang deket Deva itu gue! Bukan lo. KENAPA SIH LO HARUS HADIR DI DUNIA INI?Kehadiran lo ngebuat gue selalu tersisihkan."
"Ka--kamu bohong."
"Lo masih gak percaya hah? Gue bakal buktiin ke lo, kalo lo bukan anak kandung mama sama papa. Tunggu nanti malam, gue bakal datang ke rumah lo."
"ENGGAK!!"seruku. Mataku memanas hingga setetes air keluar bercampuran dengan keringatku. Aku tidak bisa menerima kenyaatan ini. Itu tidaklah benar.
"ITU BENAR DEVARA. LO ITU---"
"AUDI CUKUP!"
"Deva,"panggilku. Aku berlari dengan langkah tertatih ke arahnya, lalu memeluknya. "Dev, emang bener apa yang diucapin sama Audi?" Dia mengelus rambutku dan mulai mendekap tubuhku erat. Aku menangis karena berharap semua yang dikatakan Audi itu tidak benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVA & DEVARA ✅
Novela JuvenilDia adalah seseorang yang berperan penting dalam kehidupanku dan menjadi pusat semestaku. Dia bukan orang yang patuh atau rajin. Dia juga tidak pandai memainkan kata. Dia, Deva Ghanali Achmad. Seorang most wanted dan juga cowok paling menyebalkan ya...